Jenis penyakit tidak menular menjadi sebuah tantangan berat dalam bidang kesehatan sejak lama. Selain itu, penyakit tidak menular atau PTM kerap masyarakat anggap sebagai masalah kronis. Gangguan kesehatan ini berkembang akibat faktor risiko tertentu dan pola hidup yang kurang sehat.
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah mengalami pergeseran paradigma dalam bidang kesehatan. Sebelumnya fokus utama mereka adalah pada penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, serta HIV/AIDS.
Baca Juga: Mengatasi Darah Rendah, Coba Minum Air Putih Lebih Banyak
Namun kini perhatian global telah beralih ke bahaya penyakit tidak menular. PTM merupakan salah satu ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Bahkan menjadi penyebab utama kematian di banyak negara.
Mengenal Jenis Penyakit Tidak Menular dan Dampaknya
Seperti telah tertera sebelumnya, PTM adalah penyakit yang tidak dapat menular melalui interaksi antar individu. Penyakit ini umumnya berkembang lambat dan berhubungan dengan sejumlah faktor yang mempengaruhi. Proses penanganannya pun harus lebih cermat, sehingga dampak buruk dari penyakit ini bisa terminimalisir.
Terdapat beberapa faktor risiko yang terkait dengan penyakit tidak menular. Pertama adalah gaya hidup yang kurang sehat. Termasuk di dalamnya pola makan tidak seimbang hingga kurangnya aktivitas fisik. Faktor kedua adalah kebiasaan buruk seperti merokok dan sering mengonsumsi alkohol.
Selain itu, faktor genetik dan riwayat keluarga dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini. Secara umum, jenis penyakit tidak menular sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut ini.
1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Jenis PTM yang pertama adalah gangguan jantung dan pembuluh darah. Di dalamnya termasuk penyakit jantung koroner hingga stroke. Kedua penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Faktor risiko yang mempengaruhi seperti kebiasaan merokok, asupan tidak seimbang, serta kurangnya aktivitas fisik. Untuk pencegahan, penting sekali menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, serta berhenti merokok.
2. Diabetes
Penderita penyakit satu ini tidak hanya berasal dari kalangan lansia, namun juga bisa menyerang anak muda. Diabetes merupakan penyakit yang mengakibatkan tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah dengan baik. Diabetes tipe 2, yang paling umum, umumnya terkait dengan gaya hidup tidak sehat.
Pemicu utama jenis penyakit tidak menular ini antara lain banyak makan berlemak, zat gula, dan minyak. Namun tidak melakukan aktivitas fisik sebagaimana mestinya. Pencegahannya melibatkan pengendalian berat badan, memperbanyak asupan sehat berkarbohidrat kompleks, olahraga, dan rajin memantau kadar gula.
3. Diabetes Melitus
Tipe lain dari penyakit diabetes ini bahkan bisa menyerang usia anak-anak. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif.
Sehingga memicu peningkatan kadar gula darah. Faktor risiko utama termasuk obesitas, gaya hidup kurang sehat, hingga riwayat keluarga.
4. Kanker
Kanker menjadi jenis penyakit tidak menular yang hingga saat ini belum ada obatnya. Penyakit ini timbul akibat pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali. Jenis kanker dapat bervariasi tergantung tempat sel-selnya tumbuh.
Baca Juga: Penyebab Darah Kotor, Gejala, dan Cara Alami Mengatasinya
Sebut saja kanker paru-paru, payudara, usus besar, kulit, otak, hati dan masih banyak lagi. Beberapa faktor penyebab kanker meliputi rokok, paparan zat-zat karsinogenik, junk food, serta kurangnya aktivitas fisik. Beberapa penderita juga bisa terkena kanker akibat adanya riwayat dari keluarga.
Masih sama seperti penyakit sebelumnya, upaya pencegahan kanker melibatkan kebiasaan hidup sehat. Mulai dari berhenti merokok, memenuhi asupan makanan bergizi, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal. Pemeriksaan berkala juga sangat penting untuk mendeteksi kanker sedini mungkin.
5. Gangguan Pernapasan Kronis
Gangguan pernapasan yang sifatnya kronis atau PPOK adalah kondisi peradangan yang menyerang paru-paru. Penyakit ini menyebabkan sesak napas, batuk kronis, hingga produksi lendir yang berlebihan. Merokok adalah penyebab utama PPOK. Selain itu, paparan zat-zat beracun juga dapat berkontribusi.
