Perkembangan Health Tech di Indonesia. Potensi dari tren health tech saat ini cukup menjanjikan perkembangannya.
Trennya yang telah mendunia membuat health tech menjadi salah satu gagasan paling banyak orang minati, khususnya di masa pandemi covid-19.
Kemudahannya dalam memberikan pelayanan kesehatan sangat masyarakat butuhkan. Selain di Indonesia, perusahaan di negara-negara lain pun ikut meramaikan sektor bidang kesehatan ini.
Salah satu perusahaan di Indonesia, Halodoc kini menjadi perusahaan health tech yang masuk dalam daftar 150 startup kesehatan paling menjanjikan menurut versi dari lembaga riset global CB Insights.
Halodoc telah berhasil masuk pada kategori Virtual Care Delivery dan kini mulai mendapatkan pengakuan secara global.
Aplikasi Halodoc menyuguhkan teknologi untuk solusi kesehatan dan membuatnya layak menjadi contoh bagi perusahaan startup lokal Indonesia.
Kelebihan dari aplikasi ini dapat membantu masyarakat di daerah terpencil agar tetap mendapatkan akses informasi kesehatan.
Masyarakat pun mendapatkan kemudahkan dalam mengakses informasi, mulai dari diagnosa, penyembuhan serta pengetahuan umum tentang kesehatan.
Health Tech di Indonesia Butuh Konektifitas Internet
Berdasarkan gagasan tersebut, pemerintah harusnya mendorong dengan kebijakan peningkatan konektivitas hingga ke desa-desa terpencil.
Agar, seluruh masyarakat tetap memiliki akses internet lebih luas guna mendapatkan informasi dan layanan kesehatan.
Pada masa sekarang, kesehatan menjadi sektor strategis yang harus lebih prioritas selain pendidikan, keuangan, transportasi, dan lain-lain.
Kehadiran health tech seperti Halodoc akan terasa semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Jika dahulu sulit sekali untuk mendapatkan dokter pribadi karena biayanya yang mahal, namun saat ini masyarakat akhirnya bisa lebih mudah menghubungi dokter spesialis yang mereka butuhkan, baik melalui chat, voice call maupun video call.
Indonesia telah menjadi salah satu negara di Asia yang mulai menunjukkan perkembangan di bidang layanan kesehatan digital atau health.
Penyebaran pelayanan kesehatan yang kurang memadai tentunya membuka potensi health tech untuk melebarkan sayap bersamaan dengan teknologi industri yang sudah ada.
Banyaknya jumlah penduduk yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang potensial untuk mengembangkan layanan health tech.
Saat ini, terdapat beberapa perusahaan startup dengan layanan kesehatan digital yang yang telah beroperasi di Indonesia. Antaralain seperti Halodoc, Alodokter, Dokter.id, Doktersehat, hellosehat, klikdokter, dan masih banyak lagi.
Ada beberapa alasan dari sisi finansial yang kemudian menjadikan betapa pentingnya keberadaan health tech di Indonesia.
Faktanya, jumlah dokter di Indonesia tentunya kurang memadai terhadap populasi masyarakat yang begitu banyak, yakni, tiga dokter menangani per 10.000 populasi.
Berbeda halnya dengan negara tetangga Singapura yang menerapkan kuota ideak 25-28 dokter untuk menangani 10.000 populasi.
Selain itu, antrian yang panjang dan sulitnya akses pasien dengan para dokter spesialis masih menjadi problematika pada pelayanan kesehatan di Indonesia.
Asosiasi Health Tech Indonesia
Munculnya health tech sebagai teknologi berbasis aplikasi kesehatan tentunya tidak lepas dari dukungan asosiasi bernama Indonesia HealthTech Association.
Asosiasi ini merupakan kumpulan para perusahaan startup di bidang teknologi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia khususnya di bidang kesehatan.
Ketua Asosiasi HealthTech, Gregorius Bimantoro mengatakan bahwa kemunculan teknologi kesehatan merupakan sesuatu hal menggembirakan bagi Indonesia.
Meskipun kabar tersebut sangat menggembirakan, para perusahaan startup health tech tetap harus menjaga konsistensi dan perkembangan usahanya.
