Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita JabarHoaks Vaksinasi Covid-19 di Jabar Capai 182 Aduan dan 51 Diklarifikasi

Hoaks Vaksinasi Covid-19 di Jabar Capai 182 Aduan dan 51 Diklarifikasi

Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Tim Jabar Saber Hoaks (JSH) mencatat selama Januari 2021 terdapat 181 aduan terkait hoaks vaksinasi Covid-19 dan telah klarifikasi 51 hoaks tersebut. Kondisi ini tentunya membuat masyarakat menjadi panik dan takut untuk mengikuti vaksinasi.

Alfianto Yustinova, Senior Fact Checker Jabar Saber Hoaks menyatakan penyebaran berita bohong ini sangat cepat melalui aplikasi chatting dan media sosial. Aduan semakin meningkat setelah pelaksanaan penyuntikan pertama.

“Banyak muncul hoaks soal vaksinasi Covid-19, meningkat usai penyuntikan vaksin,” ujar Alfianto, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Ariel Noah dan Pejabat Publik Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Jabar Hari Ini

Dalam memudahkan masyarakat untuk menyampaikan aduan, JSH menerima layanan melalui kontak 082118670700 atau melalui media sosial.  

Jenis hoaks yang beredar saat ini mulai dari membahas adanya Cip dalam vaksin, meragukan vaksin halal hingga bahaya vaksin Covid-19. Yang terbaru adanya kejadian santri yang pingsan setelah mendapat vaksin Covid-19.

“Padahal santri yang pingsan itu kejadian tahun 2018 saat disuntik vaksin difteri. Memang hoaks soal vaksinasi Covid-19 beredar banyak,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menelaah dan meneliti ketika mengakses informasi. Ketiga ada keraguan mengenai informasi tersebut, masyarakat bisa menginformasikannya ke JSH.

Sementara, Santi indra Astuti, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba  mengatakan hoaks vaksinasi Covid-19 memicu kebingungan masyarakat. Karena tidak bisa membedakan informasi benar dan bohong.

“Hal ini tentunya menghambat dalam usaha mengatasi pandemi. Banjir hoaks ini membuat bingung publik.  Sehingga mengambil kesimpulan yang salah dan terjadi penolakan terhadap vaksinasi ini,” ucap Santi.

Menurutnya cukup sulit melacak hoaks yang beredar melalui aplikasi perpesanan. Biasanya anggota grup akan langsung mempercayai berita bohong tersebut.

Cara mengatasi hoaks vaksinasi Covid-19, menurut Santi, pertama harus hati-hati dengan narasi provokatif dan berlebihan serta sensasional dengan mendiskreditkan pihak tertentu.

“Untuk itu, ketika melihat berita seperti itu sebaiknya mencari informasi dari sumber lain. Salah satu ciri hoaks juga mengajak untuk memviralkannya. Sebaiknya merujuk kepada sumber yang kredibel, seperti pihak yang berkompeten mengenai kesehatan dan vaksin,” kata Santi. (R9/HR-Online)

Editor: Dadang

Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Resmi! Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Indonesia kini resmi menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2025. Anggota Exco PSSI atau Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. "Ya, benar,"...
Jelang Pencoblosan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Ratusan Surat Suara Dibakar

Jelang Pencoblosan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Ratusan Surat Suara Dibakar

harapanrakyat.com,- Masa tenang satu hari jelang pencoblosan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada, KPU Kabupaten Tasikmalaya memusnahkan sebanyak 412 surat suara. Pemusnahan tersebut berlangsung di...
Polres Ciamis Ungkap Identitas Jenazah Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kosan 

Polres Ciamis Ungkap Identitas Jenazah Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kosan 

harapanrakyat.com,- Identitas jenazah perempuan yang ditemukan di kamar kosan di Lingkungan Pabuaran, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis akhirnya terungkap. Hal itu setelah polisi melakukan...
Pegawai Minimarket di Garut Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

Pegawai Minimarket di Garut Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

harapanrakyat.com,- Seorang pegawai minimarket di Garut, Jawa Barat menjadi korban hipnotis pelaku kejahatan. Uang sebesar Rp 30 juta milik perusahaan yang niatnya untuk setor...
Pembangunan IKN Tahap II

Pembangunan IKN Tahap II Dimulai, Segini Pemerintah Gelontorkan APBN

harapanrakyat.com,- Pembangunan IKN tahap II untuk periode 2025-2029 resmi dimulai. Pemerintah menggelontorkan dana untuk pembangunan lanjutan Ibu Kota Nusantara ini sebesar Rp 48,8 triliun...
kepastian hukum dunia usaha

Apindo Harapkan Gubernur Jawa Barat Berikan Kepastian Hukum Dunia Usaha

harapanrakyat.com - Apindo mengharapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan kepastian hukum dunia usaha. Sebab, Apindo menyayangkan akan tidak konsistennya penerapan regulasi di Jawa...