Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemprov Jawa Barat (Jabar) dan Bank Indonesia Jabar siap menggelar West Java Food and Agriculture Summit (WJFAS). Pelaksanaannya pada Kamis (10/12/2020) di Hotel Savoy Homann, Bandung.
Ada beberapa kegiatan dalam WJFAS ini, salah satunya pertemuan para petani Jabar bersama offtaker komoditas pertanian. Bertujuan supaya petani bisa menjual hasil pertaniannya. Selama ini petani banyak yang masih kebingungan dalam mencari pasar.
“Ternyata offtaker ini sudah mempunyai pasar ekspor dan cukup menjanjikan. Ketika itu dapat terpenuhi, insya allah kesejahteraan petani akan meningkat,” ujar Benny Bachtiar, Kabiro Perekonomian Setda Jabar, Senin (7/12/2020).
Ada 84 offtaker sektor pertanian serta pertenakan yang akan menampung produk pertanian serta peternakan Jabar. Dalam West Java Food and Agriculture Summit ini, petani dan offtaker akan bertemu.
Sementara itu, Taufik Saleh, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar mengatakan, Pemprov Jabar pun harus mendorong pemanfaatan teknologi pada sektor pertanian.
“Sehingga budidaya pertanian, pangan dengan teknologi pembibitan dapat menghasilkan produk yang lebih cepat, panen melimpah dari kondisi biasanya,” ucap Taufik.
Dengan langkah tersebut, generasi milenial bisa tertarik untuk ikut menggerakan sektor pertanian maupun peternakan. Sebab, melihat dapat menghasilkan keuntungan ekonomi.
Taufik menyebut West Java Food and Agriculture Summit ini dapat memperkuat ketahanan pangan Jabar. Ketika ketahanan pangan kuat saat pandemi Covid-19 ini, stabilisasi ekonomi dan inflasi pun akan terjaga.
Menurut Taufik, dalam menjaga ketahanan pangan, home farming atau urban farming dapat menjadi pilihan. Masyarakat dapat menanam komoditas pangan pada halaman yang berukuran kecil. Hasilnya bisa untuk konsumsi sendiri atau pun menjadi sumber pendapatan. (Dang/R9/HR-Online)
Editor : Dadang