Bangunan direksi kit proyek pembangunan pelabuhan Bojongsalawe, di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, tampak rusak setelah dirusak orang tak dikenal, Selasa (5/11). Foto: Syamsul Maarif/HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Kepolisian Sektor (Polsek) Parigi, mangaku sudah mengantongi identitas pelaku sekaligus otak dibalik aksi pengrusakan kantor Direksi Kit PT. Citra Arya Persada yang terjadi Selasa (5/11) lalu. Perusahaan kontruksi tersebut saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan pelabuhan pantai Bojongsalawe di Dusun Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Kapolsek Parigi, AKP Rishapdi Lubis, mengatakan, sudah ada titik terang untuk mengungkap identitas pelaku. Hal itu setelah pihaknya memeriksa sejumlah saksi yang dilakukan secara marathon dalam waktu sepekan ini.
“Ciri-ciri pelaku sudah tergambar dari keterangan sejumlah saksi yang sudah kami periksa. Keterangan itu akan kami dalami untuk segera menangkap siapa pelaku pengrusakan tesebut, “ ujarnya, kepada HR, Sabtu (9/11).
Sementara itu, saksi yang sudah diperiksa selama sepekan ini berjumlah 5 orang. Menurut data dari Polsek Parigi, saksi tersebut diketahui berinisial S yang diperiksa pada hari Rabu (6/11) pukul 09. 00 WIB. Selanjutnya saksi AS, DH dan NS diperiksa pada hari Jum’at (8/11) pukul 09.00 WIB. Dan satu lagi saksi berinisial M diperiksa pada hari Sabtu, (9/11) pukul 10. 00 WIB.
“Hari Selasa kita akan memeriksa kembali saksi lainnya. Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap, ” ungkapnya. [Baca: Direksi Kit Proyek Pelabuhan di Pangandaran Dirusak Orang Tak Dikenal]
Kanit Reskrim Polsek Parigi Aiptu Mudin, mengatakan, dalam mengungkap perkara perlu ketelitian, kehati-hatian dan melakukan pengembangan lebih dalam. Hal itu agar data yang diperoleh benar-benar akurat dan teruji yang didukung oleh dua alat bukti.
“Surat pemanggilan untuk memeriksa saksi lainnya sudah kita buat. Mudah-mudahan ada titik terang, sehingga kita bisa meningkatkan pemeriksaan ke tahap penyidikan sekaligus bisa menetapkan siapa tersangkanya,” ujar Mudin, kepada HR, Selasa (9/11).
Sementara itu, menurut keterangan Aep warga setempat, aksi pengrusakan bangunan Direksi Kit itu diperkirakan sebanyak 30 orang massa. Namun dia tidak mengetahui siapa yang merusak bangunan tersebut.
“Karena pada saat kejadian keadaan gelap. Bahkan, warga yang tidak jauh dari lokasi pun merasa kaget dan takut. Sebab, puluhan massa tak di kenal itu beraksi sangat beringas,” ujarnya.
Sementara motif dari aksi pengrusakan tersebut hingga saat ini masih simpang siur. Namun, dugaan sementara aksi beringas itu dipicu dari tidak dilibatnya warga sekitar dalam proyek pembangunan pelabuhan tersebut. (Syam/Ntang/R2/HR-Online)