Sakit buang air kecil bisa dialami oleh pria maupun wanita. Namun, wanita paling rentan mengalami rasa sakit ketika buang air seni. Bahkan, wanita juga berisiko mengalami kondisi tersebut secara berulang hingga bertahun-tahun.
Bagi wanita yang biasa membilas kemaluannya dari belakang ke bagian depan usai buang air, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Karena hal itu biasanya yang menjadi penyebab terasa sakit ketika buang air kecil.
Bakteri seperti E coli dari usus besar yang ada sekitar anus masuk ke saluran kemih akibat cara membersihkan vagina yang salah. Kemudian bakteri tersebut menginfeksi bagian kandung kemih. Apabila tidak segera diobati bisa menginfeksi ginjal.
Baca Juga : Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya
Penyebab Sakit Buang Air Kecil pada Wanita
Merangkum dari berbagai sumber, terasa nyeri buang air kecil atau disebut juga anyang-anyangan memang tidak selalu memiliki gejala yang spesifik. Tetapi, secara umum gejala yang muncul bisa menjadi tanda-tanda bahwa seseorang mengalami anyang-anyangan.
Adapun tanda-tanda yang harus Anda kenali jika merasakan nyeri saat buang air kecil adalah sebagai berikut;
- Hasrat buang air kecil berlebihan
- Terasa sakit atau perih ketika kencing
- Lebih sering kencing tapi volumenya yang sedikit-sedikit
- Bagi wanita terasa nyeri pada bagian pinggul
- Urine Tercium Bau Menyengat warna lebih pekat bahkan bercampur darah
- Badan juga terasa lelah dan demam.
Gejala dan Penyebab
Selain itu, sakit buang air kecil gejalanya bisa berbeda. Tergantung sistem kemih bagian mana yang terinfeksi. Pertama, jika yang terinfeksinya ginjal, pada umumnya yang menjadi penyebabnya adalah bakteri.
Tetapi bisa juga penyebabnya adalah jamur. Ciri-cirinya pinggang bagian belakang atas terasa nyeri, mual, muntah, dan demam tinggi.
Baca Juga : Pentingnya Buang Air Kecil Usai Bercinta, Ini Alasannya
Kedua, peradangan pada kandung kemih. Rasa sakit saat buang air kecil paling sering disebabkan peradangan pada bagian kandung kemih.
Biasanya yang sering menjadi penyebab terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) adalah bakteri E coli, atau bakteri lainnya. Umumnya kondisi ini ditemukan pada saluran pencernaan.
Adapun yang menjadi ciri-cirinya adalah perasaan tak nyaman ketika panggul dan perut bagian bawah terasa seperti ada yang menekan. Selain itu, sakit buang air kecil juga bisa terjadi berulang kali. Bahkan sampai ada darah pada urine.
Ketiganya adalah lubang pada saluran kencing yang terasa perih ketika buang air kecil. Penyebabnya masih sama, yakni akibat bakteri dalam sistem pencernaan yang berasal dari anus lalu masuk ke saluran kemih.
Hal itu bisa terjadi karena letak saluran kemih dekat dengan vagina. Sehingga, penyakit menular seperti gonore, klamidia, dan herpes dapat menjadi penyebab uretritis.
Periksakan ke Dokter
Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami sakit buang air kecil akibat beberapa kondisi tersebut di atas. Nantinya dokter akan memeriksa fisik jika diperlukan.
Atau melakukan pemeriksaan sampel urine guna mendeteksi kemungkinan adanya bakteri penyebab sakit buang air kecil.
Namun pada umumnya kondisi tersebut akan dokter tangani dengan memberikan antibiotik dan harus Anda konsumsi sampai habis, sesuai dengan jenis bakteri yang ada dalam urine. Dokter juga bisa meresepkan obat untuk anti nyeri guna mengurangi rasa nyeri atau perih ketika buang air kecil.
Baca Juga : Buang Air Kencing Terasa Panas? Waspadai Penyakit Disuria
Kompres Perut Bawah
Selain itu, Anda juga bisa mengompres bagian perut yang sakit dengan botol atau kantong berisikan air hangat. Hal ini untuk membantu mengurangi rasa sakit pada bagian kandung kemih.
Dokter juga akan menyarankan Anda untuk banyak minum air putih guna membantu melancarkan proses pengeluaran bakteri yang berasal dari saluran kemih.
Namun, apabila Anda menderita infeksi saluran kemih (ISK) yang berulang sampai beberapa kali, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk pengobatan lainnya.
Jika infeksi yang terjadi dicurigai ada kaitannya dengan aktivitas hubungan suami istri, maka dokter akan memberikan resep antibiotik.
Obat tersebut untuk Anda konsumsi usai berhubungan suami istri. Pasangan Anda pun perlu mengonsumsi antibiotik supaya sumber infeksi bisa teratasi hingga tuntas.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan antibiotik untuk jangka waktu lebih lama. Namun, jika Anda telah memasuki masa menopause, maka dokter akan memberikan terapi estrogen untuk mengurangi risiko berulangnya kembali rasa sakit buang air kecil.
Cara Pencegahan
Cara pencegahannya, hindari minuman yang dapat menyebabkan iritasi kandung kemih, seperti minuman mengandung kafein, minuman ringan mengandung jeruk, dan minuman beralkohol.
Sebaiknya cukup konsumsi air putih saja untuk mengeluarkan bakteri, serta memperlancar pembuangan air seni atau urine.
Bagi wanita, usai buang air kecil atau besar harus membasuh kemaluan dari depan ke arah belakang. Hal ini untuk mengurangi terjadinya penyebaran bakteri yang berasal dari anus masuk ke vagina serta saluran kencing.
Setelah berhubungan suami istri Anda juga harus segera buang air kecil. Kemudian, hindari pemakaian produk bagi area kewanitaan, seperti halnya semprotan pembersih.
Dengan menerapkan cara-cara pencegahan agar jangan sampai terulang lagi merasakan sakit buang air kecil, maka Anda dapat memperkecil risiko tersebut. Bahkan bisa menghindari penyakit tersebut sejak awal. (Eva/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah