Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Demi memaksimalkan koordinasi penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekas), Gubernur Jabar Ridwan Kamil mulai ngantor di Depok, Jumat (2/10/2020). Pada hari pertama ini Ridwan Kamil lakukan peninjuan fasilitas kesehatan dan menyerahkan bantuan logistik.
“Mengawali kunjungan dan kerja ini, saya akan rutin dalam setiap minggu di depok. Sekarang hari ini Jumat, saya mulai. Untuk minggunya bisa awal, tengah maupun akhir. Untuk terus melakukan pemantauan penanganan Covid-19,” ujar Ridwan Kamil dari Kota Depok.
Dalam kunjungan kerja dan hari pertama ngantor ini, Ridwan Kamil lakukan peninjauan faslitas pelayan kesehatan Depok. Yakni, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Rumah Sakil Citra Medika Depok.
Ridwan Kamil pun menyerahkan sejumlah bantuan logistik kesehatan juntuk penanganan Covid-19 Depok. Bantuan itu berupa 6 unit ventilator, juga alat kesehatan kepada 6 rumah sakit. Rincian bantuan peralatan kesehatan itu, rapide test antige 3.000 pcs, Lance 23G 2.000 pcs, Safey Box 40 pcs, rapid test antibodi 2.000 pcs, Oseltamivir 10 ribu tab, UTM 2.000 pcs dan APD Coverall 50 pcs.
Ridwan Kamil juga lakukan sosialisasi kunci kemenangan melawan Covid-19 yakni kebersamaan. Seperti saling membantu logistik kesehatan untuk kemaslahatan bersama. Berdasarkan periode 21-27 September 2020, Depok masuk zona merah atau risiko tinggi.
“Bantuan ini sebagai bentuk kecintaan terhadap Kota Depok. Saya lakukan ini pun untuk memantau penanganan Covid- 19 Kota depok. Paling utamanya adalah menurunkan angka kematin sehingga angga kesembuhan meningkat,” ungkapnya.
Ridwan Kamil pun meminta Gugus Tugas Depok menjaga keterisian rumah sakit tak lebih 10 persen. Termasuk jam buka dan kapasitas restoran. Ia pun meminta Gugus Tugas Depok waspadai klaster keluarga. Menurutnya, penularan sesama keluarga lebih cepat. Untuk itu Ridwan Kamil memberi intruksi agar orang tanpa gejala isolasi mandiri pada tempat tertentu.
“Kalau orang tanpa gejala masih berada di rumah harus ada tempat isolasi lain untuk isolasi mandiri. Karena penularan sesama keluarga lebih cepat,” jelasnya. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang