Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Rumah Belanda di Indonesia Lengkap dengan Ciri Khasnya

Sejarah Rumah Belanda di Indonesia Lengkap dengan Ciri Khasnya

Sejarah rumah Belanda di Indonesia tak terlepas dari masa penjajahannya yang terhitung sampai ratusan tahun. Selama menjajah Indonesia, memang ada banyak pengaruh kolonial yang terlihat. Hal tersebut juga mencakup pengaruhnya dalam gaya arsitektur Hindia Belanda.

Baca Juga: Sejarah Taman Siswa dan Kurikulum Trikon, Warisan Berharga

Perkembangannya terlihat antara penghujung abad ke-19 hingga ke-20. Karena hal itu, waktunya tepat sebelum terjadinya Perang Dunia II.

Sejarah Rumah Belanda di Indonesia dan Konsep Arsitekturnya

Banyak yang menyebut Belanda menjajah Indonesia sampai 350 tahun. Pada dasarnya, penjajahannya dari tahun 1800 sampai dengan 1942. Untuk itu, totalnya hanya 142 tahun saja.

Sementara untuk penyebutan penjajahan 346 atau 350 tahun, sebenarnya berkaitan dengan konteks semangat rakyat saat melawan penjajahan kolonial. Dalam masa penjajahan tersebut, kolonial memiliki bangunan permanen yang sebagian besar ada di Pulau Jawa dan Sumatera.

Kala itu, Jawa dan Sumatera memang memiliki sistem ekonomi yang lebih baik sehingga mencuri perhatian kolonial. Seiring berjalannya waktu, arsitektur kolonial merambah ke berbagai penjuru nusantara.

Pemukiman Belanda di Indonesia

Dalam sejarah rumah Belanda di Indonesia, Batavia jadi salah satu tempat pemukiman besar untuk pertama kalinya. Saat ini Batavia terkenal dengan nama Jakarta.

Di abad ke-17 dan 18, pemukiman ini terkenal sebagai kota batu bata sekaligus pertukangan batu berbenteng di atas dataran rendah. Berbicara mengenai gaya arsitektur kolonial sendiri sebenarnya ada beragam.

Mulai dari arsitektur Hindia Lama, Imperium Hindia, dan Hindia Baru. Untuk arsitektur Imperium Hindia terjadi di abad ke-19. Sementara untuk arsitektur Hindia Baru terlihat pada abad ke-20.

Ciri Khas Arsitektur Belanda di Indonesia

Untuk ciri khas bangunan kolonial di Indonesia yaitu memiliki tembok pertahanan. Tembok ini berguna sebagai pelindung atau penangkal serangan dari rival perdagangan Eropa maupun pemberontakan pribumi.

Benteng di pemukiman ini juga jadi pangkalan militer, pusat perdagangan, hingga pemerintahan. Sejarah rumah Belanda di Indonesia ini memperlihatkan pentingnya fungsionalitas bangunan.

Baca Juga: Sejarah Pariwisata di Indonesia dan Perkembangannya sejak 1910 hingga 2020

Ciri lainnya yakni rumahnya memiliki fasad sempit dan menjulang cukup tinggi. Lalu bagian temboknya berplester dan disisipi jendela sengkang. Ada juga anyaman rotan yang melengkapinya sebagai ventilasi.

Masih berkaitan dengan ciri khasnya, bangunan ini hadir dalam desain bertingkat. Lalu di bagian depannya ada halaman kecil.

Penggabungan Arsitektur Belanda dan Indonesia

Di abad ke-17, kawasan tropis mengalami kesulitan dalam merawat bangunan karena biayanya mahal. Hal inilah yang memaksa Belanda untuk menggabungkan arsitektur bangunannya dengan Indonesia.

Upaya Belanda dalam memadukannya dengan arsitektur lokal sudah terlihat pada abad ke-18. Lalu sejarah rumah Belanda di Indonesia pada abad ke-19, sudah mulai lahir rumah-rumah desa Hindia Belanda.

Gaya arsitektural ini terkenal dengan istilah indische stijl atau indo-europese. Seiring berjalannya waktu, gaya ini juga memiliki julukan Hindia Lama.

Sementara untuk arsitektur Hindia Baru muncul ketika bahan bangunan baru datang. Setelah itu, modernisme juga muncul.

Arsitektur Hindia Baru

Arsitektur Hindia Baru berkaitan erat dengan varian arsitektur modern. Mulai dari ekspresionisme, art deco, dan masih banyak lainnya.

Di ranah akademik, gaya arsitektur Hindia Baru ini terkenal dengan sebutan rasionalisme Belanda. Untuk desain bangunan ini menggabungkan kecanggihan teknologi dengan elemen tradisional.

Lalu rumah Hindia Baru ini juga mengusung warna putih dan tak lagi menggunakan batu bata sebagai dominannya. Tepi atapnya juga terlihat lebih lebar untuk menutup celah sehingga beda dengan sejarah rumah Belanda di Indonesia.

Arsitektur ini juga menggunakan konsep pasar ganda dengan bentuk lorong tertutup. Interior pun terasa lebih sejuk karena memiliki banyak pintu dan jendela.

Fasad Rumah Belanda

Tampilan rumah kolonial terlihat jelas saat mengunjungi Lawang Sewu. Bangunan kuno ini memang jadi peninggalan zaman kolonial. Lawang Sewu sudah ada sejak tahun 1904.

Selain itu, bisa juga cek salah satu postingan di akun Instagram @potolawasofficial pada Desember 2022. Dalam postingan tersebut, tampak sketsa dapur dan kamar pembantu di rumah kolonial sekitar tahun 1881-1889.

Baca Juga: Sejarah Bangkrutnya VOC 31 Desember 1799, dari Monopoli Perdagangan hingga Korupsi

Dari uraian di atas, pastinya sudah memahami bagaimana sejarah rumah Belanda di Indonesia. Bangunannya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Hingga kini pun masyarakat modern masih bisa melihat desain bangunannya karena banyak peninggalan selama menjajah Tanah Air. (R10/HR-Online)

Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...
Volume kendaraan

Volume Kendaraan Meningkat, Kemacetan Panjang Terjadi di Pintu Keluar Tol Sumedang Kota

harapanrakyat.com,- Peningkatan volume kendaraan terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di depan Gate Tol Cisumdawu Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada H+1...