Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Pasien Covid-19 dari klaster klub senam Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah. Sebelumnya, Rabu (10/3/2021) berjumlah 45 orang, namun hari ini, Kamis (11/3/2021), bertambah menjadi 47 orang.
Adapun total 47 pasien positif Covid-19 itu, terdiri dari anggota klub senam sehat dan termasuk keluarganya.
Sehingga, untuk meminimalisir penyebaran virus Corona agar tidak semakin meluas, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Puspahiang pun mengambil langkah cepat.
Petugas langsung mengisolasi secara terpusat seluruh pasien yang terpapar Covid-19 dari klaster senam.
Pantauan HR Online di lokasi, 47 pasien positif itu dibawa dengan menggunakan 14 mobil ambulance milik Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, menuju Wisma Haji di Jalan Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna.
Pasien Covid-19 Klaster Senam di Tasikmalaya Sempat Menolak Dievakuasi
Proses evakuasi pasien Covid 19 untuk isolasi mandiri (isoman) sempat menuai penolakan dari beberapa pasien. Salah satunya, menghalangi jalan masuk kampung dengan menggunakan kayu.
Bahkan, pasien Covid-19 dari klaster senam ini juga sempat terlibat adu argumen dengan pihak kepolisian dan TNI, yang bertugas mengevakuasinya.
“Namun berkat edukasi dari unsur muspika, mereka pun bersedia untuk dibawa ke Wisma Haji untuk isolasi mandiri. Pasien semuanya dibawa dengan 14 ambulans,” kata Sekretaris Kecamatan Puspahiang, Ayi Mulyana, Kamis (11/3/2021).
Lebih lanjut Ayi menjelaskan, alasan isoman terpusat di Wisma Haji, karena bisa memudahkan pemantauan.
“Kita pusatkan isolasi di Wisma Haji untuk memudahkan dalam pemantauan kesembuhan mereka. Jadi berharap mereka segera pulih,” jelasnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan upaya Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Puspahiang, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Selain itu juga dapat meminimalisir penyebaran virus Corona dari klaster senam Papandayan Garut,” tuturnya.
Klaster tersebut muncul pasca keberangkatan klub senam Desa Puspahiang ke Papandayan Kabupaten Garut. Mereka yang terpapar bukan hanya anggota klub senam, tetapi juga yang kontak erat.
“Mereka ini merupakan klub senam dan yang kontak erat. Semuanya ada 47 orang. Sementara klaster senam yang belum melakukan swab ada 3 orang. Itu di luar wilayah Puspahiang,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto