Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Beredar kabar razia anak sekolah yang berkeliaran malam hari akan diciduk petugas Sapol PP Kota Banjar, Jawa Barat. Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai salah satu WhatsApp Grup Kota Banjar, Jum’at (04/09/2020).
Dalam pesan tersebut juga menyebutkan bahwa mulai nanti malam anak-anak tidak boleh berkeliaran atau berkerumun dalam keramaian. Alasan tidak boleh keluar rumah karena akan ada razia masker keliling dengan membawa mobil Gerakan Disiplin Siswa GDS.
Bahkan, Wali Kota Banjar turun langsung bersama Satgas Covid-19, dan Petugas Satpol PP dalam razia anak sekolah tersebut. Tak hanya itu, petugas akan mengangkut anak-anak sekolah yang terjaring razia menggunakan mobil untuk menjalani karantina.
Petugas juga akan memanggil wali murid dan gurunya. Kemudian, bagi yang tidak memakai masker harus menyemprot lingkungan dengan radius sepanjang 1.000 meter. Selain itu, pelaksanaan razia tersebut serentak se-Jawa Barat.
Baca Juga : Di Banjar, Polisi Ciduk 4 Pasangan Mesum, Satu Terjaring di Rumah
Kabar Hoaks
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Lukman Hakim, melalui Kabid. Pedidikan Dasar, Ahmad Yani, memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut bukan dari pihaknya.
Selain itu, sejauh ini pihaknya juga belum mendapatkan surat edaran resmi dari Pemerintah Kota Banjar, perihal adanya rencana razia anak sekolah menggunakan mobil GDS.
“Saya tidak tahu pasti informasi itu. Yang jelas sumbernya bukan dari kami. Karena sejauh ini tidak ada surat edaran resmi Wali Kota Banjar tentang adanya razia anak sekolah menggunakan mobil gerakan disiplin sekolah,” tandas Yani.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kota Banjar, Asep Sutarno, juga menegaskan, tidak ada razia anak sekolah menggunakan mobil GDS. Begitu pula penerapan sanksi seperti informasi yang beredar tersebut.
Ia mengakui, memang saat ini petugas Satpol PP bersama tim penegakan disiplin protokol kesehatan setiap hari melaksanakan razia penegakan protokol kesehatan. Tapi kalau sampai ada pengangkutan siswa, tidak ada surat edaran resmi dari Pemerintah Kota Banjar.
“Untuk razia setiap hari kami juga melaksanakan, tapi kalau seperti informasi yang beredar, kita belum tahu karena tidak ada surat edaran dari Gugus Tugas. Kemungkinan itu hoaks,” tandas Asep. (Muhlisin/R3/HR-Online)