Tsunami Jawa 20 meter benarkah bakalan terjadi tahun 2020. Belum lama ini, publik dibuat heboh dengan munculnya hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB).
ITB menyebut, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 9.1 yang akan berakibat pada bencana tsunami dengan tinggi sampai 20 meter di selatan Pulau Jawa.
Pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga mendukung hasil riset ITB serta pihak kompeten lainnya.
Hasil riset ini kemudian terbit pada sebuah jurnal berjudul ‘Nature Scientific Report’.
Lalu kapan tsunami Jawa 20 meter akan terjadi? Benarkah tahun 2020 ini?
Para peneliti memang belum bisa menyebutkan kapan tsunami tersebut akan terjadi. Yang jelas wilayah Jawa Selatan berpotensi terjadi tsunami dasyat lantaran gempa megathrust 9,1.
Fakta Seputar Tsunami Jawa 20 Meter
1. Selatan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten Terancam Tsunami
Hasil riset tersebut menyebut, jika wilayah Jawa Barat selatan berpotensi terjadi tsunami setinggi 20 meteran.
Sementara gelombang tsunami setinggi 12 meter berpotesni mengancam daerah selatan Jawa Timur.
Lebih mengejutkan lagi, tsunami setinggi 20,2 meter berpotensi terjadi wilayah selatan Banten.
Baca Juga: Tsunami Paling Dahsyat yang Pernah Terjadi di Indonesia
2. Sepanjang Sumatera Hingga Papua Rawan Tsunami
Berita tsunami Jawa 20 meter memang cukup mengejutkan. Namun bukan hanya wilayah pulau Jawa selatan saja yang terancam.
Namun wilayah ada berada pada zona subduksi dari Sumatera sampai Papua juga berpotensi mengalami tsunami.
Peneliti ITB, Andri D Nugraha, mengatakan, zona subduksi yakni pantai barat Sumatera, Jawa Selatan, Maluku selatan hingga utara sampai utara Papua juga rawan akan gelombang tsunami.
3. Potensi Tsunami Tak Hanya Jawa Selatan
Selatan Jawa disebut-sebut wilayah paling rawan terjadi tsunami. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, membenarkan berita tsunami Jawa 20 meter berpotensi bakal terjadi.
Namun gempa juga bakal menimbulkan tsunami di berbagai pulau, tak hanya pulau Jawa saja.
Kata Rahmat, hampir seluruh wilayah pertemun lempengan tektonik, bakal berpotensi terjadi tsunami.
4. Titik Seismic Gap
Sri Widiyanto, Guru besar bidang Seismologi ITB, mengatakan, ancaman tsumani selatan Jawa bersumber dari titik-titik seismic gap. Titik seismic ini berada di daerah selatan Pulau Jawa.
Menurut Sri, Seismic gap ini menjadi sumber gempa megathrust (besar) pada masa mendatang. Gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami Jawa 20 meter.
Baca Juga: Gempa Tsunami Aceh 2004 Terdahsyat Ketiga di Dunia, Ini Faktanya
5. Pergerakan Lempeng yang Cukup Aktif
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG menyebut ada pergerakan lempeng tektonik yang lumayan aktif, yakni dii wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.
Pergerakan lempeng aktif ini menurutnya berpotensi menimbulkan gempa yang bisa menyebabkan gelombang tsunami.
6. Pulau Jawa Alami Tsunami 6 Kali
Sementara itu, Ketua BMKG, Daryono menyebut, gelombang tsunami sudah beberapa kali menerjang wilayah selatan Pulau Jawa. Hal tersebut terbukti dalam katalog tsunami Indonesia BMKG.
Tsunami pernah tejadi selatan Jawa tahun 1840, 1859, 1921, 1921, 1994, dan 2006. Baru-baru ini ancaman tsunami Jawa 20 meter menjadi berita yang menghebohkan masyarakat.
7. Masyarakat Tidak Boleh Panik
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, meminta masyarakat agar tidak panik dengan hasil riset yang keluar dari para peneliti.
Pasalnya, riset mengenai gempa megathrust 9,1 ini belum ada prediksi yang secara akurat menyebutkan kapan akan terjadi.
Jadi Rahmat mengimbau masyarakat agar bijak dan tidak panik. Meski lokasi gempa sudah bisa terpresiksi namun tidak tahu kapan akan terjadi.
Baca Juga: Awan Tsunami Meulaboh Viral, Pertanda Bencana? Ini Penjelasan BMKG
Tanda Alam Akan Terjadi Tsunami
Kabar tsunami Jawa 20 meter memang sangat mengejutkan sekaligus membuat masyarakat takut.
Namun, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak panik namun harus tetap waspada dengan berbagai kemungkinan yang terjadi.
Salah satu yang harus diwaspadai adalah tanda-tanda alam akan terjadi tsunami. Sejak dulu, terdapat tanda alamiah yang menandakan laut akan mengalami gelombang tsunami.
Sebelum terjadi tsunami, tentunya bakal terjadi gempa terlebih dahulu. Gempa besar kemungkinan bakal menyebabkan gelombang tsunami.
Selain itu, air laut mengalami surut. Air dari pesisir bakal tertarik ke tengah laut, kemudian gelombang balasan yang besar (tsunami akan muncul).
Suara gemuruh keras juga menandakan bakal terjadi tsunami. Burung-burung juga akan beterbangan meninggalkan lautan. Itu adalah tanda alamiah yang sudah terjadi sejak dulu.
Nah itulah sekilas informasi mengenai tsunami Jawa 20 meter. Belum ada yang tahu kapan akan terjadi, yang jelas kita harus selalu waspada. (Jujang/R8/HR Online)