Misi Apollo 11 ke bulan menjadi sorotan. Kembalinya astronot dalam Moon Landing itu bisa saja menjadi hal berisiko untuk mengakhiri kehidupan di Bumi.
Peristiwa tersebut terjadi pada lebih dari 50 tahun yang lalu. Neil Amstrong dan juga Buzz Aldrin sebagai astronot asal NASA Amerika Serikat telah melakukan pendaratan pada akhir tahun enam puluhan.
Namun rupanya sedikit yang tahu jika ambisi NASA dalam mendaratkan manusia ke bulan telah menghasilkan risiko yang sangat besar untuk kehidupan Bumi.
Risiko Pendaratan Astronot Dalam Misi Apollo 11 ke Bulan
Mengutip Express.co.uk, seorang astronom Carl Sagan telah memperingatkan mengenai laporannya Juni 1969. Hal ini tentang risiko besar bahkan yang terdapat dari kemungkinan terkecil sekalipun.
Tentu memerlukan prosedur karantina yang sangat ketat untuk para astronot dari misi Apollo 11 yang telah kembali dari bulan.
Kemudian, Carl menambahkan jika terdapat kemungkinan atas 99 persen keyakinan mengenai misi Apollo yang kembali membawa organisme milik bulan.
Namun bahkan satu persen dari kekhawatirannya itu adalah risiko yang sangat besar untuk bisa manusia toleransi. Kemudian mengikuti kekhawatiran yang muncul, pihak NASA pun menerapkan sejumlah tindakan mengenai astronot mereka seperti karantina.
Termasuk juga karantina dari fasilitas mahal pada kapal yang akan menjemput para astronot dalam melakukan misi Apollo 11 ke bulan. Pendaratan tersebut berada pada permukaan samudera pasifik.
Lalu telah terdapat kesepakatan jika astronot dari misi Apollo 11 akan menjalani isolasi sekitar tiga minggu sebelum mereka dapat kembali ke rumah. Akan tetapi, nyatanya terdapat perubahan atas rencana yang telah disepakati tersebut.
Berdasarkan pakar hukum Jonathan Wiener Universitas Duke menuliskan sebuah episode. Hal ini yakni yang ada dalam makalah dengan judul “The Tragedy of The Uncommons: On the Politics of Apocalypse”.
Baca Juga: Misi NASA ke Bulan Tahun 2024 Terpaksa Ditunda, Mengapa?
Apa yang Terjadi?
Dari segala rencana isolasi terhadap semua astronot dan juga fasilitas penjemputan, terdapat perubahan protokol saat mereka kembali dari bulan.
Protokol yang asli telah mengatakan jika mereka wajib berada dalam pesawat misi Apollo 11 ke bulan. Namun profesor Jonathan Wiener telah merinci cara dari NASA yang mempunyai kekhawatiran mengenai kehidupan para astronot yang ada dalam pesawat ruang angkasa.
Ia mengungkapkan jika pada tahun 2016 terdapat pejabat dari NASA yang mulai berpikir mengenai ketidaknyamanan yang astronot rasakan bila mereka terkurung terlalu lama dalam pesawat. Bahkan pesawat itu mempunyai tingkat panas serta terpaan gelombang air laut yang sangat kencang.
“Secara tersembunyi NASA mengubah protokol atas rencana terhadap para astronot. Sekitar dua bulan sebelum misi, NASA telah memutuskan membuka kapsul sembari mengapung dalam lautan. Lalu membiarkan para astronot keluar serta mengambilnya menggunakan helikopter atau perahu” ucap Dr. Wiener.
Untung saja misi Apollo 11 ke bulan ini tak membawa kehidupan alien yang mematikan untuk Bumi. Namun jika hal tersebut terjadi, maka keputusan NASA untuk memprioritaskan kenyamanan dalam jangka yang relatif pendek dari astronot itu cukup berisiko.
Kemungkinan dalam proses tersebut bisa saja melepaskan elemen yang asing menuju lautan dalam waktu sesingkat itu. Dr Weiner percaya jika itu terjadi, maka akan menjadi sebuah bencana.
Baca Juga: Chang’e Memasuki Orbit Bulan, Perjalanan Misi Pengambilan Sampel
Dampak Potensi Akhir Kehidupan Bumi
Profesor Jonathan Wiener sudah menambahkan jika dampak massa dari potensi akhir banyaknya kehidupan Bumi kemungkinan telah kebas.
Meskipun hal itu sulit untuk mengetahui mengenai informasi yang publik dengar atau pikirkan. Sanksi hukum atau perdata pun kemungkinan tak terlalu mengkhawatirkan dan tak berguna jika kehidupan Bumi berakhir atas penyelamatan para astronot misi Apollo 11 ke bulan.
Penyelamatan yang NASA lakukan untuk para astronotnya dari suhu panas serta hantaman gelombang laut mempertahankan risiko beberapa (minuscule) probabilitas melepaskan mikroba ke laut atau udara yang bisa memungkinkan menghancurkan ekosistem terestrial.
Tindakan NASA membuka kapsul laut sebelum mereka masuk ke fasilitas karantina adalah gambaran preferensi penyelamatan individual yang teridentifikasi atas penghindaran risiko akibat misi Apollo 11 ke bulan yang bisa menimbulkan bencana massal. (R10/HR Online)
Editor: Jujang