Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Neneng (30) karyawati pabrik garmen PT Sansan yang tewas di kamar kosan-nya, Kampung Cibeber, Desa Sambongjaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dikenal sebagai sosok yang baik di mata tetangganya.
Neneng yang tewas pada Rabu (17/2/2021) telah bercerai dengan suaminya sejak 8 bulan yang lalu. Dari pernikahannya tersebut Neneng dikaruniai dua orang anak.
“Almarhum itu baik dan mudah akrab sama tetangga. Kerja di garmen itu sudah 6 bulan, sejak cerai sama suaminya,” kata Ica, tetangga Neneng saat ditemui HR Online, di Kampung Cipaku Babakan, RT/RW 11/05, Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (17/2/2021).
Ica mengaku kehilangan sosok Neneng yang baik. Dia juga tidak menyangka tetangganya tersebut meninggal di kamar kosannya. “Neneng saat ini sudah dimakamkan,” ucapnya.
Baca Juga: Karyawati Pabrik Ditemukan Tewas Tanpa Celana Dalam di Kamar Kos di Tasikmalaya
Sebelumnya diberitakan, karyawati pabrik garmen di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas di kamar kosannya, Kampung Cibeber, Kelurahan Sambongjaya, Mangkubumi, Rabu (17/2/2021).
Saat ditemukan, korban dalam keadaan setengah telanjang. Korban pun diduga sudah meninggal dua hari yang lalu, lantaran sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Iptu Endang Wijaya Kapolsek Mangkubumi membenarkan adanya penemuan mayat perempuan tersebut.
Usai mendapat laporan temu mayat dari warga, pihaknya bersama Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota langsung meluncur ke TKP.
Kata Endang, penemuan mayat karyawati pabrik garmen di Tasikmalaya itu bermula dari kecurigaan warga setempat, lantaran sudah dua hari korban tidak keluar kamar.
“Karena penasaran, warga pun terpaksa menjebol jendela, warga pun kaget melihat kondisi korban yang sudah tak bernyawa,” ujar Endang.
Menurutnya, kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang.
“Baju daster yang korban kenakan tersingkap sampai perut. Korban juga tak memakai celana dalam,” jelasnya.
Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban dan tak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Dugaan sementara kita belum bisa memastikan karena kita juga membawa korban ke rumah sakit umum RSUD dr Soekardjo untuk pemeriksaan secara medis,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online)
Editor: Ndu