Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruFenomena Desember Solstice yang Dinantikan Oleh Banyak Masyarakat

Fenomena Desember Solstice yang Dinantikan Oleh Banyak Masyarakat

Fenomena Desember Solstice merupakan fenomena yang cukup langka. Biasanya orang mengenal fenomena ini dengan sebutan titik balik Desember sebagai titik balik matahari selatan. Khususnya titik balik matahari ini pada bulan Desember.

Fenomena ini biasanya akan muncul pada hari ke-20 dan hari ke-22 menurut kalender Gregorian. Fenomena titik balik Desember ini berada pada belahan Bumi sebelah selatan. Titik balik matahari bulan Desember ini biasanya pada musim panas.

Tahun 2020 ini wilayah Indonesia bagian barat akan mengalami titik balik matahari bulan Desember pada tanggal 21. Fenomena ini kira-kira pada pukul 17.02 WIB.

Fenomena Desember Solstice 2020

Jika wilayah Indonesia mengalami fenomena ini pada tanggal 21 Desember 2020, maka Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berada pada belahan Bumi utara akan terjadi saat musim dingin. Hal ini sebagai pertanda pergantian musim.

Tetapi, tanggal secara resmi hari pertama musim dingin ini bervariasi. Tanggal tergantung pada iklim negara tersebut. Bisa mengikuti musim astronomi dan bisa juga secara meteorologi.

Peristiwa Desember Solstice saat matahari mencapai deklinasi paling selatan. Biasanya berada pada titik -23,4 derajat. Sehingga selama titik matahari musim dingin ini, belahan Bumi utara berada pada kemiringan yang maksimum.

Belahan Bumi bagian utara benar-benar pada titik maksimum menjauhi matahari. Saat ini merupakan hari terpanjang dalam setahun. Hal ini berarti orang-orang yang berada pada daerah selatan Antartika menuju kutub selatan ketika fenomena Desember Solstice.

Mereka akan melihat Matahari Tengah Malam atau Midnight Sun. Artinya memiliki siang hari yang lebih panjang dalam 24 jam. Fenomena ini hanya ada satu kali dalam satu tahun.

Desember Solstice ini biasanya karena kemiringan Bumi pada porosnya. Lalu adanya gerakan dalam mengorbit mengelilingi matahari. Dalam hal ini, Bumi memiliki posisi pada orbitnya.

Mengakibatkan matahari tetap berada pada bagian bawah cakrawala kutub utara. Matahari akan bersinar tepat di atas kepala pada siang hari. Hal ini akan sejauh selatan dari matahari.

Semua kawasan selatan khatulistiwa memiliki panjang hari lebih dari 12 jam. Sedangkan semua lokasi yang mengalami fenomena Desember Solstice berada di utara ekuator memiliki panjang hari kurang dari 12 jam.

Jika ada yang tinggal di belahan Bumi utara, pasti akan melihat fajar yang larut dan matahari terbenam lebih awal. Busur merendah dan matahari melintasi langit setiap hari. Matahari akan lebih rendah pada siang hari.

Belahan Bumi selatan berlawanan dengan utara. Mengalami fajar yang datang lebih awal dan senja yang terlambat. Matahari sudah mulai meninggi dan bayangan waktu siang terpendek dalam setahun.

Baca Juga: Fenomena Langka Bintang Natal, Hadir untuk Penutup Tahun yang Indah

Hari Terpanjang Dalam Setahun

Belahan Bumi selatan mengenal fenomena Desember Solstice sebagai hari terpanjang dalam setahun. Wilayah ini akan mengalami titik balik matahari bulan Desember pada tanggal 22. Negara-negara yang ada di wilayah ini antara lain Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.

Banyak orang yang menanti fenomena langka ini karena banyak yang penasaran. Bahkan fenomena ini sangat unik karena merasakan siang yang lebih lama. Biasanya juga akan ada keunikan lain yang bisa terlihat oleh mata telanjang.

Kabarnya fenomena ini akan berbarengan dengan dua planet yang menampilkan kemolekannya. Jupiter dan Saturnus akan tampak seperti planet ganda. Kedua planet ini akan terlihat setelah matahari terbenam.

Fenomena ini sangat langka karena pertama kalinya dua planet gas akan terlihat dalam jarak yang dekat. Sebab kedua planet ini akan terlihat pada jarak hampir 800 tahun. Ini adalah sebuah fenomena yang mengejutkan.

Baca Juga: Fenomena Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius Menjelang Langit Fajar

Merkurius

Tak hanya Jupiter dan Saturnus, Merkurius juga turut menampakkan kemolekannya pada fenomena Desember Solstice. Planet ini akan tampak sangat rendah pada bagian ufuk timur. Sehingga akan sulit terlihat oleh mata kepala.

Planet ini seperti menghilang ke arah belakang cahaya matahari. Merkurius berkonjungsi dengan matahari dan posisinya akan jauh dari Bumi. Bahkan jarak ini adalah yang terjauh karena terhalang oleh matahari.

Matahari berada di tengah-tengah antara Bumi dan Merkurius. Hal ini yang mengakibatkan Merkurius tampak menghilang dari pandangan Bumi. Nantinya akan muncul lagi setelah matahari terbenam pada akhir bulan Desember.

Itulah beberapa informasi terkait fenomena Desember Solstice pada tahun 2020. Banyak masyarakat yang sudah menantikan fenomena ini. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...
Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara kolaborasi Reels Facebook sejatinya cukup mudah. Kendati demikian, banyak pengguna yang belum mengetahui cara ini. Bahkan mungkin tidak menyadari opsi tersebut telah tersedia...