Berita Sains, (harapanrakyat.com,),- Bioteknologi modern erat kaitannya dengan istilah kloningan yang sering kita jumpai pada serial televisi. Lantaran kloning tersebut merupakan salah satu bentuk darinya.
Sebelum ada jenis modern, terlebih dahulu sudah ada bioteknologi konvensional. Perbedaannya yaitu pada modern ini para ahli lakukan dengan sejumlah peralatan yang lebih canggih dan berbeda dari sebelumnya.
Karena itulah hasil dari bioteknologi tersebut dapat menciptakan sebuah hasil dengan jumlah lebih banyak juga. Tak hanya itu, terdapat tahap sterilisasi terlibat dalam bioteknologi ini.
Sebagai ciri proses modern, hanya membutuhkan sedikit dari bagian suatu organisme. Akan tetapi di dalamnya memakai ketentuan ilmiah melalui rekayasa genetika juga teknik kultur in vitro.
Salah satu keunggulan paling menonjol yaitu pada waktu produksinya berlangsung lebih cepat. Sayangnya proses ini memunculkan sebuah kesenjangan ekonomi lantaran begitu mengutamakan pemanfaatan mesin.
Bibit Unggul
Kelebihan lainnya dari keberadaan bioteknologi modern adalah bisa menciptakan suatu bibit unggul. Walaupun pada proses ini membutuhkan sebuah teknologi dengan harga relatif mahal.
Tak hanya itu, proses ini juga dapat mengatasi masalah mengenai pelestarian lingkungan. Kemudian bisa untuk menciptakan sebuah produk kesehatan terbaru.
Meskipun proses ini bisa membuat produk kesehatan tetapi tak jarang akan menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa orang yang memiliki sensitivitas tinggi dalam tubuhnya.
Kehebatan lainnya dari keberadaan modern tersebut mampu mengatasi masalah tentang genetik. Semua permasalahan tersebut dapat selesai dengan waktu relatif cepat karena peralatan yang mereka pakai tergolong canggih.
Namun seringkali meninggalkan permasalahan baru seperti pengurangan terhadap plasma Nutfah. Produk sebagai hasil dari bioteknologi modern terdapat berbagai macam jumlahnya dan sering kita temukan di sekitar.
Contohnya seperti istilah kloning, adalah sebuah teknik menggabungkan inti sel somatik kepada nukleus yang tanpa inti. Selain itu terdapat DNA rekombinan juga tanaman transgenik.
Secara singkat, DNA rekombinan merupakan tahap penyisipan kultur jaringan pada tumbuhan. Sedangkan istilah tanaman transgenik berupa gen asing yang disisipkan dalam tumbuhan.
Produk hasil dari proses DNA rekombinan pasti kita sering jumpai yaitu insulin. Untuk mengetahui hal tersebut lebih lanjut, bisa menyimak berikut ini.
Pengertian Bioteknologi Modern
Sebelum anda memahami tentang bioteknologi modern mari ketahui dahulu dari dasar. Istilah biologi ini sendiri sering kita jumpai pada mata pelajaran IPA singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam.
Tiga bahasa latin menyusun secara berurutan hingga membentuk kata Bioteknologi. Adapun kata tersebut antara lain bios yang memiliki arti hidup, tekno artinya penerapan, juga logos yang bermakna ilmu.
Dari ketiga kata tersebut bisa kita tarik kesimpulan yaitu bioteknologi merupakan ilmu yang akan mempelajari sebuah prinsip untuk pemanfaatan ataupun penerapan pada makhluk hidup. Makhluk hidup di sini berarti fungi, bakteri yang sebagainya.
Adapun pengertian lain dari bioteknologi ini merupakan cabang ilmu yang di dalamnya mempelajari tentang pemanfaatan suatu makhluk hidup maupun produk hasil darinya dengan proses produksi tertentu untuk menghasilkan barang baru maupun jasa.
Makhluk hidup yang berperan sebagai proses bioteknologi tersebut biasa mereka sebut dengan agen. Rupanya pun bermacam-macam seperti mikroorganisme yang turut membantu tahapan tersebut.
Teknik Modern
Teknik modern turut mendukung proses dari bioteknologi ini sehingga bisa mengubah sebuah bahan baku dengan perubahan biologi sehingga tercipta produk dengan kegunaan tinggi.
Sejak ribuan tahun silam, proses ini sudah ditemukan walaupun belum ke ranah bioteknologi modern. Hasil dari tahapan tersebut berupa produk dengan mikroorganisme berkembang.
