Sabtu, April 26, 2025
BerandaBerita CiamisBerita BanjarsariPetani Purwadadi Ciamis Ngeluh Hasil Panen Menyusut

Petani Purwadadi Ciamis Ngeluh Hasil Panen Menyusut

Foto Ilustrasi/Foto: Istimewa/net

Purwadadi, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah petani di Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis mengeluh. Pasalnya, jumlah hasil panen padi kali ini mengalami penyusutan, jika dibandingkan dengan hasil panen pada musim-musim sebelumnya.  

Kerugian yang dialami petani di wilayah Purwadadi diperkirakan mencapai 20 persen. Dari hitung-hitungan seorang petani, pada musim sebelumnya mendapat hasil panen sebesar 5 ton. Sedangkan panen kali ini hanya mendapat 4 ton padi.

Warso (45), petani asal Desa Kertajaya, Senin (23/9), mengatakan, terjadinya penyusutan hasil panen disebabkan iklim atau cuaca. Dia mengaku, dari 2 hektar sawah, biasanya mendapatkan 10 ton padi.

“Pada panen kali ini, padi yang berhasil saya dapat hanya 9 ton,” ungkapnya.

Menurut Warso, pada musim tanam kali ini, tanaman padi miliknya tidak tumbuh secara baik. Banyak diantara buah padi yang gabug alias tidak berisi. Dia juga meminta, dalam kondisi seperti ini tengkulak jangan mempermainkan harga hasil panen petani.

“Saya sangat berharap, pemerintah juga mengawal harga padi (gabah) di pasaran. Karena kalau dibiarkan takutnya harga padi di pasar hancur dan akhirnya para petani yang jadi korban,” katanya.

Kepala BP3K Kecamatan Purwadadi, H. Jayusman, SP, Senin (16/9), membenarkan, kerugian yang dialami petani di wilayahnya mencapai angka 20 persen. Penyebabnya, cuaca ekstrim. Karena waktu cuaca ekstrim tersebut tanaman padi lagi tumbuh-tumbuhnya. Ditambah lagi, banyak tanaman padi yang terendam banjir.

Menurut Jayusman, cuaca ekstrim sangat mempengaruhi masa tumbuh tanaman padi. Hal itu banyak terjadi di wilayah pesawahan Desa Sukamulya dan Desa Kertajaya, yang selama ini kerap dilanda banjir.

Agar petani tidak merugi terlalu besar, dia juga meminta pemerintah Kabupaten Ciamis mencarikan jalan keluar. Karena kasihan bila petani dibiarkan terus mengalami kerugian. Apalagi, jika harga padi menurun dan ongkos produksi membengkak. (Andri/Koran-HR)    

Perairan Mandalajaya

Perahu Dihantam Gelombang di Perairan Mandalajaya Tasikmalaya, Begini Kondisi Nelayan Usai Berenang Sejuah 1 Km

harapanrakyat.com,- Perahu nelayan dihantam gelombang tinggi hingga terbalik di perairan Mandalajaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya di wilayah Kecamatan Cikalong, Sabtu (26/4/2025). Seorang nelayan yang...
Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Lagi-lagi TikTok berhasil menarik perhatian dengan tren yang di luar dugaan. Kalau biasanya kita sering lihat dance lucu atau tips cepat viral, kali ini...
Pemain Timnas Indonesia U-23

Prediksi Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF 2025

Para pemain Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi beberapa jadwal pertandingan bergengsi pada 2025 ini. Salah satunya Piala AFF U-23 2025 yang akan berlangsung pada...
Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Alam kubur menjadi tempat yang tak bisa siapa pun saja hindari. Dalam ajaran Islam, apa yang terjadi di sana akan sangat bergantung pada amal...
Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara melepas dinamo starter mobil Avanza memang tidak boleh Anda lakukan secara sembarangan. Pasalnya, komponen mobil ini berperan vital dalam proses menghidupkan mesin. Jika...
Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Lagu tradisional nyatanya memang memiliki kekuatan besar dalam membentuk dan merepresentasikan identitas budaya suatu masyarakat. Salah satu lagu daerah yang masih bertahan hingga kini...