Senin, April 7, 2025
BerandaBerita TerbaruPenemuan Exoplanet K2-25b, Ekstrasurya Lebih Besar daripada Bumi

Penemuan Exoplanet K2-25b, Ekstrasurya Lebih Besar daripada Bumi

Penemuan exoplanet K2-25b dilakukan menggunakan fasilitas NOIRLab NSF. Penemuan ini tidak langsung berhasil sebab terdapat pengamatan yang lebih terperinci. Exoplanet yang diamati kali ini mengorat gugusan Hyades.

Pengamatan kali ini menghasilkan fakta yang lebih menarik. Dimana ukuran dan usianya lebih besar dibandingkan dengan Bumi. Exoplanet yang dikenal dengan K2-25b ini memiliki massa 5 kali lebih besar dari Bumi. Namun lebih kecil sedikit dibandingkan dengan planet Neptunus.

Keberadaan exoplanet ini masih dalam masa penelitian. Sebab, hal ini bertentangan dengan prediksi teori pembentukan planet. Pengamatan terus dilakukan untuk mengetahui keberadaan planet yang satu ini.

Baca Juga: Fenomena Tarian Gravitasi oleh Dua Exoplanet yang Jauh dari Bumi

Fakta-fakta Penemuan Exoplanet K2-25b

Exoplanet atau planet ekstrasurya diamati menggunakan WIYN Teleskop. Dimana letak pengamatannya berada di Kitt Peak National Observatory (KPNO). Pengamatan ini menimbulkan pertanyaan baru yang cukup rumit. Bagaimana dengan teori pembentukan planet yang baru?

Setelah ditemukan, exoplanet K2-25b kemudian diteliti. Planet ini menjadi massa yang padat dan ukurannya cukup besar. Perihal usianya, K2-25b memiliki usia yang tua. Fakta ini kemudian memunculkan pertanyaan akan kehadiran K2-25b.

Dilansir dari Phys, rincian penemuan exoplanet K2-25b telah muncul pada jurnal astronomi. Ukurannya yang tidak lebih besar dari Neptunus membuat exoplanet ini cukup standar. Planet ekstrasurya ini mengorbit sebuah bintang kerdil. Bintang ini juga lazim ditemukan di galaksi.

Masa orbit yang dilakukan kurang lebih selama 3,5 hari. Kemudian planet ini mengusung sistem yang menarik. Dimana anggota gugus bintang Hyades mengarah ke konstelasi Taurus. Sistem ini telah memasuki usia sekitar 600 juta tahun dan jaraknya mencapai 150 tahun cahaya dari Bumi.

Baca juga: Pengamatan Hujan Besi di Eksoplanet Berwajah Dua, Ini Penyebabnya

Planet dengan ukuran diantara Bumi dan Neptunus merupakan teman bagi bintang yang ada di Bima Sakti. Meskipun belum ada fakta yang menyebutkan tentang keberadaan planet seperti itu. Kebenaran mengenai studi exoplanet tersebut berkaitan dengan pemahaman sub-Neptune.

Penemuan exoplanet K2-25b diprediksi berasal dari planet raksasa yang merakit inti batu es sederhana. Massa yang digunakan mulai dari 5 hingga 10 kali lebih besar dari Bumi. Kemudian hasilnya menjadi sebuah gas berukuran raksasa yang disebut Jupiter.

K2-25b juga menimbulkan sifat yang aneh dan memunculkan pertanyaan bagi para astronom. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana cara K2-25b merakit inti yang besar? Bahkan hingga berkali-kali dan melebihi batas teori.

Penemuan Exoplanet K2-25b yang Tidak Biasa

Bagaimana K2-25b dapat menghindari akumulasi amplop gas yang siginfikan? Akumulasi ini terjadi karena terdapat gravitasi yang kuat. Para tim yang meneliti planet ekstrasurya ini menyebutkan bahwa K2-25b tidak biasa. Apalagi jika dibandingkan dengan exoplanet lainnya yang telah ditemukan terlebih dahulu.

Menurut Stenfansson, planet ekstrasurya seharusnya berukuran lebih kecil. Namun untuk K2-25b berbeda dan memiliki kepadatan yang tidak biasa pula. Para astronom kemudian menentukan massa dan kepadatan penemuan exoplanet K2-25b.

Penelitian ini ditujukan untuk mengeksplorasi sifat dan asal-usul K2-25b. Dengan begitu,  kebenaran tentang exoplanet ini akan segera diketahui.

Sebelumnya, pengukuran exoplanet diukur menggunakan satelit Kepler NASA. Kemudian disempurnakan menggunakan WIYN dengan presisi yang lebih tinggi.

Dengan pengamatan ini, para astronom dapat memprediksi presisi yang lebih besar. Hal ini terjadi ketika K2-25b mulai transit ke bintang hostnya. Sebelum transit, planet ini hanya bisa diprediksi dengan ketepatan waktu mulai dari 30 hingga 40 menit.

Pengamatan yang dilakukan juga dibekali dengan teknik optik pintar. Teknik ini dikenal dengan sebutan Engineered diffuser yang memiliki teknologi cukup inovatif. Diffuser ini memungkinkan pengamatan lebih detail. Dengan begitu, bentuk transit, pembatasan ukuran, dan komposisi planet dapat diketahui.

Baca juga: Tabrakan 2 Exoplanet Hingga Spekulasi Terciptanya Bulan

NEID memberikan kemungkinan bagi para astronom untuk mengukur gerak bintang. Dimana ketepatan yang dilakukan begitu ekstrem kurang lebih 3 kali lebih baik.

Instrumen yang akan digunakan diharapkan mampu untuk mendeteksi  dan mencirikan exoplanet. Tidak hanya untuk penemuan exoplanet yang satu ini tetapi juga yang lainnya. Sebab, ada banyak exoplanet yang ada di tata surya, entah itu sudah terdeteksi ataupun belum.

Begitupun dengan pendeteksi penemuan exoplanet K2-25b. Meskipun teori pembentukan planet bersimpangan dengan K2-25b, namun exoplanet ini tetap diteliti. Sebab, hal yang menjadi fokus utama adalah pembentukan exoplanet itu sendiri. (R10/HR Online)

Pohon dan rumpun bambu tumbang tutup jalan Cadas Pangeran Atas Sumedang

Pohon dan Rumpun Bambu Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang, Listrik di Dua Kecamatan Mati

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang, membuat sebuah pohon jenis kaliki dan rumpun bambu, tumbang hingga menutup akses Jalan Cadas Pangeran atas, tepatnya di...
Serangan Jantung, Pemudik Asal Depok Meninggal Dunia saat Transit di Gerbang Tol Cisumdawu

Serangan Jantung, Pemudik Asal Depok Meninggal Dunia saat Transit di Gerbang Tol Cisumdawu

Harapanrakyat.com - Seorang pemudik asal Depok, Jawa Barat yang baru pulang dari Semarang Jawa Tengah diduga mengalami serangan jantung saat transit di Gerbang Tol...
Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi, Momen Manis Menuju Pelaminan

Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi, Momen Manis Menuju Pelaminan

Lamaran Harris Vriza dan Haviza Devi berlangsung tadi malam. Ya,  pasangan selebritis tanah air, Harris Vriza serta Haviza Devi, akhirnya melangkah ke jenjang yang...
Asus Vivobook S15 Copilot+, Laptop AI Masa Depan untuk Profesional dan Pelajar

Asus Vivobook S15 Copilot+, Laptop AI Masa Depan untuk Profesional dan Pelajar

Asus kembali mengguncang pasar laptop dengan merilis Asus Vivobook S15 Copilot+. Ini merupakan salah satu laptop pertama di dunia yang berbekal prosesor Snapdragon X...
Chassis Innova Reborn, Kemampuan Ekstra Hadapi Berbagai Medan

Chassis Innova Reborn, Kemampuan Ekstra Hadapi Berbagai Medan

Banyak orang suka dengan Kijang Innova Reborn karena desainnya keren dan kenyamanannya luar biasa. Tapi, ada satu hal yang jarang disorot padahal sangat penting,...
Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Visual Intelligence di iPhone

Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Visual Intelligence di iPhone

Visual Intelligence di iPhone merupakan fitur baru dalam pembaruan sistem operasi iOS 18.4. Sebagai fitur baru, tentu saja inovasi ini mampu menggebrak pasar gadget...