Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita PangandaranLegenda Ksatria Pengawal Raja Galuh di Gunung Parang Pangandaran

Legenda Ksatria Pengawal Raja Galuh di Gunung Parang Pangandaran

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Ada kisah menarik berkaitan dengan Gunung Parang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gunung tersebut berada di Dusun/Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar.

Bukan hanya pemandangan yang indah dari atas gunung, ternyata Gunung Parang menyimpan kisah dua orang ksatria pengawal Raja Galuh Medangkamulyan.

Didin, salah seorang budayawan di Kabupaten Pangandaran menceritakan legenda Gunung Parang. Konon di Gunung Parang terdapat makam dua orang ksatria kepercayaan Raja Galuh Medangkamulyan bernama Ajisaka.

“Dua orang pengawal tersebut adalah Sembada dan Dora. Keduanya sama-sama memegang teguh amanat Raja Galuh Medangkamulyan,” ujar Didin, Minggu (21/3/2021).

Baca Juga: Nostalgia Kereta Api Banjar-Cijulang, Ini Kata Warga Pangandaran

Kisah berawal saat Ajisaka mengutus Sembada untuk membuka suatu perkampungan. Saat itu Ajisaka belum diangkat menjadi Raja Galuh Medangkamulyan. 

Ajisaka menitipkan sebuah pusaka kepada Sembada. Ia memberi pesan kepada Sembada agar tidak menyerahkan pusakanya tersebut kepada siapapun kecuali dirinya.

Tidak ada yang tahu jika Ajisaka menitipkan pusaka tersebut kepada Sembada. Termasuk Dora yang juga jadi pengawal kepercayaan Ajisaka.

Ajisaka lantas bertempur dengan Prabu Dewata Cengkar. Lewat pertempuran tersebut Ajisaka berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang akhirnya meninggal di Pantai Karapyak.

Saat itulah Ajisaka menjadi Raja Galuh Medangkamulyan menggantikan Prabu Dewata Cengkar. Ajisaka kemudian memanggil Dora.

Raja Galuh Medangkamulyan tersebut memerintahkan Dora untuk mengambil pusaka yang dititipkan kepada Sembada.

Dora kemudian mencari Sembada yang diamanatkan untuk membuka perkampungan sekaligus menyimpan pusaka titipan Ajisaka.

Pertarungan Dora dan Sembada di Gunung Parang Pangandaran

Saat Dora bertemu Sembada, ia menyampaikan amanat Ajisaka untuk membawa pusaka tersebut. Namun Sembada menolak memberikan pusaka kepada Dora.

Sembada memegang teguh amanat Ajisaka agar tidak memberikan pusaka tersebut kepada siapapun. Sementara Dora juga tidak akan pulang sebelum membawa pusaka dan memberikannya kepada Ajisaka.

Sembada dan Dora akhirnya bertarung sengit. Keduanya sama-sama kuat, sehingga keduanya tewas bersama-sama.

Pertarungan antara Sembada dan Dora ini berlangsung di Gunung Parang Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran. 

“Keduanya pun dimakamkan di Gunung Parang. Posisi makam Sembada dan Dora saling berlawanan kaki dan kepala. Dalam istilah Sunda disebut patunjang-tunjang,” kata Didin. (Ceng2/R7/HR-Online)

Editor: Ndu 

Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Resmi! Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Indonesia kini resmi menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2025. Anggota Exco PSSI atau Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. "Ya, benar,"...
Jelang Pencoblosan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Ratusan Surat Suara Dibakar

Jelang Pencoblosan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Ratusan Surat Suara Dibakar

harapanrakyat.com,- Masa tenang satu hari jelang pencoblosan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada, KPU Kabupaten Tasikmalaya memusnahkan sebanyak 412 surat suara. Pemusnahan tersebut berlangsung di...
Polres Ciamis Ungkap Identitas Jenazah Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kosan 

Polres Ciamis Ungkap Identitas Jenazah Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kosan 

harapanrakyat.com,- Identitas jenazah perempuan yang ditemukan di kamar kosan di Lingkungan Pabuaran, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis akhirnya terungkap. Hal itu setelah polisi melakukan...
Pegawai Minimarket di Garut Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

Pegawai Minimarket di Garut Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

harapanrakyat.com,- Seorang pegawai minimarket di Garut, Jawa Barat menjadi korban hipnotis pelaku kejahatan. Uang sebesar Rp 30 juta milik perusahaan yang niatnya untuk setor...
Pembangunan IKN Tahap II

Pembangunan IKN Tahap II Dimulai, Segini Pemerintah Gelontorkan APBN

harapanrakyat.com,- Pembangunan IKN tahap II untuk periode 2025-2029 resmi dimulai. Pemerintah menggelontorkan dana untuk pembangunan lanjutan Ibu Kota Nusantara ini sebesar Rp 48,8 triliun...
kepastian hukum dunia usaha

Apindo Harapkan Gubernur Jawa Barat Berikan Kepastian Hukum Dunia Usaha

harapanrakyat.com - Apindo mengharapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan kepastian hukum dunia usaha. Sebab, Apindo menyayangkan akan tidak konsistennya penerapan regulasi di Jawa...