fosil bayi Tyrannosaurus di Kanada telah berhasil teridentifikasi. Para peneliti dan ahli paleontologi Universitas Edinburgh sudah mengidentifikasi sisa dari tulang belulang alias fosil tulang rahang serta cakar berukuran kecil yang ada di Amerika Serikat dan Kanada.
Kemudian, mereka mengetahui jika fosil yang telah mereka teliti tersebut merupakan anak atau bayi Tyrannosaurus. Yang mana jika mereka mengungkapkan ukurannya, yaitu sebesar anjing Border Collie.
Penemuan Fosil Bayi Tyrannosaurus di Kanada
Melansir Science Daily, para peneliti dan juga ahli paleontologi berhasil mengidentifikasi penemuan fosil yang ada di Kanada. Ini merupakan sisa tulang rahang dan cakar kecil.
Mereka mengungkapkan jika fosil di Kanada tersebut milik bayi Tyrannosaurus yang telah lama punah. Bentuk dari fosil tersebut terungkap yang mana peneliti memindai dengan teknik tiga dimensi milik bayi Tyrannosaurus.
Tyrannosaurus telah diketahui adalah masih keluarga dekat dari T-Rex. Penemuan fosil tersebut telah menjadi penemuan pertama atas fosil embrio atau bayi dari dinosaurus yang mereka ketahui.
Penemuan fosil bayi Tyrannosaurus di Kanada tersebut menunjukkan jika makhluk purba ini telah hidup dengan panjang tubuh 91 cm saat pertama menetas sejak 70 juta tahun silam. Tim juga telah memprediksi jika telur Tyrannosaurus mempunyai panjang 17 inci atau sekitar 43 cm.
Kemudian, penentuan rentang fosil ini adalah bayi Tyrannosaurus, yaitu mereka telah menemukan kondisi yang sama dalam analisis tulang rahang tersebut.
Tulang rahang dari fosil itu sepanjang 3 cm. Itu pun termasuk dagu yang mana menjadi ciri khas fisik dari spesies Tyrannosaurus sebelum menetas.
Selanjutnya, tim peneliti mengungkapkan jika bayi atau embrio yang telah menjadi fosil tersebut mempunyai ukuran, yang baru menetas, sebesar anjing Border Collie. Tentu saja hal tersebut jauh berbeda dengan bayi raptor yang telah muncul dalam film Jurassic Park.
Baca Juga: Penemuan Fosil Dinosaurus di Argentina Berusia Ratusan Tahun
Penelitian Selanjutnya
Tyrannosaurus adalah salah satu predator paling besar yang pernah hidup di muka Bumi. Namun, para peneliti dan ahli paleontologi telah menemukan jika sejumlah bayi dari Tyrannosaurus tak lebih besar dari seekor Border Collie saat pertama menetas.
Tentu saja berdasarkan atas penemuan fosil bayi Tyrannosaurus di Kanada tersebut. Hal ini pun menunjukkan jika embrio tersebut dapat menjelaskan perkembangan paling awal mengenai hewan purba tersebut.
Yang mana bisa tumbuh hingga panjangnya 40 kaki dengan bobot tubuhnya delapan ton. Kemudian, temuan tim ahli menunjukkan jika sisa-sisa telur yang panjangnya 17 inci tersebut dapat membantu mereka untuk mengenali dan mengetahui wawasan secara lebih luas mengenai kebiasaan atau habit cara bersarang dari hewan purba Tyrannosaurus.
Analisis yang mereka lakukan tentang rahang dan cakar tersebut menjadikan sedikit lebih mengerti dari tahap perkembangannya.
Karena, hewan ini adalah hewan purba paling banyak mereka pelajari. Biasanya, mereka meneliti fosil dari hewan yang sudah dewasa atau masih remaja.
Baca Juga: Penemuan Kanker pada Fosil Dinosaurus Centrosaurus, Menghebohkan!
Tim Peneliti
Studi dari penemuan fosil bayi Tyrannosaurus di Kanada tersebut telah publish dalam jurnal yaitu Canadian Journal of Earth Sciences. Yang mana ada dukungan Royal Society, National Science Foundation, dan juga Dewan Riset Ilmu Pengetahuan Alam serta Teknik Kanada.
Penelitian tersebut juga melibatkan tim dari Universitas Alberta dan Calgary Kanada serta Universitas Montana State dan Chapman Amerika Serikat. Kemudian penelitian tersebut dipimpin oleh Dr Greg Funston yang berasal dari University of Edinburgh’s School of GeoSciences.
“Tulang-tulang ini merupakan jendela yang pertama dalam kehidupan awal dari Tyrannosaurus. Mereka mengajari kita mengenai ukuran serta penampilan bayi Tyrannosaurus. Sekarang kita mengerti itu adalah mereka akan jadi tukik yang paling besar yang pernah ada dari telur,” ucap Dr Greg Funston.
“Mereka tampak sangat mirip dengan induk. Yang mana keduanya adalah salah satu pertanda yang baik dalam menemukan lebih dari banyak materi untuk masa depan,” pungkasnya menjelaskan mengenai fosil bayi Tyrannosaurus di Kanada tersebut. (R10/HR Online)