Asosiasi perlu mendukung pelaku startup kesehatan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu dengan cara mendampingi mereka di sektor regulasi serta mendukung pertumbuhan ekosistemnya.
Selanjutnya, asosiasi akan memberi arahan agar adanya standarisasi bagi pelaku startup health tech. Hal ini bertujuan agar di antara satu sistem perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat saling bertukar data.
Selain itu, asosiasi juga mengarahkan para start up untuk lebih memperhatikan sistem keamanan data pelanggan agar tetap terjaga privasinya.
Dari valuenya, Roland Berger Strategy Consultants pernah memprediksi bahwa nilai pasar healthcare yang ada di Indonesia kedepannya akan terus bertambah banyak di masa mendatang.
Prediksi peningkatan yang tinggi itu ia perkirakan terjadi pada tahun 2025, yakni mencapai US$ 363 miliar. Angka tersebut tentunya sudah mencakup anggaran kesehatan yang alokasinya mengarah ke sektor asuransi serta penambahan nutrisi.
Meskipun pasarnya terbilang cukup besar, para perusahaan startup health tech tidak langsung serta merta berkembang dengan cepat.
Berbeda halnya industri lain seperti ritel misalnya, yang begitu cepat mendesain model sebagai platform bagi para pemain startup.
Begitu pula dengan jasa transportasi, masyarakat bisa langsung mudah beradaptasi dengan tawaran dari perusahaan startup.
Regulasi Health Tech
Industri di bidang kesehatan identik dengan lingkungan yang sangat erat berkaitan dengan nyawa, sehingga membutuhkan banyak regulasi untuk mengaturnya.
Pada sisi lain, tingkat kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap kesehatan sekarang ini perlu mendapatkan dorongan agar lebih tumbuh.
Dan tentunya membutuhkan tambahan waktu untuk dibawa pada level berikutnya, yaitu adaptif pada layanan yang health tech-startup tawarkan.
Hal Inilah yang menjadi keunikan dari dunia kesehatan maupun health tech startup itu sendiri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya kesehatan, perusahaan health tech mengajak masyarakat menggunakan health tech.
Harus kita akui, jika pendanaan dari investor kepada perusahaan startup health tech nyatanya tidak sebanding seperti startup di bidang lain.
Sekitar tiga tahun ke belakang, hanya beberapa saja perusahaan startup health tech yang bisa mendapatkan pendanaan hingga seri A, salah satunya Apotik Antar.
Health Tech Top Categories Sector
Dalam sebuah riset Indonesia, Venture Capital Outlook oleh Google serta A.T Kearney Study pada tahun 2012 sampai 2017, pendanaan untuk perusahaan startup health tech belum muncul dalam top categories sector.
Meski demikian, waktu untuk health tech berkembang sepertinya telah tiba. Kemungkinan, ada dua kategori tech-start up yang akan menjadi pilihan bagi para investor, yaitu startup fintech dan health tech.
Namun, kemungkinannya fintech akan masih menjadi pilihan lebih banyak dengan persentase kurang lebih 65%, sedangkan health tech hanya mencapai 25%.
Hal ini berdasarkan kecenderungan minat masyarakat yang lebih tertarik pada bidang keuangan, meskipun bidang kesehatan juga jauh lebih penting untuk berkembang dan lebih maju.
Kedua bidang tersebut tentunya sama-sama penting bagi kelangsungan hidup manusia, hanya saja perlu adanya keseimbangan agar keduanya dapat tersebar sama banyak serta secara merata di seluruh Indonesia.
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa negara Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan dengan kepadatan penduduk yang sangat banyak.
Sedangkan jumlah dokter yang ada di Indonesia masih di bawah minimum untuk menangani banyak populasi penduduk.
Keberadaan rumah sakit dan para dokter kebanyakan hanya berada di kota-kota besar saja, sehingga akses masyarakat khususnya daerah pelosok atau terpencil menjadi kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan.
Dengan adanya health tech, masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kesehatan secara menyeluruh tanpa harus pergi jauh ke rumah sakit.
Health tech ini bisa menjadi solusi agar masyarakat lebih peduli akan kesehatan dan menjalani pola hidup yang lebih sehat. (Deni/R4/HR-Online)
