Rabu, April 9, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Kuliner di Indonesia, Benarkah Terpengaruh Budaya Eropa?

Sejarah Kuliner di Indonesia, Benarkah Terpengaruh Budaya Eropa?

Banyak yang menyebut sejarah kuliner di Indonesia lahir dan terpengaruh oleh budaya Eropa, terutama pada masa kolonial Belanda. Berikut pembahasannya.

Pipit Anggraeni dalam jurnalnya berjudul “Menu Poluper Hindia Belanda tahun 1901-1942. Kajian Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Kuliner Indonesia”. Menyebut kekayaan kuliner Indonesia tidak terlepas dari budaya asing.

Kondisi sosial budaya rakyat Indonesia tahun 1901-1942 adalah gambaran nyata yang menunjukan adanya proses akulturasi tersebut. Hal itu bisa terlihat melalui berbagai bahan makanan, alat-alat masak dan hasil masakan yang terbuat dari beberapa olahan bahan Eropa.

Konsosial-budaya masyarakat Indonesia dalam kurun waktu 1901-1942 merupakan gambaran nyata yang dapat menunjukan adanya proses akulturasi tersebut.  Seperti semur (smoor), perkedel (frekedelen), serta aneka minuman dingin (es). Itu beberapa contoh makanan dengan sentuhan dari budaya Eropa.

Sejarah Akulturasi Budaya Kuliner di Indonesia

Menurut Pipit Anggraeni, Indonesia memiliki keunikan dalam kesederhanaan kuliner. Dengan wilayah yang luas, Indonesia memilliki berbagai macam kuliner dengan aneka cita rasa. Kearifan kuliner Indonesia berkembang seiring dengan datangnya bangsa asing, seperti Cina, Eropa dan India.

Sementara, Soekiman dalam bukunya berjudul “Kebudayaan Indis: dari Zaman Kompeni sampai Revolusi”, menyebut kontak budaya antara bangsa Eropa dengan Bumiputera Hindia Belanda memunculkan perpaduan baru.

Baca Juga: Sejarah Pers di Sumatera, Kisah Perempuan yang Melawan Adat

Akulturasi budaya antara Indonesia dan beberapa bangsa asing telah berlangsung tanpa meninggalkan jejak kuliner di Indonesia.  Bisa menelusurinya dari berbagai sumber sejarah.

Seperti halnya Sri Owen dalam buku berjudul “Indonesian Regional Food & Cookery” (1999), terungkap berbagai resep makanan beberapa wilayah Indonesia. Selain itu juga bercerita tentang kebiasaan dan teknik pengolahan makanan dalam mempraktikan resep-resep makanan.  

Media Kolonial yang Mempengaruhi proses memasak modern Indonesia

Sejarah kuliner Indonesia seperti pendapat Berkum dalam jurnal Pipit Anggraeni, menyebutkan pengenalan teknologi memasak, orang kolonial melakukannya melalui kolom-kolom surat kabar rumah tangga. Banyak tulisan memuat informasi tentang cara hidup sehat dengan mengelola makanan secara baik.

Selain itu juga surat kabar rumah tangga memuat informasi tata cara memasak gaya kolonial. Mulai dari memakai kompor, panci, wajan, ketel air, talenan, pisau, garpu, sendok, kocokan telur dan lainnya. Ada juga informasi tentang menata dapur ideal untuk memasak.

Sehingga, surat kabar rumah tangga juga menyarankan orang pribumi memperbaiki bagian dalam dapur dengan standar Eropa.  Seperti memakai cerobong asap, wastafel dan menggunakan lantai rata dan bersih.

Rijsttafel, Hidangan Bangsa Eropa yang Mempengaruhi Sejarah Kuliner Indonesia

Rijsttafel merupakan budaya makan yang mewah dengan beberapa hidangan pada satu meja makan. Berbagai kalangan sejarawan menganggap Rijsttafel ini sebenarnya hidangan bangsa Eropa yang terpengaruh oleh tradisi kuliner Indonesia.

Orang Belanda pertama kali memakai istilah Rijsttafel ini guna memperlihatkan kebiasaan makan nasi dari generasi ke generasi orang Indonesia. Yang akhirnya menjadi budaya tersendiri terhadap kehidupan orang-orang Belanda. Rijst artinya adalah nasi, sedangkan tafel artinya meja atau bermakna kias untuk hidangan.

Keluarga belanda mulai menggunakan Rijsttafel ini kurang lebih sekitar tahun 1870 an.  Hidangan Rijsttafel masih bisa ditemukan di Solo sampai saat ini. Begitulah sepenggal sejarah kuliner  Indonesia yang terpengaruh budaya asing. (Erik/R9/HR-Online)

Editor : Dadang

Jalan tanjakan bohong

Drama di Tanjakan Bohong Tasikmalaya, Jalan Curam yang Bikin Pemudik Panik

harapanrakyat.com,- Tanjakan Bohong Jalan Alternatif Singaparna-Garut di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan salah satu titik rawan kecelakaan. Puluhan pemudik yang melintasi Tanjakan...
Bocah SD petasan

Tangan Bocah SD di Kota Banjar Alami Luka Berat Usai Terkena Ledakan Petasan

harapanrakyat.com,- Nasib malang menimpa salah satu bocah berinisial RR (10), di Dusun Sindangmulya, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Dua jari tangan...
pemutihan pajak kendaraan

Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Ribuan Warga Padati Samsat Ciamis 

harapanrakyat.com,- Manfaatkan program pemutihan pajak di hari pertama buka setelah libur Lebaran, kantor Samsat Ciamis dipadati masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan bermotor (PKB),...
Film Pabrik Gula

Jumlah Penonton Film Pabrik Gula Tembus 2 Juta Lebih Selama Libur Lebaran

Sejak hari pertama penayangan film Pabrik Gula pada Idulfitri 2025, hingga kini jumlah penonton film horor terbaru garapan MD Pictures itu sudah mencapai 2...
mutasi masuk kendaraan

Jabar Gratiskan Pajak Kendaraan untuk Mutasi Masuk, Kepala P3DW Ciamis Beri Pesan Ini untuk Masyarakat 

harapanrakyat.com,- Dalam rangka meningkatkan PAD di sektor pajak kendaraan bermotor (PKB), Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran tentang imbauan mutasi masuk kendaraan bermotor...
Sampah jadi sorotan

32 Ton Sampah Sehari Saat Musim Liburan di Pangandaran Jadi Sorotan, Begini Langkah Bupati 

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami menyebut akan mendiskusikan dan mengevaluasi penanganan limbah dan sampah. Apalagi soal sampah kini menjadi sorotan publik yang mana mengalami...