Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Keberadaan Gunung Gambir di Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya menyisakan keluhan warga sekitar setelah perusahaan penambang pasir meninggalkannya.
Menurut informasi, gunung yang awal mulanya milik pribadi tersebut dijual ke perusahaan untung diambil pasirnya.
Lantaran kualitas pasirnya kurang baik membuat perusahaan tersebut meninggalkan gunung yang sebelumnya menjadi tempat untuk melihat perkotaan Tasikmalaya dari ketinggian.
Jejen yang merupakan sekretaris RT setempat mengatakan, dulu warga sekitar ketika ingin melihat lapangan Dadaha dan perkotaan sangat mudah, hanya dengan naik ke gunung Gambir.
Akan tetapi, saat ini tinggal kenangan karena sudah dikeruk oleh perusahaan yang membelinya.
“Luasnya sekitar 400 bata. Pengerukannya beberapa bulan ke belakang, dan sekarang jadinya begini karena tidak beres mengeruknya,” kata Jejen, Rabu (10/3/2021).
baca juga: Ancam Sebar Video Syur, Mantan Pacar Lapor ke Polres Tasikmalaya
Ia pun mengeluhkan karena lokasi tersebut tidak sedap lagi dipandang. Hal ini karena gunung Gambir tinggal setengah.
Bahkan, batu-batu besar tergeletak begitu saja di sekitar pemukiman warga.
Menurutnya, bila ada pengerukan seharusnya sampai tuntas, bukannya setengah-setengah yang menimbulkan pemandangan tak elok lagi.
Endah seorang warga sekitar juga mengatakan hal senada. Ia mengaku bersyukur adanya pengerukan tersebut karena bisa terhindar dari berbagai hal yang tidak ia inginkan.
Meski begitu, ia juga menyayangkan karena penggaliannya tidak selesai yang menimbulkan banyak batu tercecer di mana-mana.
“Tanggung kalau begitu tinggal sedikit lagi padahal. Gunung Gambir ini sebenarnya bersejarah buat warga, namun apalah daya kalau sama sang pemilik sudah menjualnya,” singkatnya. (Apip/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid