Foto Ilustrasi Pos AL. Foto: Istimewa/Net
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pariwisata Pantai yang ada di Kabupaten Pangandaran ditargetkan akan menjadi kawasan wisata internasional. Potensi yang ada di Pangandaran tentunya akan bersaing dengan daerah lain. Makanya, segi keamanan di kawasan wisata Pangandaran perlu menjadi prioritas, untuk menjaga kenyamanan para pengunjung.
Hal itu disampaikan, Dedi Kurniadi, S.Hut, Tokoh Pemuda Kabupaten Pangandaran, kepada HR, belum lama ini. Menurut dia, cita-cita untuk menjadi Kabupaten Pariwisata yang mendunia dan tempat tinggal yang nyaman dan aman tentunya bukan hanya goresan tinta semata, akan tetapi harus diaplikasikan dalam sosial kemasyarakatan.
Dedi menuturkan, segi keamanan dan kenyamanan untuk saat ini harus menjadi tujuan Kabupaten Pangandaran. Sebagai tempat wisata yang secara geografis terhampar lautan, kata dia, terkadang ada beberapa hal yang menjadi kelalaian khususnya dari segi keamanan.
“Pangandaran merupakan wilayah geostrategis. Kasus imigran gelap yang menyebrang ke Australia melalui perairan Pangandaran harus jadi perhatian pemerintah. Maka sangat tepat untuk saat ini adalah dengan membentuk pertahanan di beberapa titik yang dianggap rawan,” kata Dedi.
Sependapat dengan itu, Dewan Pakar Komisi Nasional Pendidikan Republik Indonesia, Laksamana TNI AL, DR. Endy Samsuhari, S.Pd, MM,Pd,M.Oxcel, saat ditemui HR, di kediamannya di Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (28/9).
Endy mengatakan, dalam rangka meningkatkan pertahanan dan keamanan laut di Daerah Otonomi Baru Kabupaten Pangandaran, diperlukan upaya prepentif dari Pemerintahan setempat. Karena walaupun dalam masa transisi, tidak menutup kemungkinan beberapa hal harus segera diupayakan guna mencegah beberapa kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.
“Seringnya imigran gelap terdampar di wilayah pantai Pangandaran, Bojongsalawe dan sekitarnya, lebih baik segera diadakan Pos AL di wilayah laut tersebut. Saya juga berharap masyarakat di wilayah pantai harus mendapatkan pendidikan dan pemibinaan, baik itu melalui program pemda atau pun dari pusat. Nah, kalau Sumber Daya Manusia sudah mapan dan faham tentang hukum dan wawasan, bahaya yang akan datang seperti datangnya para imigran gelap bisa segera diantisipasi,” kata Endy.
Lebih lanjut, Endy menuturkan, Pertahanan keamanan dan kedaulatan negara harus lebih dikedepankan. Jangan sampai persoalan batas wilayah, atau patok perbatasan yang dimiliki Malaysia bergeser ke Indonesia.
“Laut Pangandaran saat ini sudah menjadi surga bagi imigran gelap dari negara lain untuk menyebrang ke Australia, maka untuk itu saya berharap Pemerintahan Kabupaten Pangandaran segera melakukan langkah praktis, agar segera membuat posko keamanan Laut. Hal itu juga bisa mengkanter serangan dari luar negara, dan tidak bisa disusupi oleh negara lain,” pungkasnya. (Syam/Koran-HR)