Warga Lingkungan Bojong, Cibonte dan Awiluar, Kel. Situbatu, Kec/Kota Banjar, saat mengolah limbah triplek. Foto: Abdullah Muklis/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Limbah kayu yang telah diolah warga Lingkungan Bojong, Cibonte dan Awiluar, Kel. Situbatu, Kec/Kota Banjar, banyak diminati konsumen dari luar daerah, seperti Padaherang, Cirebon, hingga Wangon, Jawa Tengah.
Keberadaan pabrik pembuatan bahan baku triplek di wilayahnya membuat masyarakat sekitar memilih beralih usaha menjadi pengolah limbah kayu, sebab hasil dari penjualannya cukup menguntungkan.
Seperti dikatakan Amin dan Jajang, warga RT. 8/2, Lingkungan Awiluar. Menurut mereka, setiap harinya limbah kayu dari pabrik langsung diberikan kepada masyarakat.
“Limbah tersebut oleh kita disortir terlebih dahulu, yang masih layak dipakai langsung dipotong dengan ukuran panjang 129 centimeter, dan lebar 10 sampai 15 centimeter. Harga jual per ikatnya yaitu 2.400 rupiah,” tutur Amin, saat dijumpai HR, pekan lalu.
Sementara itu Jajang, mengaku, bahwa pekerjaan menjadi pengolah limbah kayu sudah ditekuninya selama 3 tahun. Menurutnya, dulu memang belum banyak warga yang tertarik menekuni usaha tersebut.
“Tapi sekarang sudah ada 50 orang yang ikut menekuni menjadi pengolah limbah kayu. Bahkan mungkin lebih dari 50 orang, karena bukan hanya warga Awiluar saja, tapi dari Lingkungan Bojong dan Cibonte juga ada,” ujarnya.
Lebih lanjut Jajang mengatakan, potongan limbah kayu yang sudah diolah kemudian dijual kepada pengepul yang ada di daerahnya. Biasanya konsumen akan datang langsung ke pengepul.
Limbah kayu yang telah diolah itu dibeli oleh pengrajin dari luar daerah untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan wood pellet. Tentu saja nilai jualnya pun akan lebih mahal. (AM/Koran-HR)