Kalipucang, (harapanrakyat.com),- Alat kontrasepsi IUD ternyata tidak diminati oleh pasangan usia subur di Kecamatan Kalipucang. Padahal alat kontrasepsi pertama di dunia itu cukup mampu menekan angka kematian ibu dan bayi dibanding alat kontrsepsi lain.
Hal itu diungkapkan Kepala UPTD KB Kec. Kalipucang, Drs. Ema Sukmana, ketika ditemui HR, di ruang kerjanya, belum lama ini.
âIUD adalah jenis alat kontrasepsi yang dimasukan langsung kedalam rahim guna menghambat pembuahan sperma. Alat ini terbukti aman digunakan dan minim efek samping untuk menekan kehamilan, terlebih lagi bila si wanita itu telah melahirkan secara tidak normal, selama dua kali persalinan,â terangnya.
Namun sayangnya, sambung Ema, kebayakan perempuan pasangan usia subur banyak yang menyatakan keenggananya memasang IUD dengan alasan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga mengaku malu ketika dipasang.
âPadahal, dengan IUD, si ibu bisa menunda kehamilan sampai 8 hingga 10 tahun, serta IUD tidak mempengaruhi hormon, dan tidak ada hubungannya dengan penurunan libido. Oleh karenanya, IUD aman digunakan, praktis, ekonomis dan romantis,â ungkapnya sambil tersenyum.
Menurut data yang diperolehnya pada tahun 2010, pengguna IUD di wilayah Kalipucang kurang dari 5 persen pasangan usia subur menggunakan IUD. Data tersebut berbanding jauh dengan pengguna KB kapsul dan suntik.
Meskipun demikian, kata Ema, pihaknya terus berusaha menyampaikan penggunaan IUD kepada sejumlah kader dan masyarakat pada setiap kesempatan terkait sejumlah alat kontrasepsi termasuk IUD. (Amlus)