Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Setelah mengadu ke Wakil Bupati Ciamis, Forum Peduli Pamarican dan Apdesi melakukan audiensi ke DPRD untuk menagih janji bantuan bencana gempa tahun 2017 silam.
Pasalnya, Pemkab Ciamis yang sebelumnya menjanjikan bantuan tersebut hingga saat ini belum juga terealisasi.
Ketua Apdesi Pamarican, Haiz Azkar, mengatakan, sudah 4 tahun lamanya korban bencana alam belum mendapatkan bantuan perbaikan rumah, padahal daerah sudah mendapatkannya.
Tahun 2019 lalu, kata Haiz, pihaknya sudah pernah menyampaikan hal serupa, namun hingga sekarang belum juga mendapatkan respon, baik dari Pemkab Ciamis, Pemprov Jabar maupun dari pusat.
“Makanya, kami datang ke DPRD sebagai wakil rakyat agar menyampaikan aspirasi ini supaya korban mendapatkan solusi terbaik,” katanya, Jum’at (18/9/2020).
Sebelumnya, lanjut Haiz, BPBD Ciamis pernah memfasilitasi agar mendapatkan rekomendasi dari Bupati untuk berangkat langsung ke BNBP.
Sayangnya, karena Pemkab Ciamis terlambat mengajukan bantuan membuat BNPB menyarankan untuk membuat pengajuan ulang.
“Kami mendapatkan janji program Rumah Rekontruksi (RR), tapi harus ada rekomendasi dari Bupati Ciamis dan Gubernur. Namun nyatanya bantuan dari APBD juga tidak ada,” imbuhnya.
Saat audiensi 25 Februari 2020 lalu, lanjutnya, hasil kesepakatan BPBD, LH, Dnsos dan Keuangan untuk mengusulkan dana stimulan untuk korban. Meski begitu, hasilnya pun masih nihil.
Lantaran banyak dinas yang berganti pemimpinnya, Apdesi khawatir persoalan ini tak kunjung selesai. Sehingga pihaknya terus berjuang sampai benar-benar terealisasi.
Baca juga: APDESI Pamarican Ciamis Kawal Korban Gempa Sampai Dapat Bantuan
Ancam Tidak Setor PBB
APDESI Pamarican menyebut karena anggaran bantuan bencana tersebut jumlahnya tidak sedikit, bila tidak dapat terealisasi tahun ini, maka pihaknya mendesak agar pada 2021 bisa cair.
Bahkan, ketika pada 2021 mendatang tidak cair juga, APDESI mengancam tidak akan menyetorkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke Pemkab Ciamis.
“Terpaksa setoran PBB akan kita berikan untuk korban,” pungkasnya. (Es/R6/HR-Online)