Parigi, (harapanrakyat.com),-
Pasca milangkala lahirnya Pangandaran, sedikitnya 20 orang Nayaga dan 150 orang penari mendatangi Kantor Pj Bupati Pangandaran, belum lama ini. Mereka menuntut panitia acara milangkala, segera membayar uang honor para Nayaga dan penari.
Didin Jentreng, Koordinator nayaga dan penari, kepada HR, mengatakan, para seniman sengaja dating ke Kantor Pj Bupati, untuk menyampaikan keluhan, terkait honor yang belum dibayarkan oleh pihak panitia.
“Kami sengaja datang untuk menyampaikan keluhan ini. Saya berharap, Pj Bupati menindaklanjuti dan menyampaikannya kepada Panitia,” kata Didin.
Lebih lanjut, Didin menuturkan, Panitia acara milangkala belum membayar honor para seniman, nayaga juga penari. Pada saat di kantor Pj Bupati, tidak satupun panitia yang hadir. Padahal, sebelumnya panitia sudah diberitahu soal pertemuan di kantor itu.
“Sudah saya hubungi, supaya bisa menjelaskan kepada para seniman, tapi satu pun tidak ada yang datang. Biaya yang belum dibayar oleh panitia jumlahnya mencapai Rp 34 juta,” ungkapnya.
Dasri (43), seorang Nayaga, mengatakan, sebagai seniman dia mengaku sangat kecewa kepada panitia. Dia menilai, panitia meremehkan dan tidak mengharagai para seniman yang dilibatkan dalam acara tersebut.
“Jujur, saya kecewa. Kami (seniman) merasa tidak dihargai dan diremehkan. Saya berharap honor untuk seniman nayaga dan penari bisa segera dibayarkan. Masa wayang langsung dibayar dan kami disini nayaga dan penari tidak,” sambungnya.
Senada dengan itu, Sutaja (52) Nayaga lainnya, mengatakan, selama 8 hari, dia terpaksa meninggalkan pekerjaan, dan sejumlah orderan manggung di tempat lain, demi tampil di acara HUT Pangandaran.
“Tapi akhirnya? Disuruh menjelasin aja, panitia tidak datang. Kalau tidak memiliki anggaran, jangan membuat acara yang tidak sesuai dengan kemampuan,” katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia acara, Safrudin Halif, M.Pd, mengatakan, panitia akan melakukan evaluasi seluruh rangkaian acara, pada hari Jum`at (7 November mendatang. Termasuk mengevaluasi soal pembayaran honor bagi para seniman.
Safrudin menjelaskan, panitia akan bertanggungjawab atas semua kegiatan milangkala. Terkait pembayaran honor seniman dan penari, Safrudin mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp 27 Juta kepada koordinator.
“Pemberian uang itu dilakukan dua tahap, pertama oleh ketua Presidium sebesar Rp 10.500.000, dan yang kedua oleh bendahara panitia, sebesar Rp 16.500.000. uang diserahkan langsung kepada Koordinator, Dindin Jentreng,” katanya.
Pada kesempatan itu, Safrudin mengakui, kordinator masih meminta tambahan uang sebesar rp 33 juta. Namun demikian, dia menandaskan, siap bertanggungjawab membayar kekurangan, dengan catatan, Didin harus menjelaskan detil penggunaan uang Rp 27 juta itu.
“Kang Didin meminta lagi uang Rp 33 Juta, bilangnya untuk bayar honor seniman dan penari. Kita akan berusaha untuk memnuhinya. Tapi, kita juga ingin tahu penggunaan uang yang sudah diberikan. Nanti dalam evaluasi, Kang Didin harus menjelaskan kepada kita soal itu,” pungkasnya. (Syam/Koran-HR)