Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik atau guru baik SD maupun SMP di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sudah penuhi target atau 100 persen.
“Semua guru dari data yang ada, baik SD maupun SMP semuanya sudah menerima vaksin covid-19,” ucap Kadis Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Yoyo, Jumat (30/4/2021).
Yoyo menambahkan, vaksinasi tersebut sebagai syarat mereka bisa kembali mengajar, ketika buka kembali pembelajaran tatap muka secara serentak.
Lebih lanjut ia menuturkan, pemberian vaksinasi untuk tenaga pendidik awalnya terkendala, akibat banyak guru yang ragu untuk menerima vaksin. Sehingga, jumlah terus berubah. “Makanya vaksinasi baru selesai,” tuturnya.
Pasalnya, ketika giliran guru akan menerima suntik vaksin Covid-19, banyak yang menolak. Sehingga, vaksin jatah untuk guru pihaknya berikan kepada warga masyarakat yang sudah mendaftar.
“Padahal kalau tidak terkendala pelaksanaan, vaksin untuk tenaga pendidik ini sudah selesai. Dan, kita bisa fokus untuk warga masyarakat,” imbuhnya.
Akan tetapi, lanjutnya, setelah Bupati Ciamis mengeluarkan peraturan, bahwa syarat untuk kembali mengajar, guru harus memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19.
Aturan tersebut tidak termasuk guru yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, atau guru yang tadinya sudah terpapar Corona.
“Aturan Bupati Ciamis tersebut akhirnya berhasil. Sehingga semua guru mendaftar untuk melakukan vaksinasi. Baik yang dilaksanakan secara serentak, maupun vaksin yang diberikan di setiap korwil masing-masing,” jelasnya.
Lanjut Yoyo, tenaga pendidik yang sudah menerima vaksinasi jumlahnya sekitar 6.139 orang. sedangkan untuk guru SMP berjumlah 1.127 orang.
“Dengan begitu, vaksin guru sudah beres. Jadi, tinggal pemberian vaksin untuk guru TK dan Paud,” katanya.
Saat ini, pihaknya kembali fokus pemberian vaksin untuk lansia dan juga warga masyarakat lain. Pemberian vaksin tersebut bisa dilakukan di puskesmas maupun gedung lainnya, yang memungkinkan bisa dijadikan tempat untuk pemberian suntik vaksin.
“Mudah-mudahan pelaksanaan vaksin terhadap warga tidak lagi terkendala, baik dalam penyaluran vaksin maupun data warga penerima,” pungkasnya. (Es/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto