Senin, April 7, 2025
BerandaBerita TerbaruFenomena Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius Menjelang Langit Fajar

Fenomena Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius Menjelang Langit Fajar

Fenomena kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius akan menjadi pertunjukan langit yang paling terang waktu pagi hari. Hal ini karena Merkurius dan juga Venus merupakan planet yang pergerakan pada orbitnya terjadi lebih rendah dan lebih dekat dengan Matahari daripada Bumi.

Merkurius merupakan planet dengan posisi yang paling terang pada pagi hari dengan mengalami fenomena yang sedikit lebih banyak pada bulan November ini.

Setelah terjadi triple konjungsi antara Venus-Spica-Merkurius selama 6 hari berurutan, kini waktunya untuk terjadi peristiwa berikutnya, yaitu kuartet konjungsi antara Bulan-Venus-Spica-Merkurius pada pertengahan November ini.

Fenomena Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius

Fenomena selalu menghiasi langit Bumi dan menjadi pemandangan menakjubkan yang dapat kita saksikan. Berbagai macam fenomena terjadi dari pertunjukan benda-benda antariksa, seperti planet-planet.

Konjungsi selanjutnya yang dapat kita saksikan setelah terjadinya triple konjungsi Venus-Spica-Merkurius adalah kuartet konjungsi antara Bulan, Venus, Spica, dan juga Merkurius.

Fenomena kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius terjadi pada saat ketiga benda langit (Venus, Spica, Merkurius) akan mengalami kuartet dengan Bulan yang mengalami fase sabit dalam waktu tiga hari. Mulai dari 12 November 2020 sampai dengan tanggal 14 November 2020.

Kemudian, fenomena tersebut dapat kita amati secara langsung sekitar pukul 04.45 WIB pada posisi atau arah timur. Untuk hari pertama, 12 November kemarin, Bulan akan terlihat lebih tinggi daripada Venus, Spica dan juga Merkurius.

Lalu, untuk 13 November 2020, Bulan akan berkonjungsi dengan planet Venus. Pada hari terakhir konjungsi 14 November, Bulan akan berkonjungsi dengan planet paling terang, Merkurius.

Magnitudo yang Bulan alami adalah sektor -9,22 sampai -6,26 dengan iluminasi berbeda-beda, yaitu antara 15,8 persen sampai 2,7 persen. Yang berarti Bulan akan berubah menjadi lebih redup dan juga menipis.

Kemudian, sementara itu planet Merkurius akan menjadi lebih terang dengan kisaran magnitudo yang berbeda antara -0,67 sampai pada -0,71. Sedangkan untuk magnitudo planet Venus akan relatif menjadi lebih stabil atau konstan pada angka -3,95. Lalu, untuk angka magnitudo Spica sendiri juga mengalami stabil pada angka +0,95.

Baca Juga: Fenomena The Full Hunter Moon Muncul Akhir Pekan, Simak Faktanya!

Babak Pertama Konjungsi dari Fenomena Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius

Melansir Space, pada babak awal konjungsi fenomena kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius, kita akan menyaksikan berbagai pemandangan indah dari planet yang paling terang dengan Bulan sabit yang tipis serta dengan planet yang cemerlang.

Ketiga benda langit ini akan membentuk sebuah garis lurus pada senja dan fajar, terdiri atas Venus, bintang kebiruan Spica (konstelasi Virgo), lalu dengan Bulan sabit yang hampir memudar. Bulan ini akan memancarkan sinar hanya 11 persen.

Pada pukul 04.45 Venus akan muncul bersama dengan Bulan pada arah langit timur-tenggara. Lalu, Venus akan bersinar 7,5 derajat pada posisi bawah dari Bulan sabit tersebut. Satu jam kemudian, Spica akan mulai berkelap-kelip pada bagian bawah Venus sekitar 6,5 derajat.

Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Orionid Terjadi 5 Hari Lagi, Ini Cara Melihatnya!

Babak Kedua Konjungsi

Pada dini hari sekitar pukul 06.00 akan terlihat lebih rendah pada arah langit timur-tenggara. Bulan akan mengalami fase yang baru, lalu akan menjadi lebih kecil dan sempit daripada fase 24 jam sebelumnya.

Lalu untuk fenomena kuartet Bulan-Venus-Spica-merkurius, Venus akan terlihat mendekat pada 8 derajat kanan atas dan Spica pada 7 derajat kanan Bulan.

Kemudian, tampak sekitar 5,5 derajat pada bawah Bulan yaitu Merkurius yang sangat terang dan cerah. Merkurius adalah planet dengan tingkat kecerahan yang paling terang.

Pada orbitnya, Nerkurius menyeberang pada sisi utara ekliptika selama tiga hari. Kemudian, mencapai titik perihelion yaitu pada 2 November saat gerakan sudutnya sekitar Matahari yang paling besar.

Kombinasi inilah yang membawa planet cepat kepada pemandangan langit pada pagi hari. Bahkan, kita akan dapat menyaksikan fenomena Merkurius ini sejak 6 November lalu, setidaknya selama 90 menit sebelum Matahari muncul. Merkurius akan tampak seperti bintang oranye yang terlihat sangat terang dan cerah.

Pada fenomena ini akan mengalami puncak dengan magnitudo Merkurius meningkat sekitar -0,8 daripada bintang yang lebih terang lainnya (Sirius). Sehingga, kecerahan Merkurius ini akan masih dapat dengan mudah kita temukan pada langit rendah arah timur-tenggara sekitar 45 menit sebelum Matahari muncul.

Selanjutnya, setelah terjadi fenomena kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius, planet Merkurius akan menjadi lebih cepat menurun dan menghilang sebelum akhir bulan ini. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

Pelaku pencurian domba di Ciamis

Polisi Bongkar Kasus Pencurian Domba di Ciamis, Satu Pelaku Ditangkap

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis berhasil mengungkap tindak pidana pencurian dengan pemberatan hewan ternak jenis domba yang berlokasi di Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa...
warga lakbok meninggal

Seorang Warga Lakbok Meninggal Kecelakaan Lalin di Sumedang, Begini Kronologinya

harapanrakyat.com,- Seorang warga Lakbok meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Sumedang-Wado. Insiden itu terjadi di Dusun Malingping, Desa Situmekar,...
Kisah bocah tersesat di Cipaku Ciamis

Kisah Bocah Tersesat di Cipaku Ciamis, Kembali ke Ortu Berkat Bantuan Polisi

harapanrakyat.com,- Seorang bocah perempuan berusia sekitar tiga tahun tersesat di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). Seorang warga menemukan bocah tersebut di...
Pohon dan rumpun bambu tumbang tutup jalan Cadas Pangeran Atas Sumedang

Pohon dan Rumpun Bambu Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang, Listrik di Dua Kecamatan Mati

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang, membuat sebuah pohon jenis kaliki dan rumpun bambu, tumbang hingga menutup akses Jalan Cadas Pangeran atas, tepatnya di...
Serangan Jantung, Pemudik Asal Depok Meninggal Dunia saat Transit di Gerbang Tol Cisumdawu

Serangan Jantung, Pemudik Asal Depok Meninggal Dunia saat Transit di Gerbang Tol Cisumdawu

Harapanrakyat.com - Seorang pemudik asal Depok, Jawa Barat yang baru pulang dari Semarang Jawa Tengah diduga mengalami serangan jantung saat transit di Gerbang Tol...
Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi, Momen Manis Menuju Pelaminan

Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi, Momen Manis Menuju Pelaminan

Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi berlangsung tadi malam. Ya,  pasangan selebritis tanah air, Harris Vriza serta Haviza Devi, akhirnya melangkah ke jenjang yang...