Sabtu, April 26, 2025
BerandaBerita PangandaranTersendat RKA, PNS Pangandaran Masih 'Ngantor' Gelar Tikar

Tersendat RKA, PNS Pangandaran Masih ‘Ngantor’ Gelar Tikar

Logo Kabupaten Pangandaran

Parigi, (harapanrakyat.com),- 

Pencairan dana hibah dari Pemprov Jabar sebesar Rp 2,5 milyar dan Pemkab Ciamis sebesar Rp 2 milyar hingga saat ini belum disalurkan ke sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Pemkab Pangandaran. Hal itu disebabkan dari belum rampungnya mekanisme pengajuan RKA (Rencana Kerja Anggaran) yang saat ini masih dikaji oleh DPPKAD dan Bappeda Kabupaten Pangandaran.  

Kepala Bappeda, Kabupaten Pangandaran, Drs. Ade Supriatna, mengatakan, seluruh OPD sudah menyerahkan RKA sebagai prasyarat pencairan anggaran untuk kebutuhan operasional kantor.

“Kami sedang mengevaluasi RKA yang sudah masuk, dan ada beberapa RKA yang sedikit harus direvisi kembali. Dan kami  sudah membentuk tim untuk penelitian RKA tersebut, agar lebih cepat diselesaikan dan anggaran bisa cepat direalisasikan kepada seluruh OPD,” terang Ade, kepada HR, Senin (9/9).

Ade menambahkan, menyusul tersendatnya pencairan anggaran ke sejumalah OPD, karena terbentur mekanisme RKA yang harus sesuai dengan aturan dan membutuhkan waktu, membuat sejumlah kantor OPD di Pangandaran saat ini masih menggunakan fasilitias seadanya.

“Seperti meja dan kursi kadang pinjam dari sekolah terdekat, bahkan juga masih ada yang menggelar tikar. Tetapi hal itu bukan menjadi satu penghalang buat kami. Sekarang kita terus bekerja membereskan target RKA ini. Kalau anggaran sudah cair, soal fasilitas bisa langsung dilengkapi,” ujarnya.

Menurut Ade, Bappeda merupakan OPD yang harus aktif dibandingkan dengan OPD lain, karena menyangkut perencanaan dan program kerja ke depan di Pemkab Pangandaran.

“Saat ini juga kita masih butuh arahan dari Bappeda Ciamis. Makanya kita terus melakukan koordinasi, apalagi menyangkut program kerja pada anggaran tahun 2013 yang saat ini tengah berjalan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Sekertaris Bappeda Kabupaten Pangandaran, Dra. Lilis Kusumawati, M.Si, mengatakan, dana hibah dari pemerintah ke pemerintah memang mekanismenya sedikit berbelit, karena banyak peraturan yang mengaturnya, seperti peraturan tentang  barang dan jasa pemerintah.

“Keterlambatan pencairan dana hibah ke seluruh OPD bukan karena kita lambat, tetapi mekanisme dan aturannya memang banyak yang harus ditempuh. Disamping itu banyak ajuan RKA dari beberapa OPD yang harus direvisi kembali,” ungkapnya.

Untuk program kerja di Bappeda, lanjut Lilis, pihaknya saat ini sudah membuat program jangka panjang, yakni program PPSP (Pembangunan Percepatan Sanitasi Pemukiman) di Kabupaten Pangandaran  yang programnya akan dimulai pada tahun 2014 mendatang. (Syam/Koran-HR)

Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Lagi-lagi TikTok berhasil menarik perhatian dengan tren yang di luar dugaan. Kalau biasanya kita sering lihat dance lucu atau tips cepat viral, kali ini...
Pemain Timnas Indonesia U-23

Prediksi Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF 2025

Para pemain Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi beberapa jadwal pertandingan bergengsi pada 2025 ini. Salah satunya Piala AFF U-23 2025 yang akan berlangsung pada...
Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Alam kubur menjadi tempat yang tak bisa siapa pun saja hindari. Dalam ajaran Islam, apa yang terjadi di sana akan sangat bergantung pada amal...
Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara melepas dinamo starter mobil Avanza memang tidak boleh Anda lakukan secara sembarangan. Pasalnya, komponen mobil ini berperan vital dalam proses menghidupkan mesin. Jika...
Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Lagu tradisional nyatanya memang memiliki kekuatan besar dalam membentuk dan merepresentasikan identitas budaya suatu masyarakat. Salah satu lagu daerah yang masih bertahan hingga kini...
Warga Miskin di Kertahayu Ciamis Tinggal di Gubuk Beralaskan Tanah

Sakit dan Kelaparan, Warga Miskin di Kertahayu Ciamis Ini Tinggal di Gubuk Beralas Tanah

harapanrakyat.com,- Nasib miris dialami Nardi (65), warga miskin yang tinggal di Dusun Cisaar, RT 06, RW 02, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa...