Banjar, (harapanrakyat.com),- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kota (Musrenbangta) tahun anggaran 2011, yang dilaksanakan di Aula Setda Kota Banjar pada pekan lalu, menghasilkan 1.035 kegiatan. 172 kegiatan diantaranya berasal dari Musrenbang tingkat kecamatan.
Jumlah kegiatan yang dihasilkan tersebut meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya, bidang fisik prasarana, bidang pendidikan dan kesehatan, serta bidang administrasi dan pemerintahan umum.
Untuk bidang ekonomi, sosial dan budaya, 23,59 % kegiatan berasal dari Musrenbang tingkat kecamatan. Atau sebanyak 63 kegiatan dari total 267 kegiatan.
Pada bidang fisik prasarana, sebanyak 41,03 % kegiatan berasal dari Musrenbang tingkat kecamatan, atau 103 kegiatan dari total 251 kegiatan.
Kemudian, bidang pendidikan dan kesehatan, 1,83 % dari total kegiatan berasal dari Murenbang tingkat kecamatan, atau 5 kegiatan dari 273 kegiatan.
Bidang administrasi dan pemerintahan umum sebanyak 0,41 % berasal dari Musrenbang tingkat kecamatan, atau 1 kegiatan dari total 244 kegiatan.
Walikota Banjar, DR. dr. H. Herman Sutrisno, MM., menegaskan, target pencapaian kepuasan publik dari pelayanan pembangunan mencapai score 70 %. Angka tersebut dapat dicapai dengan memperkuat pembangunan di tingkat desa/kelurahan.
Karena, sebaik apapun perencanaan pembangunan pemerintahan kota, tidak akan mendapatkan hasil yang optimal tanpa didukung oleh kekuatan pembangunan pemerintahan desa/kelurahan. Begitu pula pemerintah pusat maupun provinsi tidak akan maju jika pemerintah kota/kabupaten melempem.
Untuk itu, salah satu agenda besar yang menjadi prioritas pembangunan Kota Banjar diantaranya, meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan desa dengan kwalitas hotmix, sehingga tidak akan ada istilah pemeliharaan jalan. Menurutnya, pemeliharaan jalan dinilai rawan korupsi.
Kemudian, mewujudkan visi Banjar sebagai kota agropolitan. Namun, konsep agropolitan bukan berarti Banjar menjadi daerah pertanian, tapi lebih berorientasi kepada market produksi hasil tani dari daerah dan luar daerah. Sebab, luas lahan pertanian yang dimiliki Kota Banjar jumlahnya sedikit.
Serta peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan derajat kesehatan dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, dan peningkatan indeks pendidikan. (Eva)