Tripel konjungsi Bulan-Venus-Beehive telah menghiasi langit malam bulan September. Fenomena ini menampilkan visual yang menarik sehingga tampak indah. Konjungsi ini memiliki keterkaitan dengan hubungan Bulan-Venus-Beehive.
Fenomena ini terjadi sekitar 2 jam mulai dari pukul 03.30 WIB hingga 05.30 Senin (14/09/2020), kemarin. Melansir dari Newsbeezer, Andi Pangerang menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi 3 kali lipat.
Konjungsi yang terjadi kali ini membuat pergerakan bulan lebih jauh ke arah timur. Artinya Bulan akan mendekat ke kawasan planet Venus. Kemudian akan terjadi Bulan sabit yang cahayanya agak memudar.
Mengenal Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive
Ketika Bulan, bintang, dan planet datang bersamaan kemudian membentuk konjungsi. Hal ini akan membentuk pemandangan yang menarik dan spektakuler. Konjungsi merupakan istilah yang memiliki arti penghubung atau terhubung.
Baca juga: Fakta Aneh Planet Venus Dalam Tata Surya
Namun dalam bidang astronomi, istilah tersebut memiliki arti yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya istilah tersebut mengarah pada sesuatu yang berhubungan. Secara umum, konjungsi berkaitan dengan planet atau benda langit yang berdekatan.
Artinya tripel konjungsi Bulan-Venus-Beehive menunjukkan bahwa ketiganya saling berdekatan. Konjungsi ini menjadi pemandangan indah bagi langit September 2020. Bagi yang menyaksikannya, pastinya sekilas bisa mengetahui visualnya meski tidak terlalu jelas.
Sebab, pemandangannya hanya berupa titik terang layaknya sebuah bintang, kemudian ada bulan sabit. Konjungsi yang datang pada paruh waktu kedua tahun 2020 memang sangat menarik. Apalagi konjungsi tersebut melibatkan tiga benda langit sekaligus.
Setiap benda langit yang berdekatan tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Bulan merupakan satelit Bumi yang seringkali berinteraksi dengan benda langit lainnya. Sedangkan Venus merupakan planet yang dekat dengan Bumi.
Bahkan Venus seringkali disebut sebagai kembaran Bumi. Kemudian Beehive adalah gugusan bintang yang sangat menarik. Ketiganya berdekatan dengan tampilan yang menarik. Para ilmuwan juga sudah memprediksi adanya fenomena yang satu ini.
Fenomena Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive
Konjungsi benda langit yang seringkali terjadi adalah Bulan. Satelit Bumi ini memang sering menjadi pusat perhatian para peneliti. Bukan karena menimbulkan fenomena aneh, namun mengalami pergerakan yang unik.
Baca juga: Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap oleh JAXA
Bulan sabit biasanya terjadi ketika langit sudah malam. Namun adapula yang terjadi ketika Matahari mulai berpendar. Tripel konjungsi kali ini menampilkan Bulan ketika sedang menjalani fase bentuk sabit.
Tripel konjungsi Bulan-Venus-Beehive juga menampilkan planet Venus yang sangat terang. Selanjutnya berdampingan dengan gugusan bintang yang tidak kalah terangnya. Sebenarnya konjungsi ini biasa terjadi, namun melibatkan benda langit yang berbeda.
Ada banyak kombinasi planet yang membentuk sebuah konjungsi Terkadang hanya ada dua planet yang membentuk kombinasi hingga memunculkan sebuah konjungsi. Adapula yang menampilkan kombinasi garis lurus dengan planet dan benda langit lainnya.
Kojungsi Venus, Bulan, dan Gugusan Bintang
Berbicara mengenai konjungsi Bulan dan gugusan bintang, faktanya konjungsi ini sangat menarik. Beehive sendiri merupakan gugusan bintang yang terbuka dengan. Kurang lebih ada lima puluh hingga seratus bintang yang terdapat dalam gugusan tersebut.
Gugusan bintang tersebut masuk dalam kawasan konstelasi Cancer. Melansir dari Space, gugusan bintang tersebut dinamakan Beehive karena mirip seperti sarang lebah. Tak mengherankan jika tripel konjungsi Bulan-Venus-Beehive sangat menarik.
Tampilan ketiga benda langit tersebut akan tampak berbeda-beda. Bulan akan menampilkan sisi mungilnya karena berbentuk sabit. Kemudian Venus akan menjadi kembaran Bumi dengan sinar terangnya.
Sedangkan gugusan bintang akan berkebalikan dengan tampilan Venus. Gugusan bintang tersebut terlihat lebih gelap sehingga akan sulit untuk melihatnya. Sehingga kemungkinan besar penglihatan dengan mata telanjang kurang jelas.
Baca juga: Misi NASA ke Venus Melalui Veritas untuk Mempelajari Geologi
Venus dan Bulan yang akan tampak terang. Meskipun gelap, namun bukan berarti gugusan bintang tersebut benar-benar gelap. Ada warna putih yang terlihat dari gugusan bintang tersebut.
Apabila pengamatan menggunakan bantuan teropong, maka atmosfer Venus terlihat sangat jelas. Atmosfer Venus memiliki warna kuning yang tebal dan bercampur putih.
Konjungsi seperti ini juga seringkali terjadi pada planet pada tata surya. Sebut saja Merkurius, Mars, Jupiter, hingga Saturnus. Namun satelit Bumi yakni Bulan sering berkontribusi dalam konjungsi benda langit.
Selain tripel konjungsi Bulan-Venus-Beehive, ada konjungsi lainnya yang akan muncul. Sebab, fenomena benda langit berdekatan bukanlah hal yang asing. Setiap tahun pastinya ada konjungsi benda langit meski masih prediksi. (R10/HR-Online)