Misalnya saja seperti keju, bir, roti, tempe dan masih banyak lagi. Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi yang kian pesat membuat proses ini mampu menciptakan jenis baru seperti kloning sampai rekayasa genetika.
Tidak semua produk dapat kita sebut dengan hasil dari bioteknologi jika tidak terdapat syarat tertentu dalam penciptaannya.
Ketentuan yang pertama, yaitu dalam tahapan pembuatan sebuah produk mesti menggunakan suatu ilmu dengan dukungan proses bioteknologi. Contoh nama ilmu tersebut yaitu mikrobiologi, biologi molekuler, juga rekayasa teknologi pangan.
Syarat kedua yakni produk tersebut harus memanfaatkan bantuan dari makhluk hidup lainnya seperti hewan, bakteri, tumbuhan bahkan jamur sebagai salah satu proses produksinya.
Perkembangan bioteknologi modern semakin meluas kala penemuan dari struktur juga fungsi akan DNA. Untuk pemanfaatan mikroba itu sendiri, hanya berperan sebagai agen tetapi membutuhkan teknik dan juga alat canggih.
Hal yang menjadi tanda proses modern ini yaitu penggunaan mikroorganisme baik DNA maupun enzimnya hanya memerlukan separuh bagian saja.
Serta untuk pemanfaatan dari mikroorganisme itu sendiri membutuhkan bantuan teknologi canggih juga modern.
Berdasarkan penjabaran berikut bisa kita tarik kesimpulan dari bioteknologi modern adalah proses bioteknologi dengan memanfaatkan dari rekayasa genetika selain dari ketentuan biokimia serta mikrobiologi guna menghasilkan suatu produk bersifat lebih unggul lagi.
Bioteknologi Modern Dalam Kehidupan Sehari-hari
Secara umum, bioteknologi modern merupakan beberapa teknik yang mengikutsertakan manipulasi pada gen, jaringan hidup juga sel. Gabungan tersebut merupakan sebuah kesengajaan dengan langkah bisa diperkirakan sebelumnya juga mudah terkendali.
Tujuan dari proses ini yaitu guna merubah suatu organisasi ataupun bisa juga menciptakan perihal jaringan terbaru.
Untuk contoh bioteknologi modern yang kerap anda jumpai pada kehidupan sehari-hari yaitu bayi tabung. Bayi tabung ini adalah hasil dari fertilisasi yang para ahli lakukan secara in vitro.
Pada prosesnya ovum juga sperma mereka pertemukan dalam suatu wadah hingga terjadinya proses pembuahan cikal bakal sang bayi.
Sering kita jumpai tentang hormon insulin yang juga merupakan hasil dari bioteknologi modern. Insulin ini bisa mereka ciptakan dengan teknologi bernama plasmid di dalam suatu rekayasa genetika.
Domba Dolly
Dalam hewan ada domba Dolly sebagai contoh bioteknologi modern. Hewan ini sendiri merupakan hasil dari kloningan atau disebut transfer dari inti sel jenis autosom. Autosom dengan nama lain diploid ditransfer ke dalam haploid yaitu ovum.
Ovum tersebut sudah terlebih dahulu diambil pada bagian inti di telurnya. Contoh selanjutnya adalah pada tanaman yang kebal terhadap hama.
Tanaman tersebut sebelumnya sudah mereka lakukan penyisipan berupa gen yang menghasilkan senyawa bernama endotoksin. Senyawa endotoksin tersebut berasal dari sebuah Bacillus thuringiensis.
Ada lagi berupa tanaman lainnya yang memiliki kemampuan untuk memfiksasi zat nitrogen. Proses tersebut berlangsung melalui tahap penyisipan sebuah gen dengan kemampuan mengontrol fiksasi atau gen nif yang berasal dari bakteri bernama Rhizobium sp.
Penyisipan zat nitrogen dari bakteri tersebut dilakukan menggunakan sebuah perantara bernama plasmid yang berasal dari Agrobacterium tumefaciens.
Berbeda dengan bioteknologi modern, versi konvensional lebih mudah kita temukan dalam sehari-hari bahkan pada makanan biasa. Apalagi bioteknologi konvensional tidak memerlukan sebuah alat modern yang pastinya mahal selama prosesnya.
Keberadaan bioteknologi modern ini memang sangat membantu dalam hidup banyak orang yang memiliki sebuah masalah. Meskipun biayanya mahal, hal ini tidak menjadi persoalan berarti bagi mereka dengan kemampuan finansial cukup. (Deni/R4/HR-Online)
