Pemerintah imbau kepada masyarakat yang biasa memakai transportasi umum, agar tidak berbicara secara langsung maupun via telepon saat di commuter line, bus, angkot dan lainnya. Hal itu untuk mencegah penularan virus Corona.
Sebagai bahan informasi, bahwa virus Corona ini bisa menular melalui droplet maupun mikrodroplet atau percikan liur berukuran kecil. Droplet tersebut dapat keluar dari mulut, ketika seseorang sedang berbicara, batuk, bersin atau bernyanyi.
Hal tersebut karena Covid-19 dapat menularkan lewat droplet dan udara (karena mikrodroplet).
Menurut penelitian Center for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, bahwa droplet yang berukuran kecil dan keluar dari mulut tersebut. selain itu, juga bisa bertahan sampai 15 menit sebelum jatuh.
Kemudian, mikrodroplet yang dapat bertahan lama serta menyebar di udara. Sehingga, berpotensi dihirup oleh orang lain.
Oleh karena itulah kenapa tidak boleh berbicara secara langsung, ketika sedang berada di transportasi umum.
Sementara dari penelitian Prosiding National Academy of Sciences PNAS) Amerika Serikat, bahwa orang yang berbicara keras dalam 1 menit menghasilkan lebih dari seribu tetesan yang mengandung virus.
Sedangkan masker kain yang mayoritas masyarakat Indonesia gunakan, ternyata hanya mampu menahan droplet cuma 70%.
Selain itu, saat kita sedang berbicara di transportasi umum, bisa jadi kita atau lawan bicara adalah kasus konfirmasi tanpa gejala (OTG).
Bukan hanya itu, ventilasi udara yang berada di dalam transportasi umum, belum tentu baik. Padahal, sangat penting ventilasi tersebut.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
Desain : Adi Karyanto
Olah Data : Adi Karyanto