Fosil aneh di Peru memicu spekulasi dari waktu ke waktu. Para ilmuwan mengklaim tengkorak yang memiliki bentuk unik tersebut makhluk luar angkasa.
Pada akhir tahun 1920an, arkeolog Peru Julio Tello telah menemukan ratusan tengkorak di wilayah Paracas, Peru. Kemudian tengkorak itu mempunyai bentuk kerucut. Penemuan fenomenal mengenai ratusan tengkorak berbentuk seperti kerucut dipercayai sebagai alien.
Tengkorak merupakan salah satu dari fosil yang mempunyai dimensi dan ciri jauh berbeda dengan tengkorak manusia normal. Sehingga bukti tersebut menjadi gambaran bentuk dari alien.
Baca Juga: Fosil Buaya 8 Juta Tahun Berbadan Raksasa Ditemukan di Australia
Para Ilmuwan Menemukan Fosil Aneh di Peru
Melansir Usatoday.com, terdapat postingan Facebook pada 1 Mei yang menggambarkan tentang penemuan tersebut. Gambar seolah-olah terjadi hanya dua minggu lalu. Kemudian telah dilakukan pemeriksaan terhadap rongga mata dan hasilnya 100% mirip alien.
Postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 500 kali. Bentuk tengkorak dan rongga mata menjadi bukti asal alien. Akan tetapi, seorang ahli pada waktu itu mengatakan jika permasalahan bukan tentang itu.
Rongga mata fosil aneh di Peru normal serta sempurna dengan kisaran variasi manusia. Lalu fosil tersebut tampak layaknya rongga mata tengkorak manusia lainnya dari Peru. Melissa S. Murphy, seorang profesor antropologi di Universitas Wyoming telah menganalisa sisa-sisa manusia dari Peru.
Tengkoraknya mempunyai kesamaan dengan manusia, hanya saja ukurannya jauh lebih besar. Ukuran tersebut berkisar 50 cm dan rongga matanya lebih besar dari ukuran tengkorak manusia. Kemudian tengkorak tersebut mempunyai titik lembut di ubun-ubun atau fontanel terbuka seperti pada bayi di bawah usia 1 tahun.
Hal ini merupakan pernyataan dari ilmuwan Renato Davila Riquelme. Kemudian ia menyatakan jika tengkorak mempunyai dua gigi geraham tambahan. Ciri fisik ini biasanya hanya ada pada manusia purba.
Penelitian juga telah berjalan dari tiga antropolog asal Spanyol dan Rusia pekan lalu. Mereka mengklaim jika sisa belum menemukan titik terang dari tengkorak tersebut. Kemudian akan melakukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Fosil Jejak Kaki Anak Purba, Ungkap Gaya Hidup 700.000 Tahun Silam
Bentuk Kepala Tidak Normal
Fosil aneh di Peru dalam segi bentuknya berasal dari deformasi tengkorak atau ikatan kepala. Pertumbuhan serta perkembangan normal kepala telah berubah selama beberapa tahun pertama kehidupan. Caranya dengan mengikatnya menggunakan kain, pita, atau alat lainnya.
Orang-orang prahispanik di pantai selatan Peru dan tempat lainnya telah melakukan praktik ini selama ribuan tahun. Kemudian pembentukan kepala ini sengaja mereka lakukan untuk memodifikasi budaya tubuh dan menandai hal-hal yang berbeda. Misalnya saja situs perjalanan, identitas seseorang, atau pekerjaan.
Klaim tentang rongga mata tengkorak pada fosil aneh di Peru, wilayah Paracas membuktikan asal alien adalah salah. Sebab, berdasarkan penelitian para ilmuwan mata tersebut konsisten dengan fitur manusia. Mempunyai bentuk kerucut tengkorak dengan gigi geraham dua kali lebih besar dari ukuran normal manusia modern.
Hal tersebut merupakan hasil deformasi tengkorak buatan, menurut seorang ahli. Kemudian tidak ada publikasi atau sumber terpercaya yang menguatkan jika tengkorak berasal dari makhluk luar angkasa.
Misteri Tengkorak di Peru
Penemuan fosil aneh di Peru terlihat aneh karena mempunyai bentuk memanjang. Hal tersebut menurut dugaan karena modifikasi tubuh sebagai tanda kecantikan dan kebangsawanan.
Deformasi tengkorak buatan kemungkinan terjadi mulai dari masa anak-anak. Kemudian pembentukan kepala merupakan unsur kesengajaan dan permanen. Masyarakat membentuk kembali tengkorak manusia karena dipandang sebagai cita-cita dari kecantikan.
Selain itu, sebagai pertanda dari status, bangsawan, atau kelompok tertentu. Awalnya para ilmuwan mengira jika tengkorak-tengkorak ini merupakan alien. Setelah arkeolog Julio Tello pada tahun 1928 menemukan tengkorak tersebut, semenanjung gurun Paracas di pantai selatan Peru.
Fosil aneh di Peru dipajang di Museum Nasional Arkeologi Antropologi dan Sejarah Peru yang berada di Lima, Peru. Kemudian arkeolog menemukan fosil tersebut dalam sistem kuburan yang kompleks pada 1928. Ia juga menjelaskan jika tengkorak Paracas 100% bukanlah penduduk asli Amerika, tetapi campuran. (R10/HR Online)
Editor: Jujang