Penemuan fosil dinosaurus di Argentina menjadi kabar yang paling mengejutkan. Pasalnya, penemuan fosil tersebut merupakan fosil dinosaurus raksasa yang berusia lebih dari 200 tahun.
Para ilmuwan telah menemukan sekitar 10 individu yang berbeda berbentuk tulang. Penemuan ini sangat penting karena 7 dari 8 individu dicynodont dan nenek moyang mamalia telah ditemukan.
Menurut Martinez, ada sisa lain dari archosaurs, yakni reptil yang menjadi nenek moyang dari buaya besar, namun belum ada informasi pengetahuan studi sebelumnya.
Penemuan tersebut terjadi di Provinsi San Juan 1.100 km sebelah barat Buenos Aires. Setidaknya 24 tulang belakang pada ekor telah lebih dulu ditemukan dengan elemen lain seperti panggul dan dada. Tulang belakang tersebut milik titanosaurus yang termasuk kelompok sauropoda.
Baca Juga: Penemuan Kanker pada Fosil Dinosaurus Centrosaurus, Menghebohkan!
Fakta Penemuan Fosil Dinosaurus di Argentina
Kelompok sauropoda dilansir memiliki ukuran besar, leher, dan ekor panjang dengan 4 kaki. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa temuan tersebut merupakan salah satu kelompok sauropoda yang terbesar (raksasa) dari penemuan sebelumnya.
Namun para ilmuwan tidak dapat menentukan berat individu tersebut sebelum melakukan analisis tulang humerus. Menurut Alejandro Otero salah satu paleontolog Museo de la Plata, dinosaurus jenis ini merupakan makhluk paling besar.
Dalam meyakinkan seberapa besar ukuran dinosaurus tersebut, harapan terbesarnya adalah dapat menemukan lebih banyak kerangka kembali dalam studi selanjutnya.
Namun ia mengungkapkan untuk perbandingan bahwa berat makhluk saat ini sebanding dengan patagotitan atau argentinosaurus yang mempunyai berat 77 ton ukuran 37,2 m sampai 110 ton ukuran 40 m.
Itu artinya berat spesies ini 12 kali lipat dari gajah Afrika yang mempunyai berat 9 ton. Dinosaurus jenis titanosaurus super telah memiliki temuan anatomi terpisah-pisah dari penemuan fosil dinosaurus di Argentina
Para ilmuwan juga menegaskan bahwa analisis anatomi tidak memungkinkan untuk menganggap spesies ini merupakan spesies baru.
Penemuan tersebut telah menunjukkan bahwa pada awal Periode Kapur Akhir mulai 101 juta tahun, terdapat sauropoda yakni di cekungan Neuquen.
Para ilmuwan menegaskan bahwa terdapat empat kerangka utuh yakni 1 spesies baru dan 3 kerangka dinosaurus yang masih keluarga.
Penemuan tersebut mereka beri nama Ingentia Prima dalam bahasa latin, artian ke bahasa Indonesia berarti raksasa pertama.
Penemuan fosil dinosaurus di Argentina tersebut berasal dari masa Triassic hidup sekitar 47 juta tahun. Masa sebelum hewan leher panjang pemakan tumbuhan diplodocus dan brachiosaurus muncul.
Baca Juga: Temuan Fosil Langka Dinosaurus Ompong, Usianya Sudah 110 Juta Tahun
Analisa Fosil Dinosaurus Dr.Steve Busatte
Penelitian fosil berada di Museum Zapala Argentina, Egidio Feruglio, Museo de La Plata, dan Universitas Rio Negro Zaragoza. Dr.Steve Busatte yang berasal dari Universitas Edinburgh telah mengungkapkan istilah baru yakni Lessemsaurid.
Yang perlu anda ketahui tentang istilah tersebut adalah jenis dinosaurus pertama yang tumbuh dengan ukuran raksasa. Perkiraan sekitar 215 tahun.
Awalnya penemuan fosil dinosaurus di Argentina yang biasa kita tahu pertama kali hidup pada masa Jurassic. Namun dengan penemuan ini, semakin membuka pengetahuan baru bahwa pada akhir Triassic masih ada dinosaurus berukuran raksasa yang hidup.
Hal ini semakin membuat ilmuwan berfikir mengenai kapan dan bagaimana dinosaurus tersebut tumbuh sebelum terjadi kepunahan.
Fosil sebelumnya yaitu penemuan fosil titanosaurus di semua benua, kecuali di Antartika. Namun spesies yang tersebut kali ini multiton paling besar dari sebelumnya.
Analisa Bentuk dan Pertumbuhan Spesies Baru Dinosaurus
Dengan penemuan fosil dinosaurus di Argentina, peneliti telah mengungkap spesies ini anggota kelompok sauropodomorpha atau hewan berkaki kadal. Kemudian dengan pertumbuhannya menjadi spesies berkaki empat dan paling besar di dunia.
Ciri pasti memiliki leher dan ekor panjang sekitar 10 meter. Spesies ini mempunyai kantong udara yang berfungsi untuk menyuplai oksigen dalam jumlah besar dan tetap dingin.
Spesies ini mempunyai tulang yang pertumbuhannya cepat. Ilmuwan juga menegaskan dinosaurus jenis ini mempunyai banyak cara agar tumbuh dengan cepat. Ini merupakan awal mula sejarah evolusi.
Peneliti mengungkapkan kemungkinan masih banyak dinosaurus yang lebih besar dan lebih aneh yang masih belum tertemukan.
Selain itu, tempat yang menjadi lokasi penemuan fosil yang berdiameter sekitar 1-2 meter tersebut merupakan tempat untuk minum para dinosaurus pada masa kekeringan. Sehingga memungkinkan spesies tersebut lemah dan mati pada lokasi tersebut.
Penemuan fosil dinosaurus di Argentina merupakan lokasi yang banyak penemuan fosil-fosil dari masa Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Para ilmuwan telah bertahun-tahun melakukan studi dan menemukan fosil tersebut. (R10/HR Online)