Liman dan Istri saat berada di kawasan Jembatan Cihideung Desa Cigayam Banjarsari. Keduanya dengan setia memelihara dan berusaha mengganti bantalan kayu balok jembatan yang rusak. Foto: Andri S Hamara/HR
Banjarsari, (harapanrakyat.com),-
Warga Desa Cigayam Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis menanyakan nasib jembatan Cihideng yang saat ini kondisinya rusak parah. Jembatan Cihideung merupakan akses yang menghubungkan Dusun Cihideung dan Dusun Gadok.
Liman (70), Penjaga Jembatan, Senin (30), mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses yang vital, karena seringkali dilalui kedaraan roda dua dan empat. Jembatan yang berlandaskan balok kayu itu tak jarang memakan korban.
Menurut Liman, selama hampir 30 tahun mengabdi (menjaga) di jembatan, dia memperkirakan, setiap tahunnya pasti ada saja korban yang jatuh ke sunggai, baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Diakui Liman, selam jadi penjaga jembataan, dia juga kerap mendapatkan cacian dari warga yang lewat, ketika diminta sumbangan buat pemeliharaan jembatan. “Bunyi caciannya seperti ini, tiap hari lewat dipinta terus uang kencleng, buat apa sih uangnya,” ujar Liman menirukan ocehan warga.
Padahal kata Liman, uang yang didapat dari hasil kencleng seringkali dibelikan untuk keperluan pemeliharaan jembatan, seperti balok kayu, paku dan kawat bengrat. Liman ternyata tidak sendiri, dia sering ditemani istri yang setia ikut menjaga dan memelihara jembatan Cihideung.
“Saya sih hanya berharap, pengguna jalan yang lewat baik roda dua atau empat, memberikan sumbangan dengan ikhlas untuk memelihara jembatan ini. Kalaupun mau, silahkan gantian untuk menjaga jembatan ini, saya tidak keberatan,” katanya.
Wawan, warga Dusun Banjarasari, mengaku pada Bulan November tahun 2011 dia pernah terjatuh di jembatan Cihideung. Menurut Wawan, saat itu dia mengendari sepeda motor, tiba-tiba di tengah jembatan melindas balok kayu yang rapuh, dia pun terjatuh ke sungai.
“Untung waktu itu sungai lagi dangkal, padahal saya sudah hati-hati dan memilih injakan yang kuat. Tapi namanya musibah kan kita tidak tahu, tiba-tiba ban motor menginjak balok lapuk,” katanya.
Sekertaris Desa Cigayam, Ganda Supirman (60), Senin (30/9), mengatakan, pemerintah desa sudah berulang kali melayangkan pengajuan permohonan pembangunan jembatan Cihideung, mulai ke pemerintah kabupaten, propinsi bahkan pusat.
“Tapi, sayangnya sampai sekarang pengajuan dari desa tersebut belum juga direalisasikan,” ungkapnya.
Ganda berharap, pemerintah segera mengalokasiakan anggaran untuk pembangunan jembatan Cihideung, mengingat jembatan itu merupakan akses yang sering dilalui kendaraan, dan merupakan penopang ekonomi warga sekitar. (Andri/Koran-HR)