Kawah Jezero Mars merupakan salah satu lokasi yang para ilmuwan pakai dalam melakukan pendaratan wahana misi untuk planet Merah tersebut.
Hal ini tentu tidak terlepas dari bertahun-tahun lamanya para ilmuwan dan juga para peneliti di seluruh penjuru dunia melakukan perdebatan yang cukup alot mengenai tempat atau lokasi pendaratan yang sesuai.
Dari banyaknya lokasi yang tersaji untuk bahan ulasan, mereka memangkas secara beriringnya waktu menjadi tersisa empat lokasi sebagai kandidat.
Selanjutnya, kawah Jezero inilah yang menjadi pemenangnya dan para ilmuwan yang terlibat dalam perdebatan tersebutlah yang mengumumkannya belum lama ini.
Baca Juga: Kawah Misterius di Mars, Diperkirakan Berumur 4 Miliar Tahun
Mengenal Lebih Dekat Kawah Jezero Mars
Mengutip Nationalgeographic, jika selama ini, para ahli telah melakukan banyak perdebatan untuk memutuskan lokasi pendaratan yang paling tepat saat melakukan misi menuju planet Mars mendatang. Dengan hal tersebut telah mereka dapat lokasi yang menjadi ‘pemenang’ yakni kawah Jezera.
Kawah ini pun adalah lokasi untuk misi NASA melalui rover Perseverance alias Percy mendarat tanggal 18 Februari 2021 lalu. Lantas, seperti apa sebenarnya kawah Jezero tersebut?
Kawah ini adalah rumah untuk delta sungai fosil yang berasal dari bentukan saat air menetes menuju danau kawah purba. Kemudian, para ahli pun meyakini, jika air menjadikan salurannya mengangkut sedimen pembentukan delta dan ventilator dalam cekungan danau planet Mars.
Studi yang menggunakan data spektral, diperoleh dari orbit tersebut telah menunjukkan jika sejumlah sedimen mengandung mineral yang menangkap perubahan kimia dari bahan utama kehidupan suatu mikroba, yakni terdapat dalam kawah Jezero Mars.
“Situs untuk pendaratan pada kawah Jezero memberikan penawaran medan geologis yang sangat kaya dengan bentang alam yang sejauh 3,6 miliar tahun. Hal itu mempunyai potensi untuk menjawab pertanyaan yang penting dan berhubungan mengenai evolusi planet serta astrobiologi,” ucap Thomas Zurbuchen. Ia adalah seorang administrator Science Mission Directorate NASA melalui sebuah konferensi pers.
Baca Juga: China Rilis Foto Perdana Mars, Hasil Tangkapan Pesawat Tianwen-1
Banyak Terdapat Sampel Batuan
Sistem pada danau delta kuno kawah Jezera menawarkan banyak sampel yang paling tidak menjanjikan lima jenis batuan yang berbeda, termasuk dalam tanah liat serta karbonat. Hal tersebut berpotensi mempertahankan sisa kehidupan yang ada pada masa lalu.
Misi yang NASA lakukan untuk mendatang tak hanya ingin mencari bukti temperature serta kondisi air planet Merah ini, namun juga mencari adanya sebuah kehidupan itu sendiri.
Misi yang telah NASA luncurkan pertengahan tahun 2020 lalu telah sampai pada 18 Februari tahun 2021 ini. Rover mendarat dengan aman pada kawah Jezero Mars.
Misi yang mereka rencanakan adalah mengumpulkan sampel atas batuan serta tanah yang nantinya akan mereka simpan pada permukaan planet.
NASA dan EPA (European Space Agency) mempelajari konsep dari misi yang selanjutnya agar bisa dengan sukses membawa sampel tersebut menuju Bumi.
“Keberhasilan dari memperoleh sampel tersebut dari area yang unik (kawah Jezero Mars) akan mengubah cara berpikir mengenai Mars. Bahkan, juga kemampuan dalam menyimpan kehidupan,” ucap Zurbuchen menambahkan.
Sebuah Cekungan Raksasa
Sebenarnya, terdapat banyak hal yang harus para peneliti pertimbangkan saat memilih tempat atau lokasi yang baik untuk berkunjung ke Mars. Pertimbangan tersebut merupakan terdapat sejumlah kendala yang mereka temukan.
Salah satunya adalah faktor teknis, iklim, atmosfer lokasi pendaratan, dan elevasi permukaan. Bahkan, apa yang akan mereka peroleh pada tempat itu merupakan salah satu faktor yang paling penting. Kawah Jezero Mars merupakan kawah yang ada di tepi barat wilayah Isidis Platina.
Ia merupakan cekungan yang raksasa pada bagian utara khatulistiwa planet Mars. Menurut NASA, jika wilayah Isidis bagian barat mempunyai lanskap yang paling menarik serta merupakan lokasi paling tua yang Mars miliki.
Sejatinya, penelitian mengenai kawah tersebut sudah sangat lama mereka lakukan. Namun, wilayah tersebut mereka anggap sebagai wilayah yang sangat beresiko untuk para astronot kunjungi sebelumnya.
Akan tetapi, bagaimanapun juga, seiring kemajuan teknologi dari rover, terutama TRN (Terrain Relative Navigation) yang baru akan mampu membantu menghindari wilayah berbahaya. Hal tersebut menjadikan para ilmuwan dengan percaya diri melakukan proses pendaratan pada kawasan kawah Jezero Mars yang berbatu. (R10/HR Online)
Editor: Jujang