Aplikasi Zynn TikTok disebut sebagai kembaran TikTok. Pasalnya, tampilan aplikasi tersebut sangat mirip dengan TikTok. Menampilkan video dengan formant portrait hingga tata letak untuk komentar, like, serta share yang tidak jauh berbeda.
Pada awal kemunculannya, aplikasi ini sempat bikin heboh karena skema hadiah yang mereka tawarkan. Dalam hal ini, Zynn membayar pengguna untuk menonton video serta merekrut teman agar bergabung dalam aplikasi tersebut.
Pengguna akan memperoleh US$ 1 pada saat daftar aplikasi, US$ 20 untuk mengajak pengguna pertama bergabung serta US$ 10 untuk 5 orang setelahnya. Meskipun sempat melesat pada Play Store, namun akhirnya aplikasi ini dihapus dari Google Play Store maupun Apple App Store.
Baca juga: Aplikasi Aido Health, Permudah Layanan Kesehatan dari Rumah
Mengenal Aplikasi Zynn TikTok
Aplikasi Zynn resmi meluncur pada Mei 2020 lalu. Pada awal kehadirannya, aplikasi ini berhasil memuncaki tangga nomor satu pada toko aplikasi App Store sebagai kategori gratis biaya.
Lalu masuk dalam jajaran 10 aplikasi terbaik pada Play Store. Hal yang membedakan antara Zynn dengan TikTok terletak pada tampilan beranda pada pojok kiri atas.
Dalam aplikasi Zynn TikTok terdapat sebuah lingkaran penghitung waktu mundur dengan gambar dolar pada bagian tengahnya. Sama-sama berasal dari startup Kuaishou asal China.
Aplikasi ini berada di nomor dua setelah aplikasi Douyin yang merupakan TikTok versi China. Seperti yang telah terulas sebelumnya, aplikasi Zynn menawarkan pembayaran terhadap pengguna yang berhasil merekrut teman untuk bergabung.
Akan tetapi, skema ini tidak jelas. Karena banyak yang mengungkap bahwa para pengguna berhasil merekrut teman belum memperoleh pembayaran, meskipun beberapa dari pengguna sudah menerima.
Dalam hal ini, perusahaan pengawas media non-profit bernama Common Sense Media menyatakan bahwa aplikasi Zynn sebagai “skema piramida”.
Baca juga: Menggunakan 1 WhatsApp di 2 HP, Ketahui Beragam Cara Praktisnya
Cara Kerja Aplikasi Zynn TikTok
Seorang juru bicara Zynn mengungkapkan pada media Fiancial Times bahwa pihaknya menggunakan uang yang telah terbayar oleh para pengiklan untuk secara langsung dalam menarik pengguna. Pihak Zynn tak ingin membayar perusahaan ternama seperti Facebook ataupun Google.
Sehingga pihak Zynn menggunakan sejumlah uang yang sama persis dalam pengiklan agar membayar pengguna terdepannya dari aplikasi Zynn. Nilai dari aplikasi Zynn hanya dari signifikasi jumlah pengguna di dalamnya.
Untuk dapat mendaftar pada aplikasi Zynn, pengguna harus memberikan data pribadi. Selanjutnya pendaftaran akan melalui sinkronisasi ke beberapa pilihan, Google, Twitter, Facebook, serta nomor telepon.
Jika pengguna menolak untuk membagikan informasi kontak pribadi, maka tidak dapat kembali melanjutkan penggunaan aplikasi Zynn.
Fakta Penghapusan Aplikasi Zynn TikTok dari Google Play Store dan App Store
Saat ini, aplikasi berbagi video yang memiliki kemiripan dengan aplikasi TikTok telah dihapus dari Apple App Store. Keputusan yang sama telah lebih dulu terjadi pada Google Play Store karena laporan plagiarisme konten.
Meskipun pihak Google hingga saat ini tidak memberikan alasan penghapusan aplikasi Zynn. Namun ada kemungkinan bahwa keluhan plagiarisme berperan terhadap keputusannya dalam menghapus aplikasi tersebut.
Hal yang sama, belum tahu apa yang menjadi alasan Apple turut menghapus Zynn dari App Store. Namun kemungkinan alasan sama yang terkait dengan masalah plagiarisme konten.
Melansir dari TechCrunch pada 18 Juni 2020 lalu, Apple membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan penghapusan aplikasi Zynn TikTok.
Padahal, pada kenyataannya Apple paling tidak bisa toleran daripada Google mengenai adanya beberapa aplikasi nakal, terutama yang menipu pengguna. Namun dalam kasus Zynn ini, Google bergerak lebih cepat dalam menghapus aplikasi ini.
Baca juga: Aplikasi iMessage di iPhone Jadi Pesaing WhatsApp, Ini Penjelasannya
Sebelum terhapus dari App Store, aplikasi Zynn menjadi aplikasi nomor 5 berdasarkan data dari Sensor Tower. Aplikasi ini mencapai urutan nomor 1 untuk pertama kalinya pada 27 Mei serta tetap bertahan hingga 1 Juni.
Sensor Tower memperkirakan bahwa Zynn telah berhasil terunduh 5 juta kali pada iOS serta 700.000 kali pengunduhan pada Google Play sebelum akhirnya resmi dihapus.
Selain akun yang cukup mencurigakan, dengan konten menjiplak, Zynn juga menggunakan sistem hadiah yang kontroversial dalam menarik pengguna.
Aplikasi Zynn TikTok mampu membayar pengguna untuk menonton video serta mengundang teman agar bergabung ke dalam aplikasi. Akan tetapi, pengguna mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk memperoleh pembayaran yang telah mereka janjikan. Aplikasi ini belum sempat hadir ke Indonesia, akan tetapi sudah lebih dahulu hilang. (R10/HR-Online)
Editor: Muhafid