Sejumlah tokoh Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran menggelar pertemuan menyusul rencana kontroversi Pj Bupati Pangandaran yang akan menetapakan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran pada tanggal 22 April. Foto: Syamsul Maarif/HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran tampaknya berang, menyusul rencana kontroversi Penjabat Bupati Pangandaran, Endjang Naffandi, yang akan menetapkan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran pada tanggal 22 April sesuai dengan momentum pelantikan Penjabat Bupati. Hal itu pun mendapat reaksi keras, hingga sejumlah tokoh Presidium menggelar pertemuan untuk menyikapi rencana kontroversi tersebut.
Sementara sebelumnya, Presidium sudah menetapkan bahwa Hari Jadi Kabupaten Pangandaran ditetapkan pada tanggal 25 Oktober, sesuai dengan momentum penetapan UU Pembentukan Kabupaten Pangandaran.
Munculnya perbedaan pendapat tersebut, membuat sejumlah Tokoh Presidium bereaksi. Mereka menilai Pj Bupati Pangandaran dianggap tidak tahu sejarah dan tidak menghargai perjuangan sejumlah tokoh dalam melahirkan kabupaten terbungsu di Jawa Barat tersebut.
“Kita barusan sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh, untuk menyikapi rencana kontroversi Pj Bupati yang akan menetapkan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran pada tanggal 22 April, “ ungkap Sekretaris Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran, Andis Sose, kepada HR, Kamis (13/9).
Menurut Andis, apapun keputusan Pemkab Pangandaran, Presidium tetap akan mengakui bahwa penetapan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran pada tanggal 25 Oktober. “Yang tahu sejarah Kabupaten Pangandaran adalah pelaku sejarah, bukan orang lain,” tegas Andis.
Andis juga mengungkapkan, jajaran Presidium dan tokoh masyarakat saat ini tengah mempersiapkan pesta rakyat yang akan digelar pada tanggal 25 Okober mendatang, sekaligus sebagai perayaan satu tahun Hari Jadi Kabupaten Pangandaran.
Pihaknya, lanjut Andis, sudah membuat tim perintis dalam mempersiapkan rangkaian acara Hari Jadi Kabupaten Pangandaran yang akan digelar pada tanggal 25 Oktober mendatang. “Kita tetap menghargai Pemkab. Rencana ini akan kita ajukan kepada Pj. Bupati. Jika setuju, ya kita bersyukur,” katanya.
Tetapi, lanjut Andis, apabila Pj. Bupati tetap berpegang bahwa Hari Jadi Kabupaten Pangandaran ditetapkan pada tanggal 22 April, pihaknya tidak akan mempermasalahkan.
“Kalau tidak setuju, silahkan saja tidak masalah. Karena ini pesta rakyat, bukan pesta pemerintah. Kami sebagai pelaku sejarah terbentuknya Kabupaten Pangandaran tetap mangakui bahwa Hari Jadi Kabupaten Pangandaran tanggal 25 Oktober,” tegasnya dengan nada bicara berapi-api.
Sementara itu, hingga berita ini diunggah, HR belum berhasil mengkonfirmasi Pj Bupati Pangandaran, Endjang Naffandi. (Syam/R2/HR-Online)