Mata uang kripto Bitcoin sedang mengalami penjualan besar-besaran pada pasar Kripto. Hal ini lantaran terdapat penurunan sampai dengan 50 persen atau posisi uang kripto sudah hilang separuh dari posisi tertingginya.
Bitcoin ini sebelumnya memiliki posisi tertinggi yakni 65.00 Dollar AS. Namun kini mata uang kripto Bitcoin ini harus ambruk dan para investorpun mulai panik.
Bahkan kepanikan dari investor ini sempat membuat posisi mata uang kripto makin ambruk. Kripto mengalami penurunan sampai dengan 53 persen atau setara dengan 30.000 DollarAS.
Dalam kurun waktu 24 jam tekanan penurunan harga Bitcoin ini terus terjadi karena beberapa hal. Terlihat beberapa Investor mulai mengalihkan Investasinya kepada produk investasi lain.
Untuk perpektif investasi jangka pendek Harga Bitcoin ini cenderung menurun dan berpotensi merugikan. Akan tetapi pergerakannya masih konsolidasi untuk penurunan yang lebih lanjut.
Head Of Research Vaikyrie Invesment, Mancini mengatakan bahwa level support Bitcoin berikutnya adalah berada pada 28.500 Dollar AS, 24.000 Dollar AS dan bahkan pada angka 20.000 dollar AS. Hal ini sudah dapat terprediksi dari adanya Order Book atau daftar pemesanan.
Meskipun Bitcoin terus mengalami penurunan namun beberapa pihak masih tetap optimis mengenai hal ini. Pada sebuah investasi adanya gejala volatilitas merupakan hal yang cukup wajar.
Terlebih jika ingin mempelajari lebih lanjut mengenai sejarah Bitcoin. Pada tahun 2012 lalu Bitcoin pernah mengalami penurunan sampai dengan menyentuh angka 80 persen.
Penurunan yang terjadi pada tahun 2012 ini bahkan terjadi sampai tiga kali dalam kurun waktu yang berbeda. Namun Bitcoin masih bisa tetap bangkit dan membuat seseorang menghasilkan keuntungannya sampai sekarang.
Jika melihat dari bagaimana Harga yang terus menurun. Sebagai investor pemula hal ini tentunya menjadi hal yang cukup menakutkan, namun bukan berarti tidak ada solusi.
Apa itu Bitcoin?
Sebagai tambahan Informasi bagi yang belum memahami dengan baik apa itu Bitcoin dan mengapa berita mengenai Bitcoin ini kini banyak menjadi perbincangan. Maka Bitcoin secara sederhana merupakan sebuah uang elektronik yang dapat memiliki nilai tukar.
Bitcoin sudah ada sejak tahun 2009, mata uang digital ini dibuat oleh Sathosi Nakamoto. Bitcoin ini utamanya dapat dipergunakan untuk transaksi di Internet tanpa menggunakan perantara jasa bank.
Sistem yang ada Bitcoin ini merupakan sistem Peer to Peer atau P2P yang bekerja tanpa adanya administrator tunggal atau terdesentralisasi. Bitcoin ini tidak seperti mata uang pada umumnya yang terbit dari satu sumber.
Misalnya mata uang Indonesia hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia. Bitcoin ini tidak bergantung pada satu penerbit utama.
Bitcoin ini menggunakan satu database yang kemudian menyebar ke Node-node dari sebuah jaringan P2P Kepada jurnal transaksional.
Terdapat banyak pihak yang menyatakan bahwa Bitcoin ini merupakan mata uang masa depan. Akan tetapi hingga kini belum ada pemerintah ataupun bank sentral manapun yang turut mendukung adanya mata uang digital ini.
Namun meskipun tidak mendapatkan dukungan dari bank sentral manapun dan juga pemerintah manapun. Mata uang digital ini tetap dapat ditukarkan dengan mata uang tradisional.
Nilai tukar dari Bitcoin pada uang tradisional inilah yang menarik para Investor untuk membeli uang digital Bitcoin ini. Dalam bitcoin ini berlaku juga sistem yang sama seperti pasar modal yang mana setiap orang dapat membeli dengan harga yang murah lalu menjualnya dengan harga yang cukup tinggi.
