Asteroid 2020 VT4 melintasi Bumi pada 13 November 2020 lalu. Namun, para ahli astronomi baru mendeteksi hal tersebut satu hari sebelumnya. Melalui studi ATLAS (Asteroid Terrestrial Impact Last Alert System) Mauna Loa, Hawaii.
Para peneliti tersebut menganalisa orbis jenis batu luar angkasa tersebut saat menyadari jika pendekatan paling dekat terjadi setelah satu hari terdeteksi.
Seperti yang telah kita ketahui bersama jika benda-benda luar angkasa seperti asteroid, komet, dan juga planet-planet mengelilingi matahari dengan orbitnya.
Namun, terkadang pada saat benda antariksa tersebut melintas mendekat akan terganggu dengan gaya gravitasi Bumi sehingga mereka keluar dari orbitnya dan mendekati Bumi. Tak sedikit yang akhirnya bertabrakan dan menghasilkan hujan hujan meteor yang menawan.
Baca Juga: Asteroid 2020 VP1 Menjadi Objek Terdekat dengan Ukuran Lebar 18 Meter
Fakta Asteroid 2020 VT4
Melansir dari Earth Sky, para ahli astronomi ini memakai teknologi yang lebih baik dan semakin baik, sehingga mereka akan mendeteksi asteroid yang lebih kecil dan juga yang mendekati Bumi.
Mereka melalui survey ATLAS Mouna, Hawaii telah berhasil mendeteksi asteroid yang baru saja mendekati Bumi pada 14 November lalu.
Setelah mereka menganalisa orbit dari bebatuan antariksa tersebut, mereka baru menyadari jika asteroid tersebut mendekat dengan jarak yang paling dekat sehari sebelumnya, yaitu 1 November 2020.
Awalnya, batu luar angkasa tersebut telah mereka rancang sebagai A10 sScN dan akhirnya kini menjadi nama resmi sebagai asteroid 2020 VT4. Para ahli astronomi ini telah memprediksi jika tinggi dari batu ini sekitar 16-36 kaki atau sekitar 5-11 meter.
Jarak dan Kecepatan Asteroid
Asteroid ini hanya bisa mendekati planet kita dengan jarak 4.197 mil atau 6.754 kilometer dari pusat Bumi. Jika mereka hitung dari permukaan manusia berdiri, maka jaraknya hanya sekitar 238 mil atau 383 kilometer saja.
Batu luar angkasa tersebut melaju dengan kecepatan 30.014 mil per jam atau 48.303 kilometer per jam. Proses pendekatannya terjadi pada 13 November 2020 sekitar pukul 17.20 pada bagian atas Samudera Pasifik Selatan.
Ketinggian asteroid 2020 VT4 ini hampir sama dengan orbit stasiun luar angkasa Internasional (ISS), akan tetapi tidak terjadi tabrakan. Kemungkinan tidak adanya tabrakan dapat diperkirakan karena asteroid tersebut sangat kecil. Sehingga tidak ada kemungkinan untuk menghantam stasiun ISS tersebut.
Selama proses pendekatan stasiun ISS pada bagian atas Samudera Pasifik Selatan, ISS memiliki orbit Tierra de Fuego Argentina Selatan.
Meskipun keduanya terlihat dekat, akan tetapi sebenarnya itu sangat jauh dari satu dengan yang lain. Asteroid memang sangat dekat melintasi Bumi. Batu tersebut melewati atmosfer yang memiliki lapisan setebal 50 sampai 440 mil atau 80-700 kilometer dari permukaan Bumi.
Dengan melintasi dengan ketinggian 238 mil, batu luar angkasa asteroid 2020 VT4 tersebut tak jauh dari ketinggian 50-70 mil akan hancur sebagai meteor. Hal ini jika menembus atmosfer dan hadir sebagai meteor yang menakjubkan.
Baca Juga: Kembaran Bulan Dekat Mars Benarkah Asteroid? Ini Penjelasan Astronom
Berbahayakah?
Jawabannya tentu saja tidak. Batu tersebut dengan ukuran 11 meter tidak memiliki kesempatan untuk mencapai permukaan Bumi dalam keadaan utuh. Hal tersebut tentu saja karena atmosfer akan selalu melindungi kita dari benda-benda yang menghantam, seperti asteroid 2020 VT4 ini.
Asteroid yang baru terdeteksi ini sebagian besar akan menguap. Karena adanya gesekan udara, walaupun ada kemungkinan bagiannya mencapai permukaan sebagai meteorit.
Karena posisi terdekatnya berada pada langit atas Samudera Pasifik Selatan, maka meteorit itu juga akan jatuh pada permukaan laut.
Pengamatan dari para ahli astronomi ini jika asteroid ini merupakan jenis atau tipe Apollo. Ia menyelesaikan revolusi matahari tiap 1,5 tahun.
Akan tetapi, gravitasi Bumi mengganggu lintasannya. Kemudian, sekarang asteroid ini harus menjadi batu luar angkasa jenis Aten dengan orbit yang baru sekitar 10 bulan.
Para peneliti dan juga ahli astronomi akan lebih menggunakan teknologi berkekuatan besar demi mendeteksi benda-benda kecil yang melintasi. Bahkan yang memiliki resiko bertabrakan dengan Bumi. ATLAS menjadi salah satu studi yang telah berhasil menangkap asteroid 2020 VT4 berukuran kecil tersebut. (R10/HR Online)