Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Sejumlah Pakar meemprediksi ekonomi Jabar bangkit di triwulan III 2020. Beberapa indikator ekonom mengalami pertumbuhan meski tak signifikan. Namun hal tersebut tergantung keseriusan Pemerintah serta masyarakat dalam menghadapi Covid-19.
Pribadi Santoso, Kepala Grup Advisory Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Jabar, mengatakan indikator ekonomi Jabar alami peningkatan. Seperti indeks keyakinan konsumen, tingkat hunian hotel, penualan ritel, mobilitas penduduk, penerimaan pajak dan ekspor luar negeri.
Menurutnya, mobilisasi warga yang meningkat dengan prediksi mampu mendorong konsumsi. Pembukaan obyek wisata dengan protokol kesehatan menunjukan geliat konsumsi. Hal ini terbukti dari okupansi hotel sebesar 27,20 persen, sebelumnya pada triwulan II 2020 hanya 13,50 persen.
“Ini mungkin dampak jug dari pelonggaran PSBB beberapa waktu lalu. Pada triwulan ketiga dan empat ada pertumbuhan (ekonomi) yang lebih berarti. Ekonomi Jabar mulai bangkit pada triwulan III,” ujar Pribadi Santosa, dalam seminar daring dengan tema peluang serta tantangan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jabar, dengan penyelenggara dari Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar.
Jumlah penumpang domestik Bandara Husen Sastranegara pun mulai mengalami kenaikan. Perbandingannya naik signifikan, dari Juni 2020 yang hanya 2.808 orang, pada Juli 2020 penumpang tercatat sebanyak 5.589 orang.
“Perkiraan jumlah penumpang terus meningkat. Seiring sejumlah maskapai penerbangan domestik kembali beroperasi. Dengan berbagai indikator itu kita optimis pada triwulan tiga dan empat, ekonomi Jabar bangkit dan akan lebih baik,” tuturnya.
Dalam mempercepat pemulihan ekonomi Jabar, Pribadi Santoso memberi saran agar Pemprov Jabar dan pusat mempercepat belanja pemreintah. Seperti mendorong proyek skala nasional dan infrastruktur strategis di Jabar. yakni Pelabuhan Patimban dan KCIC.
Ekonomi Jabar Bangkit Harus Dorong Usaha Dengan Risiko Rendah
Pemprov Jabar juga bisa mendorong operasional dengan risiko rendah dan berdampak besar. Salah satunya pertanian digital farming, informasi dan komunikasi, farmasi dan kesehatan.
“Upaya lainnya dengan memulihkan UMKM dengan cepat menggunakan digitalisasi. Menjaga investasi serta mengoptimalkan potensi rekolasi investasi. Yang sangat penting, menjaga ekspektasi masyarakat. Ekonomi Jabar akan tumbuh. Dorong kreativitas dan keterlibatan semua pihal saat adaptasi kebiasan baru,” ungkapnya.
Pengamat ekonomi Unpad Yayan Satyakti mengatakan ekonomi Jabar bisa bangkit dan pulih tergantung keseriusan dalam menerapkan protokol kesehatan. “Kalau mengabaikan protokol kesehatan, nantinya akan tumbuh klaster baru dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” katanya. (R9/HR Online)
