Cara membuat laporan keuangan memiliki urutan, penting dipahami. Pemilik usaha kecil dan mikro perlu tahu cara untuk membuat laporan keuangan. Sebenarnya tidak sulit, hanya sedikit belajar untuk menguasainya.
Laporan keuangan memiliki peran penting dalam operasional usaha. Sehingga, Anda perlu paham cara pembuatannya. Meski usaha Anda kecil atau mikro juga perlu memiliki laporan keuangan.
Baca Juga: Akuntansi Dasar untuk UMKM, Ketahui Cara Menguasainya
Pembuatan untuk usaha kecil seringkali lebih ringkas daripada skala besar. Tak hanya memperlancar proses administrasi, namun memudahkan pengelolaan keuangan usaha Anda. Sebelum membuatnya, akan lebih baik memahami setiap urutan yang benar.
Cara Membuat Laporan Keuangan, Inilah Urutannya
Laporan keuangan merupakan ringkasan catatan dari semua transaksi selama satu periode atau satu tahun pembukuan suatu usaha. Setiap usaha dengan berbagai skala, harus memiliki laporan keuangan.
Sebab, laporan tersebut berguna untuk identifikasi kondisi finansial serta performa usaha selama satu periode. Selain itu, bisa membantu mengambil keputusan terkait usaha di masa mendatang.
Mengingat pentingnya laporan tersebut, Anda perlu memahami cara pembuatannya. Anda bisa mulai dengan mempelajari laporan keuangan sederhana terlebih dahulu. Adapun urutan pembuatan laporan keuangan yang benar dari awal hingga akhir, sebagai berikut:
Catat Transaksi pada Jurnal
Cara awal dalam membuat ringkasan laporan keuangan yakni dengan mencatat semua transaksi usaha pada tahun berjalan dalam jurnal. Transaksi adalah kegiatan umum yang sering dilakukan pada suatu usaha.
Baik itu transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa hingga transaksi lainnya. Bukti transaksi termasuk hal yang berperan penting. Bahkan hal paling utama dalam akuntansi, bukti transaksinya harus tetap ada.
Bukti transaksi sebagai dasar dari pencatatan akuntansi. Sebagai contohnya seperti nota, kwitansi, faktur maupun jenis bukti lainnya. Semua transaksi yang berhubungan dengan aktivitas operasional usaha perlu Anda catat dalam jurnal secara rinci.
Posting Jurnal ke Buku Besar
Setelah melakukan pembuatan jurnal, Anda bisa posting jurnal dalam buku besar. Buku besar adalah rincian atas setiap akun-akun yang tersedia.
Tentunya tidak sulit untuk melakukan hal tersebut. Anda hanya perlu memindahkan transaksi dalam jurnal dalam akun-akun yang sesuai secara rinci.
Membuat Neraca Saldo
Urutan atau cara membuat laporan keuangan berikutnya yakni membuat neraca saldo. Isi bagian ini, yakni daftar rekening buku besar. Terdapat saldo pada kolom debet maupun kredit.
Susunan neraca saldo setelah selesai membukukan jurnal dalam rekeningnya masing-masing ke buku besar. Informasi pada bagian ini berguna untuk mengecek keseimbangan antara kredit dan debit pada semua rekening buku besar.
Baca Juga: Perbedaan Akuntansi Biaya dan Keuangan Penting di Dunia Bisnis
Hal tersebut juga termasuk dalam tahap awal penyusunan dari neraca lajur dan jurnal penyesuaian.
Menyusun Jurnal Penyesuaian
Urutan selanjutnya Anda perlu menyusun jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian yang berisikan transaksi yang terlewat untuk Anda catat. Bahkan juga belum sesuai dengan kondisi untuk akhir periode.
Membuat Neraca Lajur
Bagian ini penting untuk memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan. Pembuatannya mulai dengan neraca saldo hingga penyesuaian data. Hal tersebut yang mengacu pada jurnal penyesuaian.
Saat menyesuaikan saldo, maka akan terlihat pada kolom neraca saldo yang Anda sesuaikan. Saldo tersebut yang akan Anda laporkan dalam laporan laba rugi maupun neraca.
Membuat Laporan Keuangan
Pada bagian neraca lajur, jumlah yang Anda laporkan dalam laba rugi serta neraca sudah terpisahkan. Untuk itu, Anda perlu mengerjakan beberapa laporan di atas neraca lajur.
Cara membuat laporan keuangan, perlu mengubah bentuk dua laporan tersebut. Hal tersebut akan memudahkan dalam membaca serta menganalisis.
Membuat Jurnal Penutupan
Jika semua rekening dalam buku besar sudah Anda sesuaikan. Langkah berikutnya yakni menutup rekening nominal dalam laporan laba rugi.
Setelah itu, Anda perlu memindahkan saldo laba rugi dalam rekening laba tidak dibagi. Kemudian perlu membukukan semua informasi dari jurnal dalam buku besar yang sesuai rekening.
Menyusun Neraca Saldo Penutupan
Urutan laporan keuangan yang terakhir yakni membuat neraca saldo penutupan. Hal tersebut agar memudahkan pengecekan keseimbangan antara debit dan kredit dari rekening yang masih terbuka.
Baca Juga: Manfaat Akuntansi Biaya dan Jenisnya pada Perusahaan
Anda perlu untuk menyusun neraca saldo setelah melakukan penutupan rekening. Pastikan jika isi neraca ini merupakan rekening riil saja. Untuk itu, tidak termasuk rekening nominal yang telah Anda tutup.
Ternyata, cara membuat laporan keuangan sederhana memiliki urutan yang harus Anda terapkan dengan benar. Laporan tersebut berguna untuk kelancaran usaha Anda. (R10/HR-Online)