Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Harga petai di tingkat bandar di wilayah Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, sejak satu minggu terakhir mengalami kenaikan.
Awalnya, harga satu papan/lonjor petai hanya Rp 3.000, namun saat ini mencapai Rp 5.000.
“Kenaikan harga mencapai 60 persen,” ujar Udin, salah seorang bandar petai asal Kawali, Sabtu (21/11/2020).
Kenaikan harga jual petai kata Udin, terjadi sejak satu mingggu terakhir.
Mahalnya harga jual, selain karena banyaknya permintaan, petai juga terbilang masih langka.
“Untuk mendapatkan satu dua bistel saja terkadang saya harus keluar Kecamatan,” katanya.
Meski harga jual petai terbilang mahal, namun lanjut Udin, keuntungan yang ia dapat sama saja.
Sebab, harga beli petai di tingkat petani Ciamis pun sudah mahal.
“Bedanya disaat harga murah terkadang barang dagangan sulit laku, sedangkan disaat harga mahal barang dagangan selalu laris terjual,” ucapnya.
Salah seorang penggemar petai, Toha, mengatakan, meski harganya mahal, ia tetap membeli petai.
“Kalau harga di bandar Rp. 5000/papan, harga di pengecer terkadang tembus Rp.7.500/papannya itupun kualitasnya kurang bagus,” ungkapnya.
Ia menduga, mahalnya harga petai karena saat ini belum terlalu musim panen petai.
“Nanti kalau sudah musim, harganya juga pasti murah,” pungkas Toha. (Edji/R8/HR Online)
Editor: Jujang