Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Beredarnya kabar pelayanan RSUD Ciamis ditutup pasca dokter dan petugas medis melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia tampaknya dibantah oleh Direktur RSUD Ciamis, dr. Rizali Sopyan. Dia menegaskan RSUD Ciamis hingga hari ini tetap membuka pelayanan.
“Perlu kami luruskan bahwa yang ditutup itu bukan pelayanan RSUD secara keseluruhan, tetapi hanya ruang mawar lantai 2 saja. Ruangan lainnya termasuk ruang mawar lantai 1 tetap membuka pelayanan seperti biasa,” kata Rizali, Minggu (14/06/2020).
Rizali menambahkan penutupan ruang mawar lantai 2 dilakukan pada hari Jum’at hingga Senin (12-15/06/2020). Atau selama empat hari dari pasca ditemukan salah satu pasien yang meninggal dunia ternyata hasil swabnya dinyatakan positif tertular virus corona.
“Hari ini ruang mawar lantai 1 dibuka seperti biasa. Namun memang belum ada penambahan pasien. Beredarnya kabar pelayanan RSUD Ciamis ditutup memberikan dampak yang luar biasa,” terangnya.
Rizali mengatakan, setelah ruang mawar lantai 2 dikosongkan, pihaknya sudah melakukan sterilisasi ruangan dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
“Semua sudut ruangan sudah kami sterilisasi, termasuk alat kesehatan dan barang-barang yang ada di ruangan mawar,” ujarnya.
Baca juga: Satu Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Ciamis
Kabar Pelayanan RSUD Ciamis Ditutup Bikin Jumlah Pasien Turun Drastis
Rizali mengakui setelah beredarnya kabar penutupan pelayanan membuat jumlah pasien yang masuk ke RSUD Ciamis mengalami penurunan sangat drastis. Apalagi tidak ada satupun keluarga pasien yang mau dirawat di ruangan mawar.
“Namun kami melakukan inisiatif memindahkan pasien yang berada di lantai 2 ruangan mawar ke lantai 1-nya. Hal itu untuk memberikan ketenangan kepada pasien dan keluarganya,” katanya.
Masyarakat, lanjut Rizali, tidak perlu takut dan khawatir berlebihan. Karena ruangan mawar lantai 1 maupun lantai 2 berikut ruangan IGD sudah aman ditempati setelah dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.
“Namun kabar pelayanan RSUD Ciamis ditutup lantaran ada pasien yang terkonfirmasi positif corona keburu menjadi opini di masyarakat,” katanya.
Menurut Rizali, dari hasil tracking yang dilakukan petugas, sebenarnya hanya ada 8 orang tenaga medis dan karyawan RSUD Ciamis yang dikategorikan melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 yang meninggal. Kedelapan orang itu terdiri dari 7 perawat dan 1 office boy.
Namun, lanjut Rizali, terdapat kekhawatiran dari perawat dan karyawan lainnya, sehingga jumlah yang diisolasi mencapai lebih dari 50 orang.
“Sebenarnya yang berpotensi tertular hanya 8 orang. Tapi sejumlah karyawan lainnya ikut khawatir. Sehingga yang mengajukan isolasi mencapai 50 orang,” terangnya.
3 orang dokter yang menangani pasien corona yang meninggal, kata Rizali, hasil swabnya sudah keluar dan dinyatakan negatif atau tidak tertular.
“3 dokter ini melakukan test swab di rumah sakit umum SMC Singaparna Tasikmalaya. Alhamdulilah hasil swabnya negatif,” katanya.
“Mudah-mudahan hasil swab perawat dan karyawan lainnya pun menunjukan hasil yang sama. Kami pun berharap kabar pelayanan RSUD Ciamis ditutup tidak sampai menyebar luas. Karena itu tidak benar,” pungkasnya. (R2/HR-Online)