Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Adanya wabah virus Corona yang kini masih melanda, membuat sejumlah pihak merugi. Tak terkecuali pedagang yang biasa berjualan di pasar malam.
Iwan (40), salah satu pedagang di pasar malam yang ikut merasakan dampak dari virus Corona tersebut. Diakuinya, akibat wabah virus itu, dia mengalami kerugian yang sangat besar.
“Sepi sih nggak ada panggilan. Kan sekarang dilarang adanya keramaian. Jadi, ya sulit untuk mengadakan pasar malam,” katanya kepada HR Online saat diwawancarai di lapak depan kontrakannya, di Dusun Margaluyu, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Kamis (18/6/2020).
Namun, dengan berlalunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan memulai New Normal, dirinya berharap aktifitasnya ingin kembali seperti semula.
Iwan mengatakan, bahwa dirinya telah 14 tahun menjadi pedagang di pasar malam. Menurutnya, tidak hanya dirinya saja yang dirugikan. Tapi, pedagang hiburan kanak-kanak seperti korsel, juga mengalami kerugian.
“Maka dari itu, antisipasinya ya buka lapak sendiri, enggak jemput bola. Mau bagaimana lagi,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia berharap libur sekolah cepat berakhir, agar pendapatan sedikit membaik. “Kalo sekolah enggak masuk-masuk, siapa yang akan beli alat-alat tulis?,” ungkapnya.
Iwan menuturkan, jika sebelum Corona, pasar malam diadakan satu bulan sekali. Dan penghasilan yang didapat mencapai minimal 5 juta, jika sedang ramai mancapai 40 juta.
“Namun, semuanya dihitung dengan biaya operasionalnya,” tuturnya.
Iwan mengaku, bahwa dirinya yang berasal dari Pamalayan, Ciamis, baru berpindah ke Kota Banjar dua bulan yang lalu. Sedangkan untuk berjualan, dia membuka lapak di depan kontrakannya sejak menjelang ramadan.
Barang yang dijualnya, yaitu macam-macam aneka baju, acsessories. Sampai perlengkapan sekolah seperti kaos kaki, topi dasi sabuk dan lain sebagainya. (Aisyah/R5/HR-Online)