Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Tenaga kesehatan (nakes) dan warga yang sudah lansia bisa divaksin Sinovac. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah mengeluarkan izin, bahwa vaksin buatan China tersebut bisa digunakan bagi kelompok lanjut usia (lansia).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, dr. Andi Bastian, menyebutkan, tenaga kesehatan (nakes) dan warga masyarakat yang telah berusia lanjut akan disuntik vaksin Sinovac.
Namun demikian, terkait pelaksanaan teknis vaksinasi untuk lansia, pihaknya masih menunggu arahan dan petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Untuk teknisnya kami baru akan koordinasi melalui meeting zoom malam ini,” kata dr. Andi Bastian, kepada HR Online, Minggu (07/02/2021) malam.
Dengan demikian, maka nakes dan warga lansia di Kota Banjar pun bisa divaksin Sinovac. Pelaksanaannya nanti setelah ada petunjuk teknis dari Kemenkes.
Selain soal vaksin bagi lansia, dr. Andi Bastian, juga menyebutkan bahwa, sampai hari Sabtu tanggal 6 Februari kemarin, dari 1.189 jumlah nakes yang ada di Kota Banjar, tercatat sebanyak 447 nakes atau 37,5 persen telah mengikuti vaksinasi.
Kemudian, jadwal pemberian dosis kedua dalam pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bagi para nakes akan kembali berlanjut pada tanggal 15 Februari mendatang.
“Kemarin memang ada beberapa nakes yang terkendala kesehatannya saat pelaksanaan vaksinasi. Sementara ini baru 447 nakes yang sudah mendapatkan suntik vaksin,” terang dr. Andi Bastian.
Baca Juga : 7 Publik Figur di Kota Banjar Gagal Disuntik Vaksin Sinovac
Positif Covid-19 di Kota Banjar Bertambah Lagi
Terpisah, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, H. Agus Nugraha, menyampaikan penambahan kasus positif per hari Minggu 7 Februari ini.
Ia mengatakan, hari ini warga Kota Banjar yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah lagi sebanyak 4 orang, yaitu laki-laki usia 26 tahun inisial MIN, warga Kelurahan Hegarsari.
Kemudian, warga Desa Mekarharja berinisial W, usia 57 tahun, TS usia 49 tahun, warga Kelurahan Muktisari, dan S usia 56 tahun, warga Desa Waringinsari.
“Penambahan empat orang tersebut semuanya berawal dari pasien suspek. Dengan adanya penambahan itu, maka jumlah kasus positif sejak awal masa pandemi sampai hari ini menjadi 625 kasus,” terangnya.
Untuk rinciannya, pasien yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 12 orang, pasien isolasi mandiri 98 orang, sembuh atau selesai isolasi 500 orang. Sedangkan, pasien yang meninggal dunia ada 15 orang.
“Sekarang pasien yang menjalani isolasi mandiri mulai berkurang. Kami harap warga masyarakat tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan,” tandas Agus Nugraha. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah