Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita TerbaruTingkat Radiasi di Bulan Meningkat dan Berdampak pada Penjelajahan

Tingkat Radiasi di Bulan Meningkat dan Berdampak pada Penjelajahan

Tingkat radiasi di Bulan menjadi tantangan penjelajah Bulan masa depan. Pasalnya, tingkat radiasinya menjadi lebih besar sekitar dua hingga tiga kali. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk peluncuran misi kedepannya.

Melansir dari Science Alert, AS bersiap untuk merencanakan penjelajahan ke Bulan dekade ini. Namun radiasi ruang angkasa menyebabkan rencana tersebut mendapat kajian ulang.

Perkiraan bahwa tingkat radiasi Bulan yang meningkat bukan hanya sekedar asumsi. Hal ini berdasar hasil percobaan yang telah terlaksana tahun 2019. Percobaan ini melibatkan pendarat Chang’E 4 China.

Tingkat Radiasi di Bulan Lebih Besar Dari Bumi

Paparan radiasi yang semakin besar tentunya memberikan batasan sendiri. Apalagi misi penjelajahan ke Bulan juga memiliki tujuan yang penting. Tingkat radiasi ini memberikan batasan yang besar terkait dengan kesehatan.

Penemuan akan pengukuran paparan radiasi ini menjadi informasi penting bagi NASA. Tidak hanya bagi NASA saja, tetapi juga bagi orang yang ingin mempersiapkan misi penjelajahan ke Bulan. Data tentang paparan radiasi tersebut bisa menjadi sebuah patokan.

Thomas Berger, fisikawan Badan Antariksa Jerman menyebutkan bahwa para ilmuwan bisa memahami potensi radiasi. Tingkat radiasi di Bulan yang meningkat menjadi pertimbangan yang pasti. Sehingga untuk penjelajahan selanjutnya bisa lebih berhati-hati.

Sebelumnya pernah terjadi penjelajahan ke Bulan dengan misi Apollo. Misi ini meluncur sekitar tahun 1960-an dan 1970-an dengan tujuan menyelidiki Bulan. Pada misi ini, para astronot menyebutkan bahwa kondisi Bulan aman untuk manusia.

Bahkan manusia bisa menghabiskan beberapa hari untuk hidup pada permukaan Bulan. Hal ini membuktikan bahwa tingkat radiasinya juga masih aman dan terkendali. Namun seiring dengan berjalannya waktu kondisinya pun berubah.

Tingkat radiasi pada Bulan meningkat, bahkan hingga 200 sampai 1.000 kali lebih banyak dari Bumi. Planet Bumi sendiri juga memiliki tingkat radiasi besar. Bahkan sebelumnya tingkat radiasi Bumi lebih besar daripada Bulan.

Baca Juga: Penyebab Bulan Berkarat Karena Atmosfer Bumi, Mengapa?

Tingkat Radiasi di Bulan Memberikan Dampak Besar

Wimmer Schweingruber, ilmuwan dari Jerman memaparkan bahwa tingkat radiasi ini lebih tinggi dari perkiraan. Ia mengatakan bahwa radiasi ini juga lebih tinggi dari penerbangan New York ke Frankfurt.

Bahkan mencapai lima hingga sepuluh kali lebih besar. Selain itu, hal ini juga memberikan dampak kepada manusia. Apa saja dampak dari peningkatan radiasi Bulan pada para penjelajah?

Tingkat radiasi di Bulan memberikan dampak pada masa tinggal para penjelajah. Artinya, para penjelajah kemungkinan hanya bisa tinggal sekitar 2 bulan saja. Selama menetap pada permukaan Bulan, tentunya tidak ada perlindungan khusus sama sekali.

Dampak yang selanjutnya adalah kesehatan yang terganggu. Misalnya pada penglihatan yang berakibat pada katarak. Kemudian adanya penyakit neurodegeneratif yang mungkin bisa bertahan lama. Penyakit tersebut sudah pasti sangat membahayakan.

Para astronot yang nantinya berkunjung ke Bulan kemungkinan besar akan terpapar radiasi. Sehingga banyak hal yang akan terpengaruh. Masa tinggal dan kesehatannya bisa saja terganggu apabila tidak ada perlindungan khusus.

Sehingga rencana untuk penjelajahan Bulan harus mendapat perlindungan maksimal. Waktu 2 bulan menghuni permukaan Bulan memang singkat jika berada di angkasa. Namun waktu tersebut akan terhitung lama jika menghuni Bumi.

Baca Juga: Fenomena Okultasi Mars Oleh Bulan, Planet Merah yang Bersembunyi

Sumber Radiasi yang Meningkat

Peningkatan radiasi ini tentunya tidak mungkin semakin besar jika tidak ada sumbernya. Sinar kosmik galaksi menjadi salah satu sumber radiasi Bulan. Selain itu, tingkat radiasi di Bulan juga memiliki sumber lain.

Seperti peristiwa partikel Matahari sporadis misalnya dari suar Matahari. Kemudian sinar gamma yang merupakan hasil interaksi radiasi angkasa dengan tanah Bulan. Sumber radiasi yang selanjutnya adalah adanya neutron.

Pengukuran tingkat radiasi menggunakan saringan unit. Tim yang mengukur radiasi ini menemukan hasil yang mengejutkan. Paparan radiasi Bulan tercatat sekitar 1.369 microsievert per harinya.

Paparan tersebut lebih besar 2,6 kali dari dosis harian tim astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional. Meskipun begitu, Bumi masih terlindungi karena terdapat gelembung magnetik atau magnetosfer.

Magnetosfer ini membelokkan radiasi dari ruang angkasa sehingga tidak sampai ke permukaan Bumi. Sehingga radiasi dari ruang angkasa tidak akan mampu menembus atmosfer.

Penelitian tentang tingkat radiasi di Bulan telah terdata dalam jurnal AS Science Advances. Data ini bisa menjadi referensi perihal penjelajahan Bulan. (R10/HR Online)

Baca Juga: Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive Menghiasi Langit Malam Dini Hari
Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Bela Timnas Indonesia

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Membela Timnas Indonesia

PSSI hingga kini masih menunjukkan keseriusan dalam memperkuat Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi. Kali ini PSSI kabarnya tengah menggandeng para pemain keturunan Indonesia, tapi...
Anak Sungai

Banjir Luapan Anak Sungai Citalahab Rendam Puluhan Rumah di Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat anak Sungai Citalahab meluap. Akibatnya beberapa titik tanggul jebol hingga air masuk dan merendam pemukiman warga di...
Pohon Petai Tumbang Timpa

Pohon Petai Tumbang Timpa Rumah dan Motor di Tasikmalaya, Kerugian Capai Puluhan Juta

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang membuat sebuah pohon petai tumbang timpa rumah milik Jajang di Kampung Kiarabongkok, Desa Puspamukti, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya,...
Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Salah satu pemain keturunan Indonesia asal Belanda, Feike Muller Latupeirissa, siap memperkuat Timnas U-17 pada ajang Piala Dunia 2025 mendatang. Tentunya, Nova Arianto menyambut...
Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran.

Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran 

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, Jawa Barat, menyambut positif wacana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang digulirkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Wacana...
Kecelakaan Maut Truk Wing

Kecelakaan Maut Truk Wing Box Hantam Truk Tronton di Sumedang, Satu Meninggal

harapanrakyat.com,- Kecelakaan maut truk wing box bermuatan makanan ringan menabrak truk tronton pengangkut semen dan pohon terjadi di kawasan Kampung Warungbuah, Desa Padanaan, Kecamatan...