Dipukuli Oknum Anggota Ormas, Pemuda Pamalayan Ciamis Lapor Polisi

Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Dipukuli oknum anggota ormas (organisasi masyarakat) hingga mengalami luka robek di kepala, seorang pemuda di Pamalayan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melapor ke polisi.

Ketua Karang Taruna Desa Pamalayan, Edgar, mengatakan, korban pemukulan tersebut bernama Agung. Ia mengalami luka robek pada bagian kepalanya dalam insiden pengeroyokokan yang dilakukan oleh oknum anggota salah satu ormas.

Edgar menjelaskan, sebelumnya pada Senin (14/09/2020), sekitar pukul 00.54 WIB, terjadi keributan antara pemuda Desa Pamalayan dengan oknum anggota ormas.

Keributan itu terjadi tepat depan SPBU Pamalayan, Kabupaten Ciamis, yang mengakibatkan 1 pemuda Pamalayan bernama Agung, mengalami luka hingga tiga jahitan pada bagian kepalanya.

“Benar, pada malam hari terjadi pengeroyokan warga Pamalayan depan SPBU Pamalayan yang mengakibatkan 1 orang luka-luka. Sehingga harus mendapatkan perawatan medis karena ada luka robek pada bagian kepalanya,” terang Edgar, kepada HR Online melalui telepon seluler.

Ia juga menerangkan kronologi dari kejadian itu, bahwa awalnya sejumlah anggota salah satu ormas sedang melakukan konvoi kendaraan. Kemudian, sebuah mobil menyalip kendaraan yang tengah konvoi yang mengakibatkan pemberhentian terhadap mobil tersebut. Lokasinya depan SPBU Pamalayan.

“Sodara Agung dari Karang Taruna berusaha melerai pengeroyokan terhadap pengemudi mobil tersebut oleh anggota ormas. Tujuannya agar tidak terjadi keributan dalam lingkungan Desa Pamalayan. Akan tetapi Agung juga malah mendapat pukulan oknum anggota ormas, sama seperti pengemudi mobil,” tutur Edgar.

Akibat dari penyeroyokan itu, 1 mobil mengalami rusak dan dua orang luka-luka. Parahnya, Agung yang menjadi korban pengeroyokan onkum anggota ormas itu mengalami luka robek pada bagian kepala hingga harus mendapatkan perawatan medis.

“Maka atas kejadian tersebut, korban siang hari ini akan melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian Ciamis. Kami juga dari unsur masyarakat tidak terima dengan tindakan onkum anggota ormas itu. Jadi kami meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas sebagaimana mestinya,” tandas Edgar. (Fahmi/R3/HR-Online)