Pada bulan maret 2014 mulai berlaku adanya pengenaan pajak terhadap seluruh mata uang digita. Keuntungan yang tersimpan sebagai modal akan terkena pajak laba/rugi modal dan bitcoin yang tersimpan sebagai persediaan juga akan terkena pajak laba/rugi persediaan.
Mengapa Bitcoin Menurun?
Alasan pertama yang menjadi latar belakang penurunan dari Bitcoin ini adalah keputusan dari Elon Musk, CEO Perusahaan Mobil Listrik Tesla. Elon Musk mengumumkan keputusannya untuk tidak menerima mata uang kripto melalui laman twitter miliknya.
Satu-satunya alasan Elon Musk melakukan kebijakan ini adalah setelah ia menganalisa bahwa Bitcoin membawa dampak yang cukup bagi lingkungannya. Keputusan ini memang terkesan membingungkan karena pada awalnya Elon mendukung adanya mata uang digital namun sekarang ia bahkan berubah.
Ia menilai bahwa kebutuhan untuk menambang pada Bitcoin ini ternyata membutuhkan 66 kali lipat energi dari penggunakan energi pada umumnya. Bahkan sampai pada bulan april 2021 ini permintaan akan energi untuk menambang Bitcoin ini menyentuh angka 143 tertawatt perjamnya.
Jumlah tersebut merupakan jumlah 4 persen lebih tinggi dari total listrik yang ada di Argentina sepanjang tahun 2019. Hal ini memang karena penambangan mata uang kripto Bitcoin ini membutuhkan teknologi komputer dan jaringan yang membutuhkan pasokan listrik yang luas, konstan, dan besar.
Belum selesai dengan Elon Musk, Ambruknya mata uang kripto termasuk Bitcoin ini bertambah sejak adanya pengumuman dari pemerintah China pada 23 Mei 2021 lalu. Pemerintah China memberikan larangannya kepada seluruh lembaga keuangan di China untuk melayani segala jenis pembayaran untuk keperluan mata uang kripto.
Keputusan tersebut membuat mata uang kripto tidak dapat ditransaksikan lagi di negeri China. Sehingga Investor di China berbondong untuk melepas Investasinya di Kripto.
Sama seperti Elon Musk yang mendadak menolak karena menimbulkan dampak buruk. Pemerintah China juga berpendapat bahwa mata uang Kripto ini akan merusak tatanan Ekonomi.
Selain merusak tatanan ekonomi negara pemerintah China juga berpendapat bahwa mata uang kripto ini bagaimanapun tidak akan mendapat dukungan dari mata uang rill manapun. Nilai mata uang yang sangat mudah untuk dimanipulasi serta tidak adanya kontrak perdagangan mata uang yang dilindungi.
Cara Mencegah Kerugian untuk Pemula
Bagi anda Investor pemula hal ini akan sangat mengejutkan. Terlebih sudah banyak beredar kabar triliunan uang milik investor sudah ludes dalam waktu harian karena adanya penurunan ini.
Meskipun kondisi ini merupakan kondisi yang amat buruk, namun bukan berarti tidak ada solusi sama sekali. Agar investasi anda tidak cenderung merugi dan bahkan tidak memiliki keuntuangan sama sekali anda dapat memanfaatkan beberapa cara.
Melakukan analisa mata uang kripto yang masih naik dan penurunannya belum tajam. Anda dapat mengalihkan investasi anda kepada mata uang kripto non Bitcoin yang masih profit.
Selain itu anda sebagai pemula perlu mempelajari banyaknya Volatilitas. Pada dasarnya penurunan akibat fundalamental semacam ini merupakan hal yang sangat lumrah terjadi.
Akan ada banyak kemungkinan bahwa mata uang kripto ini akan mengalami kenaikan dan bangkit kembali seperti kondisi sebelumnya. Oleh karena itu masa ini juga dapat menjadi kesempatan bagi anda untuk membeli mata uang kripto ini dan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang.
Jika anda khawatir dengan dampak yang timbul dari Bitcoin dan membuat beberapa pihak melarang mata uang ini. Tentunya anda dapat mencari mata uang kripto yang ramah lingkungan dan berpotensi sebagai mata uang digital masa depan.