Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Penyekatan wilayah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mempengaruhi distribusi kebutuhan pokok. Akibatnya harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Pangandaran naik.
Sejumlah bahan pokok yang dijual di pasar-pasar tradisional Pangandaran berasal dari luar daerah, misalnya sayuran dan daging.
Sejak menjelang Ramadan hingga pasca lebaran, harga kebutuhan pokok tersebut turun naik. Hal ini membuat banyak warga Pangandaran mengeluh.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida melaporkan, di pasar tradisional daging ayam BR dari harga Rp 40 ribu naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.
“Meski daging ayam BR naik, tapi di pasar Kalipucang ada juga beberapa komoditi yang turun seperti cabe. Mulai cabe merah, cabe kriting, cabe rawit, hingga cabe hijau harganya mengalami kenaikan,” ujar Tedi, Minggu (24/5/2021).
Jika di pasar Kalipucang harga cabe turun, sebaliknya di pasar Pananjung, harga cabe justru naik. Misalnya cabe merah dari Rp 48 ribu naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Sementara cabe keriting dari harg Rp 50 ribu naik jadi Rp 60 ribu per kilogram. Cabe rawit dari harga Rp 50 ribu naik jadi Rp 70 ribu per kilogram.
Selain harga cabe, harga daging di pasar Pananjung juga mengalami kenaikan. Mulai dari daging sapi yang naik jadi Rp 130 ribu per kilogram dari harga semula Rp 120 ribu per kilogram.
Begitu juga daging ayam BR di pasar Pananjung juga naik. Dari harga semula Rp 40 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.
“Harga cabe rawit kenaikannya itu yang paling tinggi, sampai 28 persen,” katanya.
Harga beberapa kebutuhan pokok di pasar Parigi Pangandaran juga sama mengalami kenaikan. Misalnya cabe hijau dari Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Sementara untuk daging sapi di Pangandaran, dari harga Rp 125 ribu naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Begitu juga dengan harga daging ayam BR di pasar Parigi juga naik, dari harga Rp 40 ribu menjadi Rp 43 ribu per kilogram.
“Harga di pasar-pasar tradisional Pangandaran naik, dipengaruhi kurang lancarnya sarana transportasi barang,” jelasnya.
Alasan Harga Kebutuhan Pokok di Pangandaran Naik
Menurut Tedi, keterlambatan pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat Pangandaran terjadi pada saat diberlakukan penyekatan.
Meskipun saat penyekatan kendaraan yang mengangkut bahan makanan boleh lewat, namun tetap saja lamban, tidak secepat biasanya.
“Selain harga-harga cabe dan daging di atas, untuk harga bahan pokok yang lain relatif stabil. Ada juga beberapa bahan pokok yang justru turun harga,” katanya.
Tedi menambahkan, naiknya harga kebutuhan pokok di Kabupaten Pangandaran lantaran distribusi yang terlambat. Jika bahan kebutuhan pokok tersebut asalnya dari Pangandaran, Tedi menjamin tidak akan ada kenaikan harga. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu