Sejarah pesantren di Indonesia singgung soal lembaga pendidikan yang berbasis Islami. Lembaga pendidikan tersebut sudah sangat familiar. Kendati demikian, tak banyak yang mengetahui bagaimana asal-usul kemunculannya.
Baca juga: Sejarah Pesantren di Jawa Barat Tahun 1800-1900, Basis Pendidikan Islam yang Ditakuti Belanda
Bukan hanya itu saja, tak sedikit orang yang juga belum mengetahui bagaimana lembaga pendidikan ini bisa bertahan hingga sekarang. Mengingat, saat ini memang telah berkembang jadi semakin baik seiring dengan kemajuan zaman.
Sejarah Pesantren di Indonesia dan Asal-usulnya
Tak banyak yang menyangka bahwa asal-usul sejarah pesantren di Indonesia berasal dari akulturasi 3 budaya sekaligus. Hal ini sesuai dengan penjelasan Abdul Aziz di jurnal yang berjudul Pesantren: Genealogi, Dinamika dan Nasionalisme (IQ: Ilmu Al Quran, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 01 2018).
Ketiga budaya tersebut yaitu tarekat Islam, tradisi pendidikan Timur dan pendidikan Hindu-Budha. Sebagaimana pendapat Abdul Aziz (2018: 140), tarekat Islam memiliki salah satu kegiatan berupa suluk.
Kegiatan ini dipimpin oleh kyai. Lalu untuk salah satu pelopor pesantren yang menerapkan tarekat ialah Sunan Gresik atau Syaikh Maulana Malik Ibrahim.
Sementara untuk akulturasi budaya yang berasal dari tradisi pendidikan Timur, ada kaitanya dengan lembaga kuttab. Dalam sejarah di Indonesia mencatat bahwa pesantren ini menerapkan sistem pengajaran halaqah saat masa Bani Umayyah.
Baca juga: Sejarah Pesantren Asyrofuddin, Basis Perlawanan terhadap Belanda di Sumedang
Tak berhenti di situ saja karena Abdul Aziz juga menyebutkan bahwa akulturasi dari tradisi pendidikan Hindu-Budha turut mempengaruhi sistem pesantren saat ini. Lebih tepatnya mengambil alih sistem ajaran Hindu-Budha yang namanya mandala.
Perkembangan dan Eksistensi Pesantren
Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa lembaga pendidikan ini mampu berkembang dengan baik seiring kemajuan zaman. Perkembangannya tampak jelas dari metode ajar santri.
Lalu Sai’d Aqiel Siraj juga menjelaskan di buku yang judulnya Pesantren Masa Depan (1999: 181) bahwa usaha mengembangkan metode ajarannya membuat kehidupan pondok pesantren jadi lebih baik. Bahkan pondok pesantren ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan pelayanan pada masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
Selain berkembang, sejarah pesantren ini juga bisa eksis di Indonesia hingga sekarang. Sebenarnya ada banyak aspek yang mempengaruhinya.
Adapun salah satunya ialah doa kyai. Hal ini sebagaimana pemaparan Yudian Wahyudi dalam artikel yang judulnya Perang Diponegoro (Tremas, SBY dan Ploso: 35).
Hal ini lantarannya kyai sudah berdoa meski lembaga pendidikan ini belum berdiri sekalipun. Lalu untuk aspek lainnya ialah dukungan santri.
Baca juga: Sejarah Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Pondok Salafiyah Terbesar di Tasikmalaya
Santri yang menempuh pendidikan di lembaga ini asalnya dari berbagai daerah. Hal ini jelas berbeda dengan sekolah pada umumnya yang biasanya hanya berasal dari lingkungan sekitar saja.
Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Tertua di Indonesia
Dengan sejarah di Indonesia tadi, pesantren memiliki berbagai fakta menarik sekaligus mengejutkan. Salah satunya ialah jadi lembaga pendidikan Islam tertua.
Tak banyak yang menyadari bahwa fakta tersebut. Sebenarnya hal ini sesuai definisi dari Departemen Agama RI yang mengambil langsung dari buku Doktrin dan Pemahaman Keagamaan di Pesantren karya Syarif Hidayatullah.
Lembaga pendidikan ini memang sudah ada di Indonesia jauh sebelum kemerdekaan. Lebih tepatnya ketika era zaman kerajaan Islam di tanah air.
Pesantren Dulu, Kini dan Mendatang
Dalam akun media sosial Instagram @pendidikanpesantren turut membahas mengenai kemunculan lembaga pendidikan ini di nusantara. Menurut akun tersebut, sejarah lahirnya pesantren di Indonesia berawal pada era Walisongo atau sekitar abad 15-16 silam.
Meski sudah ada sejak lama, namun hingga sekarang lembaga pendidikan tersebut masih eksis. Tak mengherankan karena bukanlah lembaga pendidikan biasa. Lembaga ini turut berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Hal ini ada kaitannya dengan Resolusi Jihad pasca kemerdekaan. Resolusi Jihad tersebut memperlihatkan bahwa kalangan ulama dan santri turut berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Bukan hanya itu, peran lembaga pendidikan ini juga terlihat dari adanya Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah. Saat ini gerakan tersebut sudah bertransformasi jadi TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Baca juga: Sejarah Pesantren Musthopawiyah, Pernah Menampung Mantan Napi
Setelah simak sejarah pesantren di Indonesia di atas, tentu sudah bisa mengetahui asal-usul, awal kemunculan, perkembangan, eksistensi dan lainnya. Lembaga pendidikan ini nyatanya berkontribusi besar terhadap bangsa sejak dulu. Tidaklah heran jika lembaga ini masih sangat familiar hingga sekarang dan tak tergerus oleh kemajuan zaman. (R10/HR-Online)