6. Asma
Selain PPOK jenis penyakit tidak menular lainnya yang menyerang organ pernapasan adalah asma. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan sesak napas, batuk, dan mengi.
Penyebab asma belum sepenuhnya ketahuan. Tetapi faktor genetik dan lingkungan seperti alergen maupun polusi memainkan peran besar.
7. Hipertensi
Penyakit ini lebih populer dengan istilah tekanan darah tinggi. Pasalnya hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri berada di atas normal. Jika tidak mendapat penanganan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
Bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pemicu hipertensi termasuk gaya hidup kurang sehat, obesitas, dan faktor genetik.
8. Obesitas
Penyakit obesitas umumnya terjadi ketika berat badan berada di atas normal. Kondisi ini bisa terjadi akibat penumpukan berlebihan lemak tubuh, yang menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
Sebut saja penyakit jantung koroner hingga tekanan darah tinggi. Penyebab obesitas meliputi pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.
9. Alzheimer
Jenis penyakit tidak menular ini merupakan bentuk paling umum dari demensia. Kondisinya bisa terjadi karena kerusakan progresif pada sel-sel otak.
Baca Juga: Lutut Sakit Saat Ditekuk, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sehingga menyebabkan penurunan memori, kemampuan berpikir, dan fungsi mental lainnya. Penyebab pasti Alzheimer belum ketahuan, tetapi faktor genetik dan risiko lingkungan memainkan peran besar.
10. Osteoporosis
Penyakit osteoporosis terjadi karena massa atau kualitas jaringan tulang mengalami penurunan sehingga rapuh. Osteoporosis dapat terjadi karena usia lanjut maupun kekurangan asupan vitamin D dan kalsium. Rendahnya hormon estrogen, tidak pernah berolahraga, dan menderita kanker tulang juga menjadi pemicu penyakit ini.
11. Rematik
Berbeda dengan osteoporosis, rematik adalah jenis penyakit tidak menular yang menyerang persendian. Gejalanya seperti timbul rasa nyeri pada sendi lutut, tangan dan sejumlah bagian tubuh lainnya. Jenis rematik banyak sekali, termasuk di dalamnya osteoarthritis dan asam urat.
12. Narkolepsi
Masyarakat awam mungkin jarang mendengar penyakit satu ini. Namun dalam dunia medis, narkolepsi cukup populer. Beberapa penderitanya seringkali tidak menyadari jika penyakit ini cukup serius. Narkolepsi berkaitan dengan rasa kantuk yang kerap menyerang secara tiba-tiba.
Bahkan beberapa orang yang menderita penyakit ini bisa tidur mendadak seperti pingsan. Penyebab utama narkolepsi adalah kemampuan otot tubuh yang mengalami lemas secara spontan. Gejala umum lainnya meliputi ketindihan, nyeri pada kepala, depresi, pikun, hingga halusinasi.
13. Celiac
Meski terdengar asing, namun penderita celiac di Indonesia sudah banyak sekali. Jenis penyakit tidak menular satu ini mengakibatkan sistem pencernaan yang tidak mampu mencerna gluten.
Jenis protein yang biasa terkandung dalam inti gandum atau jelai. Biasanya, penderita celiac akan merasa diare, kembung, hingga nyeri sendi setelah makan gluten.
Dampak dari Penyakit Tidak Menular
Bahaya penyakit tidak menular sangat luas, serta berdampak negatif pada individu, keluarga, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Pasalnya, penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bahkan mampu mengakibatkan jutaan kematian setiap tahunnya.
Selain itu, penyakit tidak menular mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup setiap individu. Penderita sering menghadapi kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hingga mengalami gangguan fisik dan mental yang signifikan.
Baca Juga: Gejala Batu Empedu, Kenali Sejak Dini Sebelum Terjadi Komplikasi
Terlebih, jenis penyakit tidak menular memerlukan perawatan jangka panjang yang seringkali membebani. Sekaligus mengorbankan biaya pengobatan yang relatif besar. Karena itu, sebelum terlambat sebaiknya kita memperbaiki gaya hidup. Hindari faktor-faktor pemicu dengan menerapkan pola hidup sehat. (R10/HR